FEATURES: Saking Besarnya, Luas Markas BYD Sama Dengan Setengah Kelurahan Gambir

Hanya dalam waktu 29 tahun saja, pabrikan BYD telah menjelma menjadi raksasa mobil listrik di dunia dengan penjualan mencapai jutaan unit.

Kantor pusat BYD di Shenzhen

SHENZHEN, Carvaganza – Kunjungan ke kantor pusat Build Your Dream (BYD) di Shenzhen menjadi agenda terakhir kami selama media visit di Cina pada Desember kemarin. Akhirnya setelah selama empat tahun terakhir ini hanya mendengar namanya saja, kami sampai juga di kantor pusat pabrikan mobil listrik nomor wahid sejagat. 

KEY TAKEAWAYS

  • Kapan BYD mulai terjun ke bidang otomotif?

    Pada Januari 2003 ketika Wang Chuanfu sebagai pendiri BYD membeli saham Shaanxi Qinchuan Auto Company Limited (Qinchuan Auto).
  • Apa mobil pertama yang diproduksi BYD?

    BYD F3 yang mendebut pada April 2005. Adalah mobil dengan mesin konvensional (ICE).
  • Kapan BYD mulai memproduksi mobil elektrifikasi pertama?

    Pada tahun 2008 dengan mendebut BYD F3 DM, yaitu mobil dengan powertrain plug-in hybrid (PHEV).
  • Selain sebagai pabrikan mobil listrik terbesar di dunia, BYD juga dinobatkan sebagai produsen baterai LFP terbesar kedua di dunia. Sekaligus menjadi pemilik kantor pusat otomotif terbesar di Cina. Markas besar pabrikan yang kalau dibaca dalam bahasa Cina jadi ‘Biyadi’ ini, berdiri di atas lahan seluas 3.790.000 meter persegi atau 379 hektar.

    Karena di head office BYD juga terdapat pabrik, maka Shenzhen juga menjadi salah satu dari 8 mega manufacture (pabrik besar) yang dimiliki oleh BYD. Total pabrik yang dimiliki oleh BYD di Cina adalah 60 pabrik dari mulai skala kecil sampai mega.

    Ketika kami masuk ke dalam kantor pusat, selepas pintu gerbang di bagian kanan terdapat gedung-gedung kampus dan asrama mahasiswa serta tenaga pengajar. Berbaris pula apartemen yang berfungsi sebagai asrama karyawan lengkap dengan berbagai fasilitas pendukung. Mulai dari lapangan basket, lapangan sepakbola, badminton, tenis, hall gym, kantin karyawan, ruang bermain, istirahat dan lain-lain. Semua gedung berukuran masif.

    Kunjungan ke Kantor Pusat BYD di Shenzhen Media asal Indonesia di BYD Gallery

     

    Di kantor pusat ini juga berlokasi kantor litbang, design centre, proving ground untuk pengetesan mobil dan pabrik produksi kendaraan. Saking luasnya, untuk mengelilingi kantor pusat disediakan mobil golf, mobil komuter dan kereta api listrik ringan yang mereka beri nama Sky Shuttle. Terdapat lima stasiun Sky Shuttle di dalam komplek perkantoran, dua stasiun di antaranya berada di dalam gedung. Bagi karyawan yang ingin menggunakan Sky Shuttle tidak perlu bayar, sedangkan untuk umum hanya dikenakan biaya 2 yuan saja, sekitar Rp 4.000an.

    Maklum luas kantor BYD ini sama dengan setengahnya Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat. Luas Kelurahan Gambir adalah 7,60 km persegi atau 760 hektar. Sedangkan luas lahan kantor pusat BYD itu mencapai 3,79 km persegi atau 3.790.000 meter persegi atau 379 hektar. Sama dengan 17 kali luas Stadion Jakarta International Stadium (JIS) yang memakan lahan 221.000 meter persegi (22,1 ha).

    Sejarah Singkat BYD

    Ketika di Shenzhen kami juga berkesempatan mengunjungi BYD Gallery untuk menyimak perjalanan BYD dari Nol sampai menjadi Hero. Gallery ini semacam museum yang menyimpan beragam model mobil, baterai, peralatan elektronik dan barang-barang lainnya yang diproduksi pabrikan.

