Honda Gandeng Nissan Menuju Netralitas Karbon, Merger atau Sebatas Sinergi?
Bertujuan mengembangkan portofolio agar lebih bisa bersaing di pasar Cina.

TOCHIGI, Carvaganza - Honda dan Nissan, dua perusahaan raksasa asal Jepang ini diketahui sempat menjalin kerjasama pada Maret lalu. Mereka melakukan penandatangan nota kesepahaman (MoU) untuk mempercepat upaya menuju netralitas karbon, sekaligus reduksi kecelakaan lalu lintas melalui penguatan teknologi keselamatan.
Kolaborasi ini sempat menimbulkan dugaan bahwa kedua perusahaan akan melakukan merger. Meskipun pembicaraan telah berlangsung, baik Honda maupun Nissan belum mencapai keputusan final mengenai konsep merger. Dalam pernyataan resminya, kedua perusahaan mengungkapkan bahwa mereka masih mempelajari berbagai opsi untuk meningkatkan daya saing dengan memanfaatkan keunggulan masing-masing.
Dugaan merger didasari atas perlunya kedua perusahaan untuk meningkatkan daya saing, terutama di sektor kendaraan listrik. Pasalnya, segmen tersebut mengalami perkembangan signifikan. Di mana semakin banyak perusahaan yang mengalihkan fokusnya dari kendaraan bensin dan diesel ke elektrifikasi.

Paling kentara adalah Cina yang memiliki banyak brand di sektor tersebut. Bahkan mereka berhasil mengalami perkembangan signifikan belakangan ini, tak hanya di pasar domestik tapi juga global. Sebagai informasi, baik Nissan maupun Honda telah banyak kehilangan pangsa pasar di Cina, yang menyumbang hampir 70% dari penjualan kendaraan listrik global pada November 2024.
Baca Juga: Indomobil Resmi Ambil Alih Jeep, Rilis Wrangler Terbaru Tahun Depan
Seperti diketahui produsen mobil global saat ini memang tengah berjuang keras untuk menutupi biaya pengembangan kendaraan listrik yang semakin tinggi. Hal ini disebabkan mahalnya baterai dan besarnya sumber daya yang dibutuhkan untuk pengembangan. Apalagi ditambah perkembangan teknologi yang mengizinkan kendaraan memiliki fungsi otonom.
Usaha merger tentunya akan memperkuat bisnis mereka, lantaran ia dapat membuka peluang untuk meraih efisiensi produksi, penghematan biaya riset dan pengembangan, serta akses ke pasar global yang lebih luas. Sebagai gambaran, Honda dapat diuntungkan dengan memanfaatkan kerangka tubuh SUV berbasis truk milik Nissan.
Honda sendiri tak memiliki spesifikasi tersebut. Kemudian Nissan juga memiliki sejarah panjang dalam pengembangan elektrifikasi, meskipun produknya tidak terjual dengan begitu baik, tapi perkembangan teknologinya cukup masif.
Jika terealisasi, entitas gabungan tersebut akan menjadi grup otomotif terbesar ketiga di dunia, di bawah Toyota dan Volkswagen. Total produksi tahunan mereka dapat mencapai 7,4 juta unit dan menciptakan valuasi hingga $54 miliar.
Namun, potensi merger ini menghadapi tantangan. Salah satunya, pengawasan ketat oleh pemerintah Jepang karena segala kesepakatan punya risiko menyebabkan pemutusan kerja besar-besaran. Selain itu, Nissan perlu mempertimbangkan hubungan aliansinya dengan Renault, yang saat ini merupakan pemegang saham terbesar Nissan.
Beberapa bulan lalu, Nissan mengatakan akan memangkas 9.000 karyawan atau sekitar 6% dari tenaga kerja globalnya. Mereka juga mereduksi produksi global sebesar 20% setelah melaporkan kerugian kuartalan sebesar 9,3 miliar yen atau $61 jutaan. Bahkan, Nissan merombak manajemen awal bulan ini, termasuk memotong 50% gaji CEO-nya, Makoto Uchida, untuk bertanggung jawab atas masalah keuangan perusahaan.
Indonesia sendiri menjadi negara yang memiliki potensi terhadap kendaraan elektrifikasi. Melihat dari perkembangan dan upaya pemerintah untuk menggenjot segmen tersebut. Baik Honda dan Nissan pun menunjukkan komitmennya dengan menghadirkan deretan produk pengguna listrik baik sepenuhnya maupun hybrid.
Jika kolaborasi dengan Nissan diperluas, bukan tidak mungkin Indonesia menjadi salah satu pasar utama untuk pengembangan dan produksi kendaraan listrik yang terjangkau.
(MUHAMMAD HAFID / WH)
Baca Juga: Kenali Spesifikasi Geely EX5, Tahun Depan Debut Tanah Air
Sumber: BBC
Featured Articles
- Latest
- Popular
Artikel yang mungkin menarik untuk Anda
Mobil Pilihan
- Latest
- Upcoming
- Popular
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature