Pengajuan Kredit Diperketat, Penjualan Mobil Murah Toyota Turun
JAKARTA, 10 Desember 2018 – Tren penjualan mobil murah di Indonesia mengalami penurunan pada tahun ini, khususnya untuk segmen Low Cost Green Car (LCGC). Setidaknya itu tren yang terjadi pada Toyota saat ini di tahun 2018.
Dari data yang diungkap oleh PT Toyota Astra Motor (TAM), wholesales segmen LCGC selama periode Januari-Oktober tahun ini mencatat angka sekitar 181.000 unit, turun dari hasil tahun lalu pada periode sama yang hampir mencapai 200.00 atau tepatnya sekitar 199.000 unit.
Franciscus Soerjopranoto, Executive General Manager PT TAM mengatakan bahwa penyesuaian kebijakan pada sektor pembiayaan menjadi faktor utama yang berpengaruh pada turunnya penjualan di segmen menengah ke bawah ini.
“Segmen menengah ke bawah itu ada kena impact, salah satunya kan dari NPL kemarin, Non Performing Loan, jadi ada tightening dari leasing company kemudian kenaikan bunga juga kan mulai naik, nah itu juga mempengaruhi daya belinya masyarakat,” jelas pria dengan sapaan Soerjo ini saat ditemui di Jakarta Pusat, Kamis (6/12/2018) lalu.
“Kalau menengah atas punya uang cuma kalau mobilnya nggak menarik mereka nggak akan ganti, dia tunggu produk-produk yang menarik lah buat dia.”
Dengan semakin ketatnya seleksi dari perusahaan leasing, maka mempersulit peluang masyarakat untuk mengajukan kredit pembelian mobil. Di segmen ini, Toyota diwakili oleh produk Agya dan Calya.
Secara nasional, LCGC berkontribusi pada rata-rata 20 persen atau 1/5 dari total market share otomotif roda empat. Segmen MPV masih yang menguasai total penjualan Toyota, yaitu sekitar 62,6 persen, yang juga mengalami penurunan tahun ini.
Segmen SUV Toyota yang justru mengalami pertumbuhan pesat selama periode Januari-November 2018, yang diungkap meningkat hingga 68,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
WAHYU HARIANTONO
Dari data yang diungkap oleh PT Toyota Astra Motor (TAM), wholesales segmen LCGC selama periode Januari-Oktober tahun ini mencatat angka sekitar 181.000 unit, turun dari hasil tahun lalu pada periode sama yang hampir mencapai 200.00 atau tepatnya sekitar 199.000 unit.
Franciscus Soerjopranoto, Executive General Manager PT TAM mengatakan bahwa penyesuaian kebijakan pada sektor pembiayaan menjadi faktor utama yang berpengaruh pada turunnya penjualan di segmen menengah ke bawah ini.
“Segmen menengah ke bawah itu ada kena impact, salah satunya kan dari NPL kemarin, Non Performing Loan, jadi ada tightening dari leasing company kemudian kenaikan bunga juga kan mulai naik, nah itu juga mempengaruhi daya belinya masyarakat,” jelas pria dengan sapaan Soerjo ini saat ditemui di Jakarta Pusat, Kamis (6/12/2018) lalu.
“Kalau menengah atas punya uang cuma kalau mobilnya nggak menarik mereka nggak akan ganti, dia tunggu produk-produk yang menarik lah buat dia.”
Dengan semakin ketatnya seleksi dari perusahaan leasing, maka mempersulit peluang masyarakat untuk mengajukan kredit pembelian mobil. Di segmen ini, Toyota diwakili oleh produk Agya dan Calya.
Secara nasional, LCGC berkontribusi pada rata-rata 20 persen atau 1/5 dari total market share otomotif roda empat. Segmen MPV masih yang menguasai total penjualan Toyota, yaitu sekitar 62,6 persen, yang juga mengalami penurunan tahun ini.
Segmen SUV Toyota yang justru mengalami pertumbuhan pesat selama periode Januari-November 2018, yang diungkap meningkat hingga 68,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
WAHYU HARIANTONO
Featured Articles
- Latest
- Popular
Artikel yang mungkin menarik untuk Anda
Mobil Pilihan
- Latest
- Upcoming
- Popular
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature