MODIFIKASI: The First Porsche Cayman Rocket Bunny Pandem

MODIFIKASI: The First Porsche Cayman Rocket Bunny Pandem
SERING kita lihat di jalan mobil-mobil yang dimodifikasi dengan gaya stance, baik itu sportscar, MPV maupun SUV. Tapi pernahkah Anda melihat Porsche Cayman diubah dengan aliran tersebut? Jika ada, tentunya sangat jarang. Apalagi varian Porsche 987 mark II Cayman yang langka di Indonesia. Tapi ada satu pria unik pemilik model itu, Budiyanto, yang mau mengobrak-abrik mobilnya dengan aliran stance.

Budi tak setengah-setengah dalam memodifikasi Porsche 987 mark II Cayman. Owner JVS (Jakarta Vapor Shop) ini mengikuti gaya Rocket Bunny. Dengan kata lain, inilah Porsche pertama di Indonesia yang mengalami ubahan secara ekstrem.

Ia rela membongkar mobilnya demi mengejar kepuasan. Bagian fender hingga chassis ia potong-potong agar dapat dipasang body kit istimewa itu dari Jepang. Menurutnya, body kit Pandem sangat cocok di sportscar tersebut.



Budiyanto mempercayakan pengerjaannya pada bengkel modifikator Vino Platinum yang terletak di kawasan Jakarta Timur. Meski harus menunggu 5-6 bulan sampai selesai, Budi tak keberatan. Untuk install body kit Rocket Bunny Pandem, ia harus rela memotong seluruh fender seluas 4 jari agar over fender bisa dipasang. Di sektor belakang juga ada spoiler GT Pandem yang sudah sepaket dengan pembelian body kit Rocket Bunny.

Meski begitu, ada beberapa bagian dari paket body kit tersebut yang tak disukainya. “Saya tak suka bagian bumper depan. Makanya saya coba untuk mengubah tampilannya agar sesuai dengan karakter Porsche,” ujar Budi. Maka ia meminta Vino untuk membuat desain sendiri. Vino menggunakan bumper depan buatan TechArt.



Pemesanan velg juga memiliki tantangannya sendiri. Velg Rotiform QLB yang diminati Budi sulit didapat sehingga harus impor. Setelah penantian panjang, akhirnya velg berdiameter 19 inci dengan lebar 11,5 inci di depan dan 14 inci di belakang tiba di Indonesia. Ia mendapatkannya dari pemilik Cayman bergaya Rocket Bunny di Amerika. Untuk ban, ia mempercayakan balutan Toyo R888 dengan ukuran 295/35 di depan dan 345/30 di belakang.

Budi memperkuat tema Rocket Bunny dengan air suspension buatan K-Sport yang dikombinasikan dengan airlift management system. Seluruh tabung dan kompresor diletakkan di bagasi yang berada di sisi depan mobil. Dari sektor pengereman, Budi menggunakan AP Racing Radi-CAL Big Brake Kit demi mengakomodir velg berdiameter besarnya.



Ia tak banyak melakukan perubahan mesin karena menurutnya, mobil ini sudah kencang. Kalau ingin lebih kencang lagi, ia akan menggunakan mobil balap koleksinya. Jadi Budi hanya mengganti header exhaust Vase dan valvetronic exhaust Armytrix. Porsch 987 mark II Cayman bukan satu-satunya mobil yang dimodifikasi. Ia juga melakukan ubahan pada Ferrari F430 di header, exhaust, suspensi dan velg meski tak seekstrem Porsche.

Data modifikasi

Eksterior:
Custom paint fashion Grey Spies Hecker
Body kit Rocket Bunny Pandem
Pandem GT wing
Bumper depan Techart custom
Foglamp TechArt

Mesin:
Header exhaust Vase
Valvetronic exhaust Armytrix

Kaki-kaki:
Rotiform QLB 19x11,5+14 inci
Ban Toyo R888 295/35R19 depan dan 345/30R19 belakang
Air suspension K-Sport with Airlift management system
BBK AP Racing Radi-CAL

Audio:
Head Unit Kenwood DDX 917WS
Speaker depan Ground Zero GZUC650SQX
Power Ground Zero GZIA4115 HPX-ii
Power monoblock Ground Zero GZIA 1.600 HPX-ii
Subwoofer Ground Zero GZUW 10SQX x 2pcs

VALDO PRAHARA

Quote:

“Ada satu pria unik pemilik Porsch 987 mark II Cayman yang mau mengobrak-abrik mobilnya dengan aliran stance.”

 

Featured Articles

Read All

Artikel yang mungkin menarik untuk Anda

Mobil Pilihan

  • Upcoming

Updates

Artikel lainnya

New cars

Artikel lainnya

Drives

Artikel lainnya

Review

Artikel lainnya

Video

Artikel lainnya

Hot Topics

Artikel lainnya

Interview

Artikel lainnya

Modification

Artikel lainnya

Features

Artikel lainnya

Community

Artikel lainnya

Gear Up

Artikel lainnya

Artikel Mobil dari Oto

  • Berita
  • Artikel Feature
  • Advisory Stories
  • Road Test

Artikel Mobil dari Zigwheels

  • Motovaganza
  • Tips
  • Review
  • Artikel Feature