TEST DRIVE: BMW M5, Street Dragon
CARVAGANZA mendapat kesempatan ke Thailand untuk mencoba BMW X4 yang juga akan dihadirkan di Indonesia. Tapi saya terpesona ketika melihat M5 baru di bawah pancaran sinar matahari. Mobil generasi ketujuh ini tampak lebih sangar. Bodinya yang hitam terlihat garang sehingga mengingatkan saya akan karakter Toothless di film How To Train Your Dragon.
Begitu saya melihat grille-nya yang besar, keinginan saya semakin menggebugebu untuk menggebernya tanpa batas. Sayangnya, ia belum Active Kidney Grille seperti pada Seri 5 dan 7. Dilihat dari samping, saya langsung bisa mengenalinya sebagai sebuah M karena menggunakan velg 19 inci khusus untuk varian itu yang diberi warna hitam. Tapi ciri khas M5 terdapat pada bagian buritan dengan bodinya yang lebar, penggunaan rear spoiler, diffuser dan knalpot dua lubang.
Pada interior terdapt jok bucket racing dengan pengaturan elektrik untuk menyesuaikan posisi seperti pada M3 dan M4. Tentunya fitur ini membantu memudahkan pengemudi dan penumpang untuk mendapat posisi ternyaman. Kursinya dibuat kaku demi menopang penumpang saat bermanuver atau akselerasi maksimal.
Demi mengompensasi hal tersebut, BMW membekalinya dengan sistem audio Harman Kardon yang dapat dikoneksikan ke iPhone. Jadi Anda merasa lebih nyaman, bagaikan mendengarkan musik dari home theater di rumah.
Begitu duduk di kursi pengemudi, saya bisa merasakan lingkar kemudi yang terasa sangat pas digenggam. Setir tersebut dilengkapi paddle shift serta dua M button untuk menyimpan seting pengendaraan favorit seperti suspensi, suara knalpot, dan sebagainya. Tanpa lama, tombol start/stop engine berwarna merah saya tekan untuk menghidupkan mobil. Suara khas M yang menggelegar langsung terdengar, menggoda adrenalin saya.
Berhubung waktu terbatas, saya langsung mengaktifkan mode Sport. Suara jeritannya menggelegar, membuat pengendara lain tercengang ketika saya melakukan maneuver di antara mobilmobil di tengah tol.
Di hadapan saya terbentang salah satu jalan tol Bangkok, Thailand, yang cukup sepi. Jarak tempuh untuk mencapai tujuan saya, Shangri La Hotel, sejauh 50 kilometer. Saya menggeber mesin V8 twin-turbo berkapasitas 4.4 liter. Sayangnya dengan tenaga sebuas 600 hp dan torsi 750 Nm, kecepatan maksimal dibatasi 250 km/jam.
Bahkan tanpa sadar, angka di speedometer menyentuh 220 km/jam. Semua ini juga hasil kombinasi mesin galak dengan transmisi 8-kecepatan M Streptonic dengan Drivelogic. Benar jika BMW mengklaim bahwa M5 dapat melesat dari 0-100km/jam hanya dalam waktu 3,4 detik.
Memasuki wilayah perkotaan, saya mengganti mode ke Comfort dan mengurangi kecepatan. Mobil tetap nyaman walaupun kental karakter M dengan raungan suaranya. Setiap putaran mesin masih terasa berisi tapi suara tetap sopan. Terbukti rekan saya dapat tidur nyenyak saat saya melibas tikungan pada kecepatan tinggi. Bantingan terasa nyaman karena ia sudah dibekali suspensi yang adaptif. Tingkat kekerasannya juga masih bisa diatvur, apalagi M5 juga disematkan arm depan double wishbone berbahan aluminium.
Ketika terjebak kemacetan yang cukup menyita waktu, saya memanfaatkan momen itu untuk mempelajari berbagai fitur mobilnya. M5 memiliki sistem penggerak empat roda dan DSC (Dynamic Stability Control). Jika DSC aktif, maka mobil akan mengasyikkan untuk diajak melakukan drifting. Differential lock di belakang bisa dibiarkan terbuka atau mengunci sepenuhnya, tergantung kebutuhan saat itu.
Selain itu, ia juga punya sistem xDrive beberapa mode; 4WD, 4WD Sport. Bahkan sistem tersebut bisa dimatikan dan membuat M5 jadi berpenggerak 2WD dengan syarat DSC wajib nonaktif dulu. Sesuatu yang haram dilakukan saat uji coba ataupun berkendara di jalan umum.
