Mobil Pick-Up Listrik Tak Kuat Tarik Beban? Ini Jawaban dan Buktinya

  • 2021/12/2022-Rivian-R1T-87.jpg
  • 2021/12/2022-Rivian-R1T-89.jpg
  • 2021/12/2022-Rivian-R1T-109.jpg
  • 2021/12/2022-Rivian-R1T-Launch-Edition-TOTY-96.jpg
  • 2021/12/2022-Rivian-R1T-Launch-Edition-TOTY-97.jpg
  • 2021/12/2022-Rivian-R1T-Launch-Edition-TOTY-102.jpg

NEW YORK, Carvaganza – Publik memang belum familiar dengan mobil listrik. Butuh waktu untuk meyakinkan masyarakat dan mengajak masyarakat untuk berpindah dari kebiasan lama ke kebiasaan baru. Pasalnya, orang sudah sangat familiar dengan mesin diesel atau pun bensin selama lebih dari 100 tahun.

Satu persoalan yang suka ditanyakan oleh konsumen adalah seberapa handal mobil listrik mengangkut beban. Baik beban orang atau pun barang. Apakah mumpuni jika harus ‘membopong’ barang berat? Bagaimana kinerjanya di medan yang cukup berat? Bagaimana energi listrik yang harus dirilis oleh mobil listrik itu di jalan raya atau pun jalan tol pada saat membawa atau menarik beban berat atau berapa jarak yang bisa ditempuh dengan beban tambahan?

Untuk menjawab itu, salah satu media otomotif tertua di dunia, Motortrend, melakukan pengujian terhadap pick-up Rivian R1T 2021. Kendaraan ini merupakan pick-up full-electric pertama yang diproduksi massal dan punya daya jangkau jauh yang dijual secara massal.

Memang kultur menarik beban (towing) bukan mengangkut/membopong beban tak ada di sini. Budaya towing sangat kuat di Amerika Serikat dan telah menjadi budaya otomotif tersendiri. Tapi dari pembuktian ini kita bisa mendapatkan gambaran tentang kekuatan pick-up elektrik.

Rivian R1T

Menurut web tersebut, menowing dengan SUV listrik sudah pernah mereka lakukan. Tapi beban yang ditowing oleh mobil SUV lebih ringan dibandingkan pick-up dan SUV memang tidak diperuntukkan untuk menarik beban yang berat atau menjadi kuda beban seperti mobil pick-up. Nah mobil pick-up memang diperuntukkan untuk menggendong beban atau pun menarik beban berat sehingga pemilik perlu tahu data riil berapa kilogram beban yang bisa digendong atau ditowing.

Untuk kepentingan itu, tim Motor Trend pun menderek trailer seberat 4.082 kilogram dengan Rivian R1T pada pemilihan Truck of The Year 2021.

Metode Pengujian

Rivian R1T yang diuji coba adalah varian Launch Edition yang dilengkapi dengan baterai standar 135 kWh dan ban berdiameter 21. Menurut data Enviromental Protection Agency (EPA) Amerika Serikat, mobil ini memiliki daya jangkau sampai 505 km. Model trailer yang dipakai adalah car hauler atau disebut juga anhang model flat (datar) lalu di atasnya menggendong mobil van Chevrolet Astra Dirt Every Day. Di dalam van terdapat 16 horse stall mats atau karpet untuk kandang kuda seberat 45 kg sebagai pemberat (ballast). Secara total, trailer memiliki berat 4.079 kg kemudian diderekkan pada R1T berbobot 3.236 kg sehingga total berat kotor 7.315 kg. Nah Rivian R1T sendiri memiliki kemampuan towing konvensional maksimal 4.990 kg.

Menurut pabrikan, kalau Rivian R1T menarik beban seberat itu maka daya jangkaunya dengan kondisi baterai terisi penuh turun 50 persen menjadi kisaran 255 km.

Sebelum melaju di jalan dengan truk bermuatan 82 persen dari kemampuan towing maksimalnya, kami perlu merasakan bagaimana mendereknya. Dengan berat lebih dari 3.175 kosong, kami harap Ia tidak terdorong oleh trailer dan hal itu bisa terjadi karena tak tergantung pada bobot saja. Kita tidak tahu bagaimana rasanya mobil itu menderek (towing) kalau kita tidak mencobanya langsung.

Baca juga:  Ragam Kelebihan Rivian R1T, Mobil Pikap Pertama Yang Dijual Ke Publik

Rivian R1T

Dari hasil pengujian di jalanan tertutup, R1T sangat stabil ketika menderek trailer bermuatan 3.402 kg. Suspensi dan cross-linked hydraulic anti-roll bars bekerja dengan sangat baik dalam menahan tekanan dari trailer pada saat menikung, pada saat berakselerasi maupun ketika melakukan pengereman. Body control terasa solid dan memberikan rasa kepercayaan diri pada saat menariknya.

Pick-up masih bisa berakselerasi dari 0 km/jam sampai 100 km/jam dalam waktu 7,5 detik. Hanya 4,4 detik lebih lambat dibandingkan tidak menarik bobot. Karena alasan keselamatan, tim penguji tidak mengukur pengereman mendadak pada saat mobil menarik trailer. Tapi menurut kami, kemampuan trailer brake controller Rivian berintegrasi dengan pengendalian setir bekerja dengan baik dan mudah digunakan.

Pengujian Di Jalan Raya

Pengujian di medan yang sesungguhnya tentu saja berbeda dengan pengujian di proving ground atau lintasan tertutup. Jadi harus dibuktikan bagaimana kinerja Rivian R1T pada saat menarik beban di jalanan umum, dalam kondisi traffic padat dan daerah perbukitan. Dipilihlah rute dari California City ke Tehachapi dengan trailer bermuatan 4079 kg. Rata-rata kecepatan agak sedikit tinggi karena melalui jalanan kecil dan jalanan raya antar negara bagian.

Di California berlaku aturan bahwa semua kendaraan yang menarik trailer yang melintasi jalan raya antar negara bagian (state highways) dibatasi kecepatannya sampai 88 km/jam (55 mil per jam). Jadi tim penguji tertahan pada kecepatan segitu. Yang lebih penting lagi, elevasi antara kedua kota itu adalah 592 m, menanjak dari 615,1 m ke 1.207 m. Sehingga beban mobil dan beban yang harus ditanggung baterai pun bertambah tinggi.

Waktu mobil masuk jalan raya baterai dalam kondisi terisi penuh. Dari sini langsung terasa kehebatan towing Rivian R1T. Torsinya langsung terasa instant. Rivian R1T terasa bertenaga ketika harus melaju dari kondisi berhenti, pada saat menyalip mobil yang berjalan lebih pelan atau pun pada saat jalanan menanjak. Sama sekali tak kesulitan. Bahkan jalanan menanjak tak membawa efek apa-apa terhadap performa Rivian.

Rivian R1T

Yang terkena dampak adalah estimasi jarak yang dapat ditempuh oleh pick-up R1T jadi terevisi. Dari yang tadinya 482 km menjadi kurang dari 322 km. Selang 62 km kemudian dari titik kami berangkat, estimasi jarak yang dapat ditempuh berdasarkan mode All Purpose tersisa 218 km dan baterai tinggal 55 persen. Dengan asumsi bahwa pemakaian energi yang tersisa akan tetap sama, maka total jarak yang kami tempuh 281 km, atau 56 persen dari angka EPA.

Menurut tim, angka segitu sangat menggembirakan dan dianggap oke banget karena setengah perjalanan yang ditempuh mobil pick-up adalah jalanan menanjak.

Tim menyimpulkan bahwa menowing bobot 4.082 kg, membuat daya jangkau rata-rata Rivian R1T menjadi berkurang 45 persen. Angka tersebut lebih bagus daripada estimasi Rivian yang menyebutkan bahwa daya jangkau akan berkurang menjadi 50 persen jika mobil menowing berat maksimal yang diperkenankan 4.990 kg. Daya jangkau yang bisa ditempuh Rivian itu ngedrop menjadi 273 km dari angka EPA tentang kemampuan daya jangkau Rivian yakni 505 km. Tapi masih lebih jauh 48,2 km dari jarak yang bisa ditempuh oleh Nissan Leaf standar dengan satu kali pengisian baterai penuh. Namun masih kalah jauh dari dibandingkan sebagian besar mobil listrik lainnya. (EKA ZULKARNAIN/EK)

Sumber: motortrend

Baca juga:  Begini Ragam Kelebihan Jika Memiliki Hyundai Kona Electric

Featured Articles

Read All

Artikel yang mungkin menarik untuk Anda

Mobil Pilihan

  • Upcoming

Updates

Artikel lainnya

New cars

Artikel lainnya

Drives

Artikel lainnya

Review

Artikel lainnya

Video

Artikel lainnya

Hot Topics

Artikel lainnya

Interview

Artikel lainnya

Modification

Artikel lainnya

Features

Artikel lainnya

Community

Artikel lainnya

Gear Up

Artikel lainnya

Artikel Mobil dari Oto

  • Berita
  • Artikel Feature
  • Advisory Stories
  • Road Test

Artikel Mobil dari Zigwheels

  • Motovaganza
  • Tips
  • Review
  • Artikel Feature