    Perusahaan dengan nama induk BYD Company Limited itu didirikan oleh Wang Chuanfu pada Februari 1995. Setelah 29 tahun berdiri, memiliki sejumlah anak perusahaan besar. Yaitu BYD Auto yang bergerak memproduksi mobil elektrifikasi, BY Electronic yang memproduksi komponen dan perakitan elektronik serta FinDreams yang memproduksi baterai listrik untuk kendaraan maupun peralatan lainnya.

    Baca juga: FEATURES: Perjalanan 5 Hari Mengunjungi Markas BYD Di China (BAGIAN 1)

    Wang Chuanfu, pendiri BYD Wang Chuanfu, pendiri BYD. Sumber foto: www.luxurylaunches.com

     

    Wang mulai memiliki rencana membangun perusahaan sendiri ketika masih bekerja di Beijing Nonferrous Research Institute. Wang melihat sebuah peluang bisnis di bidang baterai ketika terjadi peralihan produksi yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan Jepang. Pabrikan Jepang beralih dari memproduksi baterai NiCd ke bateral nickel-metal hydride (NiMH) dan lithium-ion (Li-ion). Untuk memanfaatkan peluang itu, Ia bersama sepupunya Li Xiangyang pindah ke Shenzhen tahun 1993, lantas mendirikan Shenzhen BYD Battery Company Limited tahun 1995.

    Berkat kerja keras dan teknologi yang mereka kembangkan, BYD Company Ltd. tumbuh menjadi produsen baterai NiCd terkemuka di dunia pada Juli 2022. Menguasai 65 persen produksi baterai dunia. Dalam waktu tujuh tahun, BYD telah menjadi produsen baterai NiMH terbesar kedua di dunia. Dan sekarang menjadi produsen baterai LFP terbesar di muka bumi.

    Kiprah BYD di Otomotif

    Kiprah BYD menjadi produsen mobil diawali Januari 2003 ketika Wang membeli saham Shaanxi Qinchuan Auto Company Limited (Qinchuan Auto). Padahal waktu itu Ia mendapat sejumlah penentangan dari Dewan Direksi BYD.

    Saat itu pemerintah Cina membatasi masuknya pemain baru pabrikan mobil karena pasar dianggap sudah sesak. Di Cina terdapat 28 produsen mobil baik luar maupun lokal. Kalau ada yang ingin menjadi pemain baru, hanya bisa dengan jalan membeli saham pabrikan yang sudah. Ketika masuk Qinchuan Auto, BYD menyuntikkan dana sebesar 250 juta yuan (sekitar 600 milyar). Mereka pun langsung mendirikan pabrik baru di Xian dengan teknologi yang lebih modern.

    Baca juga: FEATURES: Perjalanan 5 Hari Mengunjungi Markas BYD Di China (BAGIAN 2)

    BYD F3 2005 BYD F3 2005. Sumber foto: wikipedia.org

     

    Mobil pertama yang diproduksi BYD adalah F3 dengan debut pada April 2005. Adalah mobil dengan mesin konvensional (ICE). Perusahaan mulai memproduksi mobil elektrifikasi pertama dengan powertrain plug-in hybrid (PHEV) tahun 2008 dengan diberi nama BYD F3 DM. Lantas disusul dengan produksi mobil listrik murni pertamanya, BYD e6, pada tahun 2009. Pada Maret 2022, BYD telah menghentikan produksi mobil ICE murni untuk beralih fokus memproduksi PHEV dan BEV saja.

    BYD Auto kini tercatat sebagai produsen mobil listrik di dunia dengan angka penjualan total mencapai 6 juta unit sejak mereka memproduksi mobil elektrifikasi pertama tahun 2008. Selain memproduksi passenger car listrik, juga menghasilkan forklift listrik, mobil niaga listrik, panel surya dan rechargeable batteries seperti baterai untuk HP, baterai mobil listrik dan bulk storage. Selama satu dasawarsa terakhir, pendapatan utamanya dari bisnis otomotif masih konsisten di atas 50 persen dari total pendapatan perusahaan.

    Pabrikan kini telah menjelma menjadi perusahaan high-tech multi nasional yang mempekerjakan 300.000 karyawan. Memiliki 60 pabrik dan lebih dari 40 cabang di mancanegara. Menurut tim BYD yang menjadi pendamping selama kunjungan di Shenzhen, perusahaannya sekarang sedang merencanakan ekspansi bisnis ke sejumlah negara. Termasuk ke Indonesia. Memperkenalkan revolusi teknologi canggih di bidang baterai listrik dan kendaraan listrik serta transformasi industri.

    Ia menambahkan bahwa footprint kendaraan elektrik BYD sekarang ini sudah menjangkau lebih dari 400 kota di 70 negara dan 6 benua. Bahkan pada Juli 2023 lalu, BYD secara resmi mengumumkan memasarkan passenger car ke Jepang, sekaligus menandai babak baru globalisasi industri passenger vehicle pabrikan di seluruh dunia.

    Baca juga: Electria Vol. 2: Kenali Perbedaan Setiap Jenis Konektor Charger Mobil Listrik

    BYD Dolphin BYD Dolphin. Sumber foto: www.byd.com

     

    Mengalahkan Penjualan Tesla

    Menurut kantor berita resmi Cina, Xinhua, BYD telah mengalahkan Tesla dalam hal penjualan mobil listrik di dunia. Pabrikan Cina itu sekarang menjadi produsen mobil dengan penjualan mobil elektrik tertinggi di dunia. Sekaligus menandainya sebagai produsen new energy vehicle (NEV) yang paling pesat pertumbuhannya di Cina. Ditandai dari hasil penjualannya pada kuartal keempat 2023.

    Angka penjualan mobil pure electric BYD periode bulan Oktober sampai dengan Desember 2023 sebanyak 526.409 unit. Melebihi angka penjualan Tesla di periode yang sama yang mencatat sebanyak 484.507 unit. Sekaligus mempertahankan mahkota juara pabrikan dengan penjualan NEV tertinggi di dunia dengan angka penjualan pada tahun lalu sebanyak 3,02 juta unit baik untuk kategori mobil plug-in hybrid (PHEV) dan full elektrik. Angka penjualan mobil elektrik BYD pada periode Oktober – Desember 2023 itu melampaui angka penjualan kuartal ketiga 2023 sebanyak 432,000 unit.

    BYD Sky Shuttle BYD Sky Shuttle. Sumber foto: BYD/www.pandaily.com

     

    Total penjualan passenger car elektrik murni BYD pada 2022 mencapai lebih dari 1,57 juta unit. Naik 72,8 persen dibandingkan tahun 2023. Sedangkan penjualan mobil PHEVnya naik 52 persen sebanyak 1,43 juta unit. BYD sendiri secara total memiliki kapasitas produksi elektrifikasi (PHEV dan BEV) sebanyak 1,5 juta – 2 juta unit per tahun.

    Mengutip Xinhua, Salah satu faktor yang membuat kendaraan listrik BYD diminati konsumen adalah berkat desain dan teknologi smart yang sangat menarik. Didukung pula infrastruktur mobil elektrifikasi yang semakin matang di Negeri Tirai Bambu. Rentang usia konsumen mobil listrik di Cina di antara 20 – 40 tahun.

    Pada 2016, Perusahaan yang bermarkas di kawasan industri Pingshan, Shenzhen, ini mulai memasuki bisnis kereta ringan listrik. BYD menyebutnya sebagai Sky Shuttle atau Sky Rail dan dari situ mereka bertekad masuk pasar rail transit global. Sky Shuttle perdana mereka mulai dipamerkan kepada publik di Expo Bunga Yinchuan tahun 2018 dengan proyek pertama sepanjang 9,7 km. (EKA ZULKARNAIN)

    Baca juga: Electria Vol. 2: Membuktikan Performa dan Kenyamanan Hyundai Ioniq 6 Jarak Jauh

    Featured Articles

    Read All

    Artikel yang mungkin menarik untuk Anda

    Mobil Pilihan

    • Upcoming

    Updates

    Artikel lainnya

    New cars

    Artikel lainnya

    Drives

    Artikel lainnya

    Review

    Artikel lainnya

    Video

    Artikel lainnya

    Hot Topics

    Artikel lainnya

    Interview

    Artikel lainnya

    Modification

    Artikel lainnya

    Features

    Artikel lainnya

    Community

    Artikel lainnya

    Gear Up

    Artikel lainnya

    Artikel Mobil dari Oto

    • Berita
    • Artikel Feature
    • Advisory Stories
    • Road Test

    Artikel Mobil dari Zigwheels

    • Motovaganza
    • Tips
    • Review
    • Artikel Feature