Xpedisi Tana Toraja Bersama All-New Honda BR-V; Desa Dan Pemakaman Ikonik

  • 2022/04/WhatsApp-Image-2022-04-26-at-5.11.13-AM.jpeg
  • 2022/04/Bori-4-01.jpeg
  • 2022/04/brv-tana-toraja-eka.jpg
  • 2022/04/Gunung-Nona-2-01.jpeg
  • 2022/04/Gunung-Nona-4-01.jpeg
  • 2022/04/Gunung-Nona-7-01.jpeg
  • 2022/04/IMG_8958.jpg
  • 2022/04/Kete-Kesu-1-01.jpeg
  • 2022/04/Kete-Kesu-2-1-01.jpeg
  • 2022/04/Kete-Kesu-01.jpeg
  • 2022/04/Lemo-1-01.jpeg
  • 2022/04/Makale-1-01.jpeg
  • 2022/04/tana-toraja-brv-eka.jpg
  • 2022/04/Toraja-Hari-3-1-01.jpeg
  • 2022/04/Toraja-Hari-3-3-01.jpeg
  • 2022/04/Untitled.jpg
  • 2022/04/WhatsApp-Image-2022-04-24-at-12.41.58-PM.jpeg
  • 2022/04/WhatsApp-Image-2022-04-26-at-7.44.55-AM.jpeg
  • 2022/04/Bori-3-01.jpeg

TANA TORAJA, Carvaganza - Perjalanan kami semakin berkesan ketika menjelajahi jalanan perbukitan menuju Gunung Nona Bambapuang di Kabupaten Enrekang, Sulsel. Kabupaten ini memiliki hamparan pegunungan yang luas, salah satunya Gunung Nona. Jarak dari Desa Pakkanna sampai ke Gunung Nona Bambapuang sekitar 120-an km dengan waktu tempuh berkendara 3 jam. Kami melewati jalan berkelok di daerah perbukitan selama lebih dari 2 jam. All New Honda BR-V yang kami pacu tak kerepotan meladeni setiap tipe tanjakan dan turunan.

Jalanannya aspal mulus, meski di beberapa titik ditemukan kondisi jalan yang agak rusak dan permukaan aspal yang tidak rata. Di sini bantingan suspensi All New Honda BR-V 2022 tersebut teruji empuk, setir terasa berisi dan obyektif meladeni setiap tikungan. Jalanan sepi bikin kita semua keenakan, ditambah alamnya betul-betul ciamik. Kami sampai di Bambapuang jam 4 sore, kemudian menikmati berbuka puasa sambil bermalam karena besoknya kami harus melanjutkan perjalanan ke Tana Toraja.

KEY TAKEAWAYS

  • Apa nama rumah adat Tana Toraja dan apa artinya?

    Namanya Tongkonan dari bahasa Toraja. Tongkon artinya duduk, tapi dalam arti yang lebih luas, Tongkon adalah tempat mendengar perintah dan petuah dalam menyelesaikan suatu persoalan.
  • Siapa saja yang boleh dimakamkan di Kuburan Batu Lemo?

    Kuburan ini terletak di dinding batu di atas bukit dan dulunya diperuntukkan sebagai makam kalangan bangsawan Suku Toraja.
  • Selepas bermalam di Bambapuang, pagi-pagi sekali pukul 6.00 kami sudah jalan lagi untuk menuju destinasi utama yaitu Tana Toraja. Tujuan kami adalah kota kecil Makale yang jaraknya sekitar 70 km dari Bamba puang atau ditempuh berkendara dalam waktu 1 jam, 20 menit. Tak jauh dari kota Makale kami ingin mengunjungi Kuburan Batu Lemo, Desa Kete Kesu dan Desa adat Bori Kalimbuang.

    All New Honda BR-V Area Gunung Nona

     

    Dari Bambapuang ke Makale, kami menemukan banyak sekali rumah tradisional di sepanjang jalan. Di antaranya ada yang masih berbentuk panggung. Makale adalah kecamatan yang juga menjadi pusat pemerintahan dan ibukota Kabupaten Tana Toraja, Propinsi Sulawesi Selatan. Kecamatan ini terletak di ketinggian 1.500 m dari permukaan laut sehingga tak heran kalau kota kecil itu bersuhu sejuk.

    Sehabis berkeliling kota Makale, dua All New Honda BR-V tipe Prestige dengan Honda Sensing sebagai varian tertinggi  menuju Kuburan Batu Lemo. Di sini kami menemukan rumah-rumah adat Toraja yang menyerupai tanduk kerbau. Ada yang bilang mirip dengan perahu. Rumah-rumah tradisional tersebut dinamakan Tongkonan dengan bagian atapnya berdesain melengkung.

    Tongkonan berasal dari Bahasa Toraja, yaitu Tongkon yang artinya duduk. Tapi dalam arti yang lebih luas lagi, Tongkon adalah tempat mendengar perintah dan petuah dalam menyelesaikan suatu persoalan. Dulu rumah Tongkonan dipakai sebagai pusat pemerintahan adat dan persatuan rumpun suku Toraja dan setiap tingkatan rumah itu ada artinya berdasarkan fungsinya.

    Untuk membangun Tongkonan juga tidak gampang, harus mengandung nilai-nilai filosofi para leluhur. Misalnya, harus menghadap ke utara karena menurut kepercayaan, utara dianggap sebagai arah suci dan tempat bersemayam Puang Matua (sang pencipta alam semesta). Bagian atapnya dibuatkan lubang untuk jalan masuk dan berkah dari Puang Matua. Berdasarkan konstruksi bangunan, Tongkonan memiliki nilai filosofis mencerminkan dunia. Ada tiga bagian yaitu dunia atas, dunia tengah, dan dunia bawah.

    All New Honad BR-V ke Tana Toraja

    Kuburan Batu Lemo

    Dari Makale, kami menuju Kuburan Batu Lemo. Di sini terdapat kuburan yang dibentuk di dinding bukit dan dulunya diperuntukkan bagi bangsawan Suku Toraja. Tradisi pekuburan dalam liang batu di Lemo sudah berlangsung sejak tahun 1650. Pertama kali digunakan atas perintah kedua adat setempat bernama Songgi Patalo, keturunan Puang Tomembuli Buntu.

    Terdapat lebih dari 70 lubang batu kuno di dinding. Di situ juga tersimpan patung kayu (tao-tao/tau-tau) sebagai representasi dari mereka yang sudah meninggal. Menurut adat yang dipegang kuat, tidak semua orang Toraja bisa dibuatkan tao-tao hanya kalangan bangsawan saja yang berhak dibuatkan tao-tao dan itu pun setelah memenuhi persyaratan adat.

    Dari Kuburan Batu Lemo, kami meluncur lagi ke Desa Kete Kesu. Jaraknya hanya 14 km dari Lemo dan juga menyimpan warisan nenek moyang. Sama dengan Kuburan Batu Lemo, Desa Kete Kesu juga terkenal ke mancanegara sebagai desa tua yang kaya dengan warisan budaya. Warga yang tinggal di sini masih mempertahankan adat dan kehidupan tradisionalnya yang telah diwariskan selama lebih dari 500 tahun.

    Di sini juga terdapat kuburan baru yang diperkirakan sudah berusia ratusan tahun. Di dalam kubur batu yang menyerupai sampan atau perahu tersebut, tersimpan sisa-sisa tengkorak dan tulang manusia. Hampir semua kubur batu diletakkan menggantung di tebing atau gua.

    All New Honda BR-V ke Toraja Kuburan Batu Lemo

     

    Bangunan tradisional yang ada di sini juga sama dengan yang ada di Lemo. Ketika berada di sini, kami seolah-olah dilempar ke masa purba penuh hikayat. Benda-benda pertanian dan rumah tangganya pun masih tradisional. Mengingatkan saya pada Kampung Ciptagelar, sebuah kampung adat yang terletak di di kaki Gunung Halimun Salak, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Masih sama-sama memegang teguh budaya dan adat istiadat yang diwariskan turun temurun ratusan tahun lamanya.

    Baca juga:  Epic Journey! Xpedisi Tana Toraja Bersama All New Honda BR-V

    Desa Kete Kesu terdiri dari padang rumput dan padi yang mengelilingi rumah adat Tongkonan. Sebagian rumah adat itu ada yang sudah berumur 300 tahun. Di dekat rumah adat terdapat lumbung padi kecil dan batu menhir yang jumlahnya sekitar 20 buah. Ada juga makam adat yang sudah ditutup jeruji besi untuk mencegah pencurian patung tau-tau. Pada bagian luar dinding batu tempat makam berada diletakkan peti mati yang disebut erong yang berbentuk seperti perahu, kerbau dan ada juga babi dengan dihias pahatan atau ukiran.

    Desa Adat Bori Kalimbuang

    Desa Kete Kesu telah menjadi kawasan cagar budaya dan pusat berbagai upacara adat Toraja yang meliputi pemakaman adat yang dirayakan dengan meriah (Rambu Solo), upacara memasuki rumah adat baru (Rambu Tuka), serta berbagai ritual adat lainnya.

    Dari Desa Kete Kesu kami menuju Bori Kalimbuang. Lokasinya terletak ke atas lagi dari Kete Kesu, berjarak sekitar 15 km. Perjalanan dari Kete Kesu ke Bori Kalimbuang harus melewati jalanan aspal yang sempit. Perlu ekstra hati-hati, terutama jika berpapasan dengan mobil dari arah berlawanan. Untungnya ada fitur Lane Watch, yakni kamera yang membantu pengemudi pada saat ingin berbelok ke kiri.

    Lane Watch bisa beroperasi secara aktif pada saat kita menyalakan lampu sein ke kiri sehingga pandangan pengemudi menjadi terbantu. Bisa juga diaktifkan secara manual dengan tinggal memencet tombol pada stik lampu sein di bagian kanan kemudi untuk membantu pengemudi memarkirkan kendaraannya.

    Desa Adat Bori Kalimbuang Desa Adat Bori Kalimbuang

     

    Di Bori Kalimbuang juga terdapat situs pemakaman yang ikonik. Terdapat hamparan batu menhir warisan zaman megalitikum atau batu besar. Mengingatkan kita pada situs Stonehenge yang ada di Inggris. Terdapat 102 menhir yang terpasang dan berdiri dengan tegak di kawasan rante. Rante adalah kawasan tempat upacara pemakaman Rambu Solo dilakukan bagi penduduk tingkat tertinggi di Toraja.

    Sama dengan Kete Kesu, Bori Kalimbuang telah menjadi obyek wisata terkenal dan mendunia. Oleh UNESCO, desa Bori Kalimbuang yang berdiri sejak tahun 1718 ini telah dinyatakan sebagai salah satu warisan dunia.

    Bori Kalimbuang menjadi tujuan akhir perjalanan Xpedisi Tana Toraja Bersama All New Honda BR-V. Menurut kami, ini adalah sebuah perjalanan yang epik sekaligus ikonik yang pernah dilakukan oleh tim OTO Media Group. Tempat-tempat yang dituju dan rute yang dipilih out of the box, bukan rute yang menjadi pilihan banyak orang. Sekaligus membuktikan All New Honda BR-V dapat menjadi teman yang bisa diandalkan ke lokasi-lokasi keren, ikonik sekaligus berbau petualangan. (EKA ZULKARNAIN)

    Baca juga:  Xpedisi Tana Toraja Bersama All New Honda BR-V, Kampung Sutra Pakkanna

    Pelajari lebih lanjut tentang Honda BRV

    • Tampak Depan Bawah Honda BRV
    • Tampak Grille BRV
    • Fog lamp depan BRV
    • Lampu depan BRV
    • lampu belakang BRV
    • Honda BRV Drivers Side Mirror Front Angle
    • handle pintu BRV
    • Pelek BRV
    • Antena atap BRV
    • Tampak belakang tengah BRV
    • Honda
    Honda BRV
    Rp 292,9 - 363,4 Juta Cicilan mulai dari : Rp 6,68 Juta

    Mobil Honda Lainnya

    • Honda BRV
      Honda BRV
    • Honda Brio
      Honda Brio
    • Honda HRV
      Honda HRV
    • Honda WRV
      Honda WRV
    • Honda City Hatchback
      Honda City Hatchback
    • Honda CRV
      Honda CRV
    • Honda Accord
      Honda Accord
    • Honda City
      Honda City
    • Honda Civic RS
      Honda Civic RS
    • Honda Civic Type R
      Honda Civic Type R
    • Honda Mobilio
      Honda Mobilio
    • Honda Mobilio
      Honda Mobilio
    • Honda Odyssey
      Honda Odyssey

    Featured Articles

    Read All

    Artikel yang mungkin menarik untuk Anda

    Mobil Honda Pilihan

    • Upcoming

    Pilihan mobil untuk Anda

    • Toyota Rush
      Toyota Rush
      Rp 282,7 - 306,1 Juta
      • Petrol
      • SUV
      • 1496 cc
      • Manual, Otomatis
    • DFSK Glory 560
      DFSK Glory 560
      Rp 203,9 - 275,9 Juta
      • Petrol
      • SUV
      • 1498 cc
      • Manual, CVT
    • MG ZS
      MG ZS
      Rp 315,8 - 355,8 Juta
      • Petrol
      • SUV
      • 1498 cc
      • CVT
      • 16 kmpl
    • Kia Seltos
      Kia Seltos
      Rp 342,5 - 446,5 Juta
      • Petrol
      • SUV
      • 1353 cc
      • Dual Clutch
    • Daihatsu Terios
      Daihatsu Terios
      Rp 240,55 - 306,75 Juta
      • Petrol
      • Crossover
      • 1496 cc
      • Manual, Otomatis
      • 14 kmpl

    Updates

    Artikel lainnya

    New cars

    Artikel lainnya

    Drives

    Artikel lainnya

    Review

    Artikel lainnya

    Video

    Artikel lainnya

    Hot Topics

    Artikel lainnya

    Interview

    Artikel lainnya

    Modification

    Artikel lainnya

    Features

    Artikel lainnya

    Community

    Artikel lainnya

    Gear Up

    Artikel lainnya

    Artikel Mobil dari Oto

    • Berita
    • Artikel Feature
    • Road Test

    Artikel Mobil dari Zigwheels

    • Motovaganza
    • Review
    • Artikel Feature