BMW dan Mercedes Stop Pengembangan Bersama Mobil Autonomous

BMW dan Mercedes Stop Pengembangan Bersama Mobil Autonomous
STUTTGART, Carvaganza.com – Tahun lalu BMW dan Mercedes-Benz mengumumkan kolaborasinya untuk mengembangkan bersama teknologi mobil autonomous. Pengumuman itu cukup menggemparkan, dengan bersatunya dua seteru abadi pabrikan Jerman. Namun, kolaborasi tersebut sepertinya akan gagal terwujud.

Kedua pabrikan telah mengumumkan menunda seluruh proses pengembangan dari ikatan kemitraan ini. Baik BMW maupun Mercedes-Benz mengatakan telah meninjau ulang kesepakatan bersamanya ini. Keduanya sama-sama sepakat menghentikan pengembangan teknologi autonomous, dan akan berkonsentrasi pada arah pengembangan yang ada.

Pernyataan tersebut tidak menutup kemungkinan bahwa masing-masing pabrikan tersebut akan menggandeng mitra baru untuk melanjutkan pengembangan. Di saat bersamaan, keduanya juga menyatakan bahwa kemitraan ini bisa kembali berlanjut di kemudian hari.

Pengumuman ini dikatakan tidak berdampak pada kerja sama antara BMW dan Daimler sebagai induk perusahaan Mercedes, di sektor lain. Kedua perusahaan sebelumnya telah menggandeng juga Audi pada tahun 2015 untuk mencari lokasi dan platform teknologi ini. Lalu pada 2019, ketiganya bergabung dalam penyediaan layanan mobilitas dengan investasi € 1 miliar.



Kolaborasi BMW, Mercedes dan Audi pada layanan mobilitas tersebut meliputi menyediakan car-sharing, fasilitas pengisian kendaraan listrik dan pemesanan kendaraan.

“BMW Group dan Mercedes-Benz AG tidak bisa menempatkan diskusi ahli terperinci dan berbicara dengan para pemasok tentang roadmap teknologi sampai kontrak ditandatangani tahun lalu,” jelas pernyataan resmi.

“Dalam pembicaraan ini – dan setelah tinjauan yang meluas – kedua belah pihak menyimpulkan bahwa, mengingat biaya yang dikeluarkan untuk menciptakan platform teknologi bersama, serta kondisi bisnis dan ekonomi saat ini, waktunya tidak tepat untuk keberhasilan implementasi Kerjasama.”

Dari pernyataan tersebut, bisa disimpulkan bahwa salah satu faktor besar yang pengaruhi keputusan ini adalah situasi pendemi COVID-19 yang berkelanjutan. Dampak ekonomi yang diakibatkan dari lesunya aktivitas industri tiga bulan terkhir, memaksa pabrikan mengatur ulang strategi finansialnya.

Weiterentwicklung des CCS Ladestandards für Elektrofahrzeuge auf bis zu 350 kW / Evolution of CCS charging technology for e-cars towards 350 kW

“Kami telah secara sistematis mengembangkan teknologi dan platform terukur kami dengan mitra seperti Intel, Mobileye, FCA, dan Ansys,” jelas Klaus Fröhlich, pimpinan divisi R&D BMW AG.

“Generasi teknologi kami saat ini menawarkan potensi yang sangat kuat dan berkelanjutan: dengan sensor yang sangat kuat dan saya komputasi, sistem modular kami yang kuat menempatkan kami pada posisi yang sangat baik untuk menawarkan konsumen kami apa yang mereka butuhkan selama bertahun-tahun.”

Sementara dari Mercedes, bos divisi R&D, Markus Schäfermenjelaskan: “Keahlian kami melengkapi BMW Group dengan sangat baik, sebagaimana kolaborasi sukses kami telah buktikan. Selain dekarbonisasi, digitalisasi adalah pilar strategis utama untuk Mercedes-Benz. Untuk mempersiapkan tantangan masa depan dari lingkungan yang berubah dengan cepat, kami saat ini juga menjajaki kemungkinan lain dengan mitra di luar sektor otomotif.”

Sumber: Autocar

WAHYU HARIANTONO

Featured Articles

Read All

Artikel yang mungkin menarik untuk Anda

Mobil Pilihan

  • Upcoming

Updates

Artikel lainnya

New cars

Artikel lainnya

Drives

Artikel lainnya

Review

Artikel lainnya

Video

Artikel lainnya

Hot Topics

Artikel lainnya

Interview

Artikel lainnya

Modification

Artikel lainnya

Features

Artikel lainnya

Community

Artikel lainnya

Gear Up

Artikel lainnya

Artikel Mobil dari Oto

  • Berita
  • Artikel Feature
  • Advisory Stories
  • Road Test

Artikel Mobil dari Zigwheels

  • Motovaganza
  • Tips
  • Review
  • Artikel Feature