8 Mobil Hebat Karya Marcello Gandini, Terakhir Bikin Penasaran

8 Mobil Hebat Karya Marcello Gandini, Terakhir Bikin Penasaran

JAKARTA, carvaganza - Kemungkinan Anda tidak tahu siapa Marcello Gandini. Tapi kalau Anda penyuka mobil, pasti paham dengan kreasi anak seorang penggubah lagu ini. Antara pernah punya mobilnya, atau posternya di kamar.

Gandini lahir 26 Agustus 1938, adalah orang Italia yang bekerja untuk rumah desain Bertone. Hebatnya, ia menyatakan kalau mendesain, bentuk adalah hal terakhir yang dia pikirkan. Yang penting arsitekturnya, mekanisme dan proses assembling. Dari situ, ternyata lahir mobil yang bikin ngiler. Tidak hanya menarik minat konsumen, tapi juga menyelamatkan dan memberi ‘nyawa’ untuk pabrikan yang menyewa jasanya. Di bawah ini bisa disimak seperti apa hasil karya Pak Gandini ini.

BMW E12

Alias BMW Seri-5 generasi pertama. Berkat mobil ini BMW bisa bersaing di pasar sedan era 70-80an. Seri-5 ini hadir 1972 sampai 1981. Gandini mewakili Bertone bekerjasama dengan desainer Perancis, Paul Bracq. Bracq sendiri tidak kalah hebat. Ia adalah desainer Mercedes-Benz 600, W108 (Mersi Kebo) dan W114 (Mersi Mini) Coupe.

BMW E12 lantas menjadi sukses dan jadi pijakan awal BMW untuk maju di kelas sedan eksekutif empat pintu. E12 diteruskan oleh E28 yang juga membuat inovasi sebagai ‘super sedan’. Kenapa? Karena di generasi itu hadir BMW M5 pertama kali.

Baca juga: Mobil Hebat Bukan Cuma Bikinan Italia, Inggris Juga Punya

Volvo Tundra

Ceritanya diawali saat Volvo perlu mobil sedan compact tahun 1979. Bertone disewa untuk menggarap konsep desain. Gandini