Honda Lirik Tarik Bibit Pembalap Baru dari Balap Virtual

Honda Lirik Tarik Bibit Pembalap Baru dari Balap Virtual
JAKARTA, Carvaganza.com – PT Honda Prospect Motor (HPM) telah mengembangkan sayapnya di ranah motorsport tahun ini, dengan gelar kejuaraan balap virtual. Honda Racing Simulator Championship (HRSC) digelar mengisi kekosongan jadwal balap ISSOM akibat pandemi COVID-19. Berpotensi melahirkan calon pembalap baru, apakah Honda akan manfaatkan HRSC untuk pembibitan pembalap muda?

Rencana tersebut sejauh ini tidak ada dalam agenda HPM, untuk mengembangkan bakat pembalap virtual ke sirkuit nyata. Penyelenggaraan kejuaraan balap virtual disebut masih akan dievaluasi terlebih dahulu. Apalagi HRSC digunakan mengisi kekosongan agenda motorsport Honda Racing Indonesia, yang ditiadakan tahun ini.

HPM telah menggelar HRSC sejauh setengah musim, melewati tiga seri dari enam seri yang dijadwalkan. Peserta yang datang berasal baik dari kalangan pembalap virtual, sampai pembalap berpengalaman di dunia nyata.



“Terutama sekarang kita punya virtual race itu kita lakukan evaluasi dulu ya, seperti tadi pertanyaan pertama. Kita akan lakukan terus evaluasi dan kami akan terus menyesuaikan dengan tren teknologinya seperti apa,” ujat Yusak Billy, Business Innovation and Sales & Marketing Director PT HPM.

“Tapi tadi ada ide pengembangan pembalap secara digital ya, itu sangat kami pertimbangkan ya bukan menutup kemungkinan tidak akan ada. Tapi ya kita lakukan evaluasi dulu di tahap pertama ini seperti apa. Kemudian akan kita lihat ke depan trennya seperti apa, teknologinya seperti apa, ya ada kemungkinan kita mengembangkan juga pembalap-pembalap secara digital.”

Pada gelaran perdananya ini, HRSC memberikan hadiah uang tunai kepada para peserta terbaik, yang meraih tiga besar di klasemen akhir masing-masing kelas. Diikuti oleh 60 peserta terpilih, HRSC terbagi dalam kelas Amateur dan Professional. Namun setelah musim selesai, tidak ada kelanjutan apakah para juara akan dibina lebih lanjut oleh Honda.

Lewat program pembinaan, Honda bisa mengembangkan sendiri para pembalapnya, untuk naik ke tingkat yang lebih professional. Honda bahkan bisa mencontoh skema pembinaan dari Red Bull Racing, tim F1 yang dipasok mesin Honda. Red Bull meggunakan tim Alpha Tauri (sebelumnya Toro Rosso) untuk membina pembalap junior, sebelum dipromosikan ke tim utama.



“Sampai saat ini kita memang belum menyasar untuk mencari pembibitan pembalap baru, walaupun memang untuk main simulator yang kira-kira karakteristiknya mirip dengan balap ya. Apalagi dengan game yang sesuai itu akan menciptakan bibit-bibit baru pembalap,” jelas Adhi Parama Sugarda, Communication Strategy Manager PT HPM.

Program seperti ini sebenarnya pernah dilakukan oleh pabrikan lain beberapa tahun lalu, yaitu Nissan, bahkan di Indonesia. Melalui Nissan GT Academy, bakat terbaik dari balap virtual dibina dan dikembangkan untuk bisa berkompetisi hingga level internasional. Sayangnya, menyusul krisis internal Nissan global, ajang ini tidak dilanjutkan.

Di dalam skena balap lokal sendiri, HPM sudah memiliki dua ajang one make race. Yaitu masing-masing Honda Jazz Speed Challenge (HJSC) dan Honda Brio Speed Challenge (HBSC) sebagai bagian ISSOM. Selain itu, Honda juga selama ini konsisten aktif di kejuaraan nasional balap turing, ITCR. Honda bahkan masih punya Brio Saturday Night Challenge (BSNC) untuk kompetisi slalom/gymkhana.

WAHYU HARIANTONO

Featured Articles

Read All

Artikel yang mungkin menarik untuk Anda

Mobil Pilihan

  • Upcoming

Updates

Artikel lainnya

New cars

Artikel lainnya

Drives

Artikel lainnya

Review

Artikel lainnya

Video

Artikel lainnya

Hot Topics

Artikel lainnya

Interview

Artikel lainnya

Modification

Artikel lainnya

Features

Artikel lainnya

Community

Artikel lainnya

Gear Up

Artikel lainnya

Artikel Mobil dari Oto

  • Berita
  • Artikel Feature
  • Advisory Stories
  • Road Test

Artikel Mobil dari Zigwheels

  • Motovaganza
  • Tips
  • Review
  • Artikel Feature