INTERVIEW: Roy Armand Arfandy, Optimistis dengan SUV

INTERVIEW: Roy Armand Arfandy, Optimistis dengan SUV
PADA awal tahun 2018 ini, PT Eurokars Motor Indonesia (EMI) bakal merilis ke pasar Mazda CX-9 terbaru setelah penjualannya sempat vakum dalam dua tahun terakhir ini. Kehadiran Mazda CX-9 ini bakal mengisi pasar yang berada di atas Mazda CX-5 dan tentunya akan memperbanyak line-up model Mazda di segmen SUV.

Untuk line-up SUV, Mazda Indonesia telah memasarkan Mazda CX-3 dan Mazda CX-5 yang seluruhnya telah mengadopsi teknologi SkyActiv, yang menjadi teknologi andalan Mazda di dunia. Bahkan, kini seluruh mode Mazda telah mengadopsi teknologi tersebut, yang digadang-gadang sebagai terobosan yang menyaingi teknologi mesin hybrid pabrikan lain.

“Memang kami sempat vakum dalam menjual Mazda CX-9 karena harganya tidak kompetitif dengan rival-rivalnya. Waktu itu yang kami jual mengadopsi mesin 3,7 liter sehingga otomatis harganya menjadi lebih mahal. Sedangkan Mazda CX-9 2018 yang akan kami rilis pada awal 2018 nanti dibekali mesin 2500 cc turbo dengan kapasitas 7 penumpang. Mobil ini masuk kategori big SUV,” ujar President Director PT EMI Roy Armand Arfandy.



Kepada Carvaganza di kantornya yang sejuk di bilangan Kebayoran Lama, Ia mengatakan bahwa Mazda CX-9 yang dipasarkan oleh pihaknya sudah memakai teknologi Skyactiv dan tetap mempertahankan filosopi desain Kodo – Soul of Motion. “Dimensinya pun lebih lebar, lapang untuk 7 penumpang dan dilengkapi oleh fitur-fitur canggih,” ujarnya. Namun, Roy menolak menyebutkan harga yang dibanderol untuk SUV tersebut.

“Tentunya akan lebih murah daripada yang sebelumnya,” tambahnya. “Mazda CX-9 terbaru ini telah mendapatkan ragam penyempurnaan di segala sektor, terutama dalam hal kenyamanan bagi pengemudi dan penumpang sehingga bisa merasakan kenyamanan dan kesenangan berkendara.”



Memasuki tahun 2018, PT EMI juga memprediksi angka penjualan Mazda CX-5 akan terus menggelembung dan kemungkinan besar akan dapat menempel kuat penjualan Mazda 2. “Kami sudah meluncurkan mobil CX-5 di GIIAS 2017 beberapa waktu lalu dan animo masyarakat begitu tinggi. Konsumen di segmen ini adalah konsumen yang tidak price sensitive dan yang mereka inginkan adalah kenyamanan berkendara. Mobil ini menawarkan hal itu.”

“Mazda 2 dan Mazda CX-5 berada pada segmen yang berbeda. Segmen Mazda 2 akan lebih price sensitive dibandingkan CX-5, namun pasar di segmen medium SUV terus tumbuh dan hal ini membuat kami optimistis bahwa CX-5 akan diperhitungkan pada 2018,” tambah pria yang sebelum terjun ke dunia otomotif, adalah seorang bankir. “Hampir sama dengan segmen Mazda CX-5, konsumen di model ini adalah orang-orang yang ingin menikmati kenyamanan berkendara dan konsumen yang mengerti tentang brand serta model Mazda.”



Menurut pria yang hobi main golf ini, kehadiran CX-5 sesuai dengan kebijakan Mazda Jepang dan Indonesia untuk memokuskan penjualan pada mobil segmen sedan dan SUV. “SUV adalah pasar yang besar di Indonesia setelah MPV dan kami merasa optimistis SUV akan terus tumbuh pada tahun-tahun mendatang, termasuk pasar medium SUV dan big SUV.”

“Saya merasa optimistis bahwa pasar mobil di Indonesia pada 2018 mendatang akan lebih baik lagi, meskipun penjuala mobil pada tahun ini mengalami sedikit penurunan jika dibandingkan tahun 2016. Yang menopang penjualan mobil 2017 adalah mobil LCGC, tapi Mazda kan tidak main di situ,” imbuhnya. “Tapi kalau kita melihat trendnya, ekonomi akan membaik tahun depan.”

EKA ZULKARNAIN

Featured Articles

Read All

Artikel yang mungkin menarik untuk Anda

Mobil Pilihan

  • Upcoming

Updates

Artikel lainnya

New cars

Artikel lainnya

Drives

Artikel lainnya

Review

Artikel lainnya

Video

Artikel lainnya

Hot Topics

Artikel lainnya

Interview

Artikel lainnya

Modification

Artikel lainnya

Features

Artikel lainnya

Community

Artikel lainnya

Gear Up

Artikel lainnya

Artikel Mobil dari Oto

  • Berita
  • Artikel Feature
  • Advisory Stories
  • Road Test

Artikel Mobil dari Zigwheels

  • Motovaganza
  • Tips
  • Review
  • Artikel Feature