Kampas Kopling Aus, Berikut Beberapa Gejalanya
JAKARTA, 19 Desember 2016 - Kopling menentukan akselerasi dari sebuah kendaraan berjalan dengan baik. Jika kondisi kopling sudah jelek, akhibatnya mobil tak bisa berlari. Jangankan untuk ngebut dijalan landai, untuk menanjak pun akan membutuhkan effort yang sangat besar.
Ada beberapa hal yang dapat kita perhatikan jika fungsi kopling sudah mengalami penurunan atau rusak. Misalnya ketika rata-rata putaran pada mesin mobil Anda mulai mengalami penigkatan (semakin naik).
Biasanya jika kopling mulai rusak, jarum rpm akan bergerak lebih cepat dibandingkan dengan jarum speedometer. Dalam kasus ini, seharusnya Jarum rpm dengan jarum speedometer akan naik sejajar ketika berakselerasi.
“Gampang, untuk matik konvensioanl dan manual gejalanya sama. Kita bisa lihat RPM kalau nai tinggi tapi mobil tidak berlari kencang berarti itu sudah mulai habis, jadi mesin cuma teriak saja. Harusnya jeda speedometer jarumnya tidak lama,” ujar Sugihendi, Trainer Nissan College PT Nissan Motor Indonesia.
Normalnya kecepatan putaran sebuah mesin adalah mencapai 60 km per jam pada posisi gigi 3, dan rpm yang bisa dicapainya pun hanya mencapai sekitar 2.000 rpm. Nah, jika kopling sudah mengalami kerusakan, terutama pada bagian plat koplingnya, maka rpm yang dicapainya bisa naik hingga mencapai 3.000 rpm.
Selain itu, gejala lain yang dapat anda rasakan adalah ketika dijalan tanjakan tercium bau gosong dari kampas kopling yang mulai selip atau mobil tak kuat nanjak. Untuk mobil dengan kopling hidrolik yang menggunakan minyak kopling biasanya pedal kopling terasa lebih tinggi saat lepas pedal kopling dan kopling terasa berat ketika di injak.
Segera periksakan kebengkel resmi atau bengkel langganan anda jika sudah merasakan gejala tersebut.
TITO LISTYADI
Ada beberapa hal yang dapat kita perhatikan jika fungsi kopling sudah mengalami penurunan atau rusak. Misalnya ketika rata-rata putaran pada mesin mobil Anda mulai mengalami penigkatan (semakin naik).
Biasanya jika kopling mulai rusak, jarum rpm akan bergerak lebih cepat dibandingkan dengan jarum speedometer. Dalam kasus ini, seharusnya Jarum rpm dengan jarum speedometer akan naik sejajar ketika berakselerasi.
“Gampang, untuk matik konvensioanl dan manual gejalanya sama. Kita bisa lihat RPM kalau nai tinggi tapi mobil tidak berlari kencang berarti itu sudah mulai habis, jadi mesin cuma teriak saja. Harusnya jeda speedometer jarumnya tidak lama,” ujar Sugihendi, Trainer Nissan College PT Nissan Motor Indonesia.
Normalnya kecepatan putaran sebuah mesin adalah mencapai 60 km per jam pada posisi gigi 3, dan rpm yang bisa dicapainya pun hanya mencapai sekitar 2.000 rpm. Nah, jika kopling sudah mengalami kerusakan, terutama pada bagian plat koplingnya, maka rpm yang dicapainya bisa naik hingga mencapai 3.000 rpm.
Selain itu, gejala lain yang dapat anda rasakan adalah ketika dijalan tanjakan tercium bau gosong dari kampas kopling yang mulai selip atau mobil tak kuat nanjak. Untuk mobil dengan kopling hidrolik yang menggunakan minyak kopling biasanya pedal kopling terasa lebih tinggi saat lepas pedal kopling dan kopling terasa berat ketika di injak.
Segera periksakan kebengkel resmi atau bengkel langganan anda jika sudah merasakan gejala tersebut.
TITO LISTYADI
Featured Articles
- Latest
- Popular
Artikel yang mungkin menarik untuk Anda
Mobil Pilihan
- Latest
- Upcoming
- Popular
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature