Xpedisi Tana Toraja Bersama All New Honda BR-V, Kampung Sutra Pakkanna
TANA TORAJA, Carvaganza – Total lama perjalanan kami untuk melakukan penjelajahan ke Tana Toraja dari Makassar memakan waktu selama tiga hari. Jarak yang kami tempuh pulang pergi Makassar – Tana Toraja lebih dari 800 km. Jarak itu memang lebih jauh karena kami tidak langsung bertolak direct ke Tana Toraja dari Makassar, melainkan ‘melipir’ juga ke sejumlah tempat lainnya.
KEY TAKEAWAYS
Berapa ground clearance All-New Honda BR-V dan bagaimana jika dibandingkan dengan BR-V lama?
Ground clearance 220 mm (22 cm) atau lebih jangkung 19 mm (1,9 cm) dibandingkan versi lama yang hanya 201 mm (20,1 cm).Apa nama kampung sutra yang disambangi oleh All New Honda BR-V dalam Xpedisi Tana Toraja?
Kampung Sutra Pakkanna yang terletak di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.Dalam artikel kami sebelumnya, dari titik start perjalanan kami di Honda Remaja Jaya Panaikang di pusat kota Makassar, kami menuju Watampone di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Sebelum ke Watampone, yang merupakan ibukota Kabupaten Bone, kami terlebih dulu menyinggahi Taman Batu Rammang-Rammang dan Air Terjun Bantimurung yang terletak di di dalam kawasan Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung.
Kami sudah menceritakan bagaimana perjalanan kami ke Rammang-Rammang dan Bantimurung bersama All New Honda BR-V dan menikmati keindahan alamnya. Waktu di Watampone, kami sempat singgah di Museum La Pawawoi yang terletak di pusat kota.
Mungkin kita jarang mendengar nama ini, padahal nama La Pawawoi merupakan nama salah satu pahlawan nasional yaitu La Pawawoi Karaeng Sigeri yag merupakan raja Bone XXXI. Museum ini merupakan bangunan bekas Istana Andi Mappanyukki Sultan Ibrahim Raja Bone ke XXXII.
Bangunan itu berdiri di atas lahan seluas 600 meter persegi dengan luas 150 meter persegi. Terletak di Jl. K.H. Thamrim No. 9 Watampone, Kecamatan Tenete Rianttang, Kabupaten Bone, Propinsi Sulawesi Selatan. Museum didirikan 5 Januari 1971 oleh Bupati Bone, H. Suaib dan diresmikan pada 14 April 1982 oleh Mendikbud Daoed Yoesoef.
Dulu Museum La Pawawoi memiliki koleksi lebih dari 331 benda Pusaka. Di antaranya Bessi Sikkoi atau cincin besi yang saling mengait dan Lansereng dan benda-benda peninggalan kerajaan lainnya. Sayang, dalam perjalanannya ada beberapa koleksi benda pusaka yang hilang karena dicuri.
Kampung Sutra Pakkanna
Sehabis dari museum, Dari Watampone kami melanjutkan perjalanan ke Perkampungan Sutra Pakkanna, yang berlokasi di tengah perjalanan menuju Bambapuang. Jarak antara Watampone ke Bambapuang berkisar 200-an km dengan waktu tempuh normal selama 4 – 5 jam. Tapi karena perjalanan kami tak normal, memakan waktu sampai 8 – 9 jam karena harus benar-benar merasakan All New BR-V yang dipakai sekalian pengambil foto dan gambar.
Menurut kami, Kampung Pakkanna adalah destinasi unik di Kabupaten Wajo. Pakkanna diambil dari dari nama desa yang bersangkutan dan sebagian besar penduduk desa berprofesi sebagai pengrajin tenun di samping juga bertani.
Tenunan sutera Pakanna terkenal ke mancanegara karena memiliki keanekaragaman motif dan desainnya menawan. Setiap pengunjung bisa melihat secara langsung proses pembuatan kain sutranya. Bahkan pengunjung diajak pula bagaimana membuat tenunan sutera sehingga bisa mengerti dan paham cara membuatnya.
Uniknya lagi adalah semangat gotong royong di antara sesama warga Pakkanna pengrajin sutra. Proses pengerjaannya dilakukan secara kolektif. Tiap warga atau keluarga memiliki bagian masing-masing di dalam proses pembuatan kain tenun hingga menjadi produk jadi. Ada yang kebagian memintai benang, kebagian pewarnaan maupun menenunnya.
Tradisi ini telah diwariskan turun temurun dari nenek moyang. Entah sudah berapa generasi warisan ini tetap bertahan sampai sekarang. Bahkan nama Pakkanna sudah harum di mancanegara.
Pengendaraan All New Honda BR-V
Perjalanan dari Watampone ke Desa Pakkanna bikin kami berkali-kali berdecak kagum. Bentangan keindahan alamnya tiada dua. Apalagi kami menikmati bersama Honda BR-V terbaru Prestige dengan Honda Sensing. Dibanderol dengan harga Rp 346,6 juta.
Aliran tenaga dari mesin 4 silinder segaris DOHC 16 valve i-VTEC + DBW 1.5 liter terasa linear di setiap putaran. Transmisi CVT bekerja dengan halus mengalirkan tenaga 119 hp (121 PS) dan torsi 145 Nm ke roda depan. Kemudi bekerja secara obyektif saat memberikan output dari permukaan jalan sehingga pengemudi bisa memberikan input yang pas.
Kami yang berada di dalam kabin terasa nyaman berkat bantingan suspensi All New BR-V yang empuk. Bagian depan mengaplikasi MacPherson Strut dan bagian belakang mengadopsi H-Shape Torsion Beam. Kerja suspensi ini lebih bagus dibandingkan BR-V terdahulu karena mendapat setingan teranyar sesuai dengan pengembangan mobil yang dilakukan pabrikan.
Baca juga: Epic Journey! Xpedisi Tana Toraja Bersama All New Honda BR-V
Kendaraan terasa stabil ketika melahap tikungan-tikungan medium di Jalan Poros Bone – Wajo yang menghubungkan Watampone dengan Kabupaten Wajo, tempat Desa Pakkanna berada. Kestabilan itu berkat paket driving yang baik antara penggunaan chassis monokok G-Con + ACE with Side Impact Beam, dikombinasikan dengan setingan suspensi yang tepat serta dibantu fitur Vehicle Stability Assist (VSA). Padahal Honda BR-V teranyar ini memiliki postur lebih jangkung dari BR-V sebelumnya menjadi 220 mm (22 cm) dari 201 mm (20,1 mm). Atau lebih tinggi 19 mm (1,9 cm) dari yang lama.
Postur jangkung itu dipadukan dengan dimensi yang lebih melar dari BR-V versi lama. Dimensi All-New Honda BR-V yang lama memiliki panjang 4.456 mm, lebar 1.735 mm, tinggi 1.666 mm dan wheelbase 2.662. Sedangkan yang terbaru adalah panjang 4.490 mm, lebar 1.780 mm dan tinggi 1.685 mm. Wheelbasenya pun melar menjadi 2.700 mm.
Makanya jangan heran kalau kabin All-New Honda BR-V terasa lapang dibandingkan dengan generasi lama. Enaknya lagi, banyak tempat penyimpanan di dalam kabin untuk cup holder atau pun yang bentuknya pocket untuk menyimpan dokumen dan sejenisnya.
Selain lebih lapang, interior Honda-BR-V generasi kedua ini juga lebih mewah dan lengkap dibandingkan generasi pertama. Menghadirkan aura premium-look yang kuat dan elegan. Jok terbuat dari bahan kulit yang dipadukan dengan desain dashboard yang apik dan layar sentuh Advanced Capacitive Display 7 inci yang juga menjadi pusat komando sistem infotainment. Setir terasa empuk digenggaman terbuat dari bahan kulit dengan beberapa tombol pengaturan. Pada bagian belakang kemudi terdapat multi-information display TFT 4,2 inci yang berisikan ragam informasi tentang mobil.
Layar sentuh yang terletak di bagian tengah dashboard itu sudah terkoneksi dengan Bluetooth, hands free telephone, smartphone, voice command switch dan juga port USB. Juga berfungsi sebagai kamera belakang. Sistem infotainment All-New Honda BR-V varian tertinggi ini didukung oleh 6 speaker bawaan pabrik yang mengalirkan suara dengan jernih. Bikin Xpedisi Tana Toraja tidak membosankan.
Jangan lupa pula dengan fitur keselamatan yang terangkum di Honda Sensing. Salah satunya adalah fitur Auto High Beam yang sangat membantu dalam perjalanan malam hari. Berkat fitur, lampu depan Honda BR-V akan secara otomatis pindah dari low beam (lampu dekat) ke lampu jauh (high beam) atau sebaliknya tergantung kondisi jalan atau kondisi jalan dari arah sebaliknya. Sehingga membantu meningkatkan keselamatan.
Intinya, pengendaraan yang berkualitas, kabin yang lapang dan mewah dan fitur-fitur canggih yang dimiliki All New Honda BR-V telah menjadi teman perjalanan terbaik ke tempat-tempat yang dahsyat.
PENULIS: EKA ZULKARNAIN FOTO: MUHAMMAD HAFID
Baca juga: TEST DRIVE: All-New Honda BR-V, Mendapat Penyempurnaan Menyeluruh
Pelajari lebih lanjut tentang Honda BRV
Mobil Honda Lainnya
Don't Miss
Honda BRV Promos, DP & Monthly Installment
Featured Articles
- Latest
- Popular
Artikel yang mungkin menarik untuk Anda
Mobil Honda Pilihan
- Upcoming
- Popular
Pilihan mobil untuk Anda
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Road Test
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Review
- Artikel Feature