Spesifikasi BMW M5
Layout kendaraan: Sedan, mesin depan, 4 pintu,4 penumpang, Active AWD
Mesin: 4.4L BMW M TwinPower Turbo 8-cylinder / 600hp @5600-6700rpm / 750Nm @1800-5600rpm
Transmisi: 8-kecepatan M Steptronic with Drivelogic
Top Speed: 250 km/jam
0-100 km/jam: 3,4 detik
Dimensi PxLxT: 4966 x 1903 x 1473 mm
Wheelbase: 2982 mm
Bobot kosong: 1855 kg
Kapasitas Tangki: 68 liter
Rekomendasi BBM: Ron 98
VALDO PRAHARA
Begitu saya melihat grille-nya yang besar, keinginan saya semakin menggebugebu untuk menggebernya tanpa batas. Sayangnya, ia belum Active Kidney Grille seperti pada Seri 5 dan 7. Dilihat dari samping, saya langsung bisa mengenalinya sebagai sebuah M karena menggunakan velg 19 inci khusus untuk varian itu yang diberi warna hitam. Tapi ciri khas M5 terdapat pada bagian buritan dengan bodinya yang lebar, penggunaan rear spoiler, diffuser dan knalpot dua lubang.
Pada interior terdapt jok bucket racing dengan pengaturan elektrik untuk menyesuaikan posisi seperti pada M3 dan M4. Tentunya fitur ini membantu memudahkan pengemudi dan penumpang untuk mendapat posisi ternyaman. Kursinya dibuat kaku demi menopang penumpang saat bermanuver atau akselerasi maksimal.
Demi mengompensasi hal tersebut, BMW membekalinya dengan sistem audio Harman Kardon yang dapat dikoneksikan ke iPhone. Jadi Anda merasa lebih nyaman, bagaikan mendengarkan musik dari home theater di rumah.
Begitu duduk di kursi pengemudi, saya bisa merasakan lingkar kemudi yang terasa sangat pas digenggam. Setir tersebut dilengkapi paddle shift serta dua M button untuk menyimpan seting pengendaraan favorit seperti suspensi, suara knalpot, dan sebagainya. Tanpa lama, tombol start/stop engine berwarna merah saya tekan untuk menghidupkan mobil. Suara khas M yang menggelegar langsung terdengar, menggoda adrenalin saya.
Berhubung waktu terbatas, saya langsung mengaktifkan mode Sport. Suara jeritannya menggelegar, membuat pengendara lain tercengang ketika saya melakukan maneuver di antara mobilmobil di tengah tol.
Di hadapan saya terbentang salah satu jalan tol Bangkok, Thailand, yang cukup sepi. Jarak tempuh untuk mencapai tujuan saya, Shangri La Hotel, sejauh 50 kilometer. Saya menggeber mesin V8 twin-turbo berkapasitas 4.4 liter. Sayangnya dengan tenaga sebuas 600 hp dan torsi 750 Nm, kecepatan maksimal dibatasi 250 km/jam.
Bahkan tanpa sadar, angka di speedometer menyentuh 220 km/jam. Semua ini juga hasil kombinasi mesin galak dengan transmisi 8-kecepatan M Streptonic dengan Drivelogic. Benar jika BMW mengklaim bahwa M5 dapat melesat dari 0-100km/jam hanya dalam waktu 3,4 detik.
Memasuki wilayah perkotaan, saya mengganti mode ke Comfort dan mengurangi kecepatan. Mobil tetap nyaman walaupun kental karakter M dengan raungan suaranya. Setiap putaran mesin masih terasa berisi tapi suara tetap sopan. Terbukti rekan saya dapat tidur nyenyak saat saya melibas tikungan pada kecepatan tinggi. Bantingan terasa nyaman karena ia sudah dibekali suspensi yang adaptif. Tingkat kekerasannya juga masih bisa diatvur, apalagi M5 juga disematkan arm depan double wishbone berbahan aluminium.
Ketika terjebak kemacetan yang cukup menyita waktu, saya memanfaatkan momen itu untuk mempelajari berbagai fitur mobilnya. M5 memiliki sistem penggerak empat roda dan DSC (Dynamic Stability Control). Jika DSC aktif, maka mobil akan mengasyikkan untuk diajak melakukan drifting. Differential lock di belakang bisa dibiarkan terbuka atau mengunci sepenuhnya, tergantung kebutuhan saat itu.
Selain itu, ia juga punya sistem xDrive beberapa mode; 4WD, 4WD Sport. Bahkan sistem tersebut bisa dimatikan dan membuat M5 jadi berpenggerak 2WD dengan syarat DSC wajib nonaktif dulu. Sesuatu yang haram dilakukan saat uji coba ataupun berkendara di jalan umum.
Spesifikasi BMW M5
Layout kendaraan: Sedan, mesin depan, 4 pintu,4 penumpang, Active AWD
Mesin: 4.4L BMW M TwinPower Turbo 8-cylinder / 600hp @5600-6700rpm / 750Nm @1800-5600rpm
Transmisi: 8-kecepatan M Steptronic with Drivelogic
Top Speed: 250 km/jam
0-100 km/jam: 3,4 detik
Dimensi PxLxT: 4966 x 1903 x 1473 mm
Wheelbase: 2982 mm
Bobot kosong: 1855 kg
Kapasitas Tangki: 68 liter
Rekomendasi BBM: Ron 98
VALDO PRAHARA
Featured Articles
- Latest
- Popular
Artikel yang mungkin menarik untuk Anda
Mobil Pilihan
- Latest
- Upcoming
- Popular
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature