TEST DRIVE: Lamborghini Huracan Tecnica, Supercar Versi STO Lebih Jinak
VALENCIA, Carvaganza - Lamborghini ingin mengulang kesuksesan edisi terbatas Huracan STO yang mendapat respon sangat baik dari masyarakat global. Brand asal Italia ini menghadirkan unit yang mengambil basis Huracan, tapi bukan tipe STO melainkan Tecnica yang merupakan versi lebih jinak.
Tecnica dan STO pada dasarnya sama seperti duo Porsche GT3 dengan GT3 RS. Bedanya waktu peluncuran, Lamborghini lebih dulu menyajikan STO yang lebih powerful, setahun kemudian baru Tecnica. Nama ini sendiri telah digunakan sejak 2012 melalui model Gallardo.
Kekaleman terlihat jelas pada bodi yang berkurang tekukan tajamnya. Termasuk spoiler masif STO yang dikecilkan. Selain itu, perangkat pengereman diturunkan levelnya. Tak pakai penghenti kecepatan mahal yang disebut CCM-R, digantikan standar CCB, berventilasi dan cross drilled berukuran 380 x 38 mm di depan dan 356 x 32 mm di belakang. Nuansa galak sebenarnya juga bisa diterapkan Huracan Tecnica melalui pemilihan warna yang cukup banyak.
Baca Juga: Terungkap Ferrari Kembangkan Roma Versi Atap Lipat
Walau begitu kemampuannya tetap mumpuni. Upaya mitigasi panas akibat gesekan antar komponen yang luar biasa, CCB didesain untuk mengalirkan udara lebih banyak ke area sekitar roda secara merata. Penggunaannya dikatakan tepat oleh Lamborghini, mengingat mobil ini ditujukan untuk keseharian atau sesekali melibas trackday.
Sisi buas tetap ditanamkan melalui mesin V10 naturally aspirated yang menghasilkan tenaga 640 PS (631 hp). Seluruh tenaga disalurkan ke roda belakang yang terbungkus ban Bridgestone Sport. Untuk mendukung kenyamanan dan pengendalian berkendara, dipasangkan suspensi magneRide. Sementara downforce tercipta sebesar 180 kg, berkat spoiler dan sayapnya. Meski memang tak semasif STO yang mencapai 480 kg. Tapi setidaknya lebih besar 35 persen dari trim EVO penggerak roda belakang (RWD).
Berdasarkan data Tecnica dapat melesat dari posisi nol ke 100 kilometer per jam dalam 3,2 detik. Lebih lambar 0,2 detik dari STO. Namun, lebih cepat 0,1 detik dari EVO RWD. Salah satu penyebabnya adalah bobot. STO menjadi yang teringan dengan bobot 1.339 kilogram. Sementara Tecnica di angka 1.379 kilogram, sedikit di bawah EVO RWD yang beratnya 1.389 kilogram. Baik Tecnica maupun EVO RWD unggul dalam kecepatan puncak yakni 325 kilometer per jam, Sedangkan STO hanya 310 berkat koefisien drag dari perangkat aero dan spoiler raksasanya.
Ditujukan sebagai road-legal yang bisa dipakai harian, Tecnica memiliki ground clearance yang menunjang. Meskipun beberapa polisi tidur bakal menjadi ancaman, tapi setidaknya bisa diminimalisir oleh pengangkat moncong quick action. Pengendaliannya terbilang luar biasa dan presisi. Berkat ban Bridgestone Sport, rasa percaya diri bermanuver dalam segala kecepatan didapat.
Roda bundar terpakai bukan sembarangan. Lantaran ia merupakan hasil pengembangan Bersama Bridgestone Italia dari nol. Mereka mencari formula tepat yang tidak hanya dapat mencapai aspek kecepatan tinggi, tapi juga memberikan umpan balik pengendalian, respons cepat dan kemampuan melintasi jalan basah yang baik. Menariknya Lamborghini menawarkan opsi Bridgestone Sport versi Race. Kami pun telah mencobanya di sirkuit Ricardo Tomo dekat Valencia, Spanyol.
Lamborghini memberikan kesempatan menjajal Huracan Tecnica dengan model STO sebagai pace car. Tak bisa dipungkiri model yang kami coba bukan tandingan bagi STO. Namun, setidaknya mobil tersebut mampu memberikan kami gambaran terkait trek, sehingga Tecnica bisa dipacu hingga performa tertingginya dalam mode Sport dan Corsa.
Dari pengalaman sebelumnya menggunakan Huracan EVO AWD, penggunaan seluruh roda menyediakan pengalaman bermanuver yang mudah. Lantaran mobil mampu mendapatkan cengkraman yang mengarah pada kemudahan pengendalian. Berbeda dengan EVO berpenggerak roda belakang yang sedikit lebih liar, membuat pengemudi harus lebih berusaha mengendalikan. Tentu saja karakter seperti ini ditemukan pada Huracan Tecnica. Namun, model dengan sistem dan ban lebih baik dapat menyajikan pengalaman penggerak roda depan yang tidak terlalu menakutkan. Bahkan nyatanya ia menjadi RWD terbaik yang beredar di pasaran saat ini.
Baca Juga: Porsche 911 GT3 R Meluncur, Generasi Baru yang Lebih Murah Buat Tim Balap
Mode Strada sebagai default sangat cocok untuk digunakan harian. Setingan tersebut melembutkan damper dan kontrol kemudi dibantu secara elektronik. Sementara mode Sport sangat pas ketika melintasi jalur cepat atau tol. Di jalan berliku di sekitar Valencia, Sport menjadi pilihan kami karena mampu mengeluarkan kemampuan terbaik dari sasis Tecnica dan memungkinkan menggenjot performa hingga ke batas.
Pada penggunaan Sport di trek, dibutuhkan sedikit aklimatisasi hingga akhirnya bisa menikmati sensasi oversteer. Hanya di mode Sport, sistem stabilitas elektronik Lamborghini mengizinkan oversteer dengan kadar terukur. Pengambilalihan dari kemampuan seorang pengemudi oleh sistem elektronik terasa seamless dan tak mengganggu. Corsa menjadi mode yang paling sering terpakai di trek karena merupakan opsi manual dengan oversteer minimal. Mode ini menantang pengemudi mengetahui batasan traksi dan pemindahan gigi tepat waktu di tiap tikungan.
Huracan STO mungkin merupakan tunggangan sempurna, tapi secara desain ia memang terlalu mencolok. Dengan melembutkan sedikit dan mengembangkannya memakai konsep kepraktisan dan keterjangkauan, Lamborghini telah berhasil menciptakan Huracan Tecnica dengan daya tarik selayaknya capaian waktu tercepat STO.
(ANDRE LAM / WH)
Spesifikasi Lamborghini Huracan Tecnica
Mesin: 5.204 cc, V10 Natural-aspirated
Transmisi: 7-Speed DCT
Tenaga: 640 PS (631 bhp) di 8.000 rpm
Torsi: 565 Nm di 6.500 rpm
Akselerasi 0-100 km/jam: 3,2 detik
Top Speed: 325 km/jam
Konsumsi BBM: 14,5 l/100km atau 6,8 km/liter (kombinasi, WLTP)
Alih Bahasa: Muhammad Hafid
Foto: Wolfgango Spaccarelli, Daniel Wollstein, Charlie Magee
Baca Juga: Dilelang Rp 15M, Sang Flamboyan Lamborghini Miura P400 S
Featured Articles
- Latest
- Popular
Artikel yang mungkin menarik untuk Anda
Mobil Pilihan
- Latest
- Upcoming
- Popular
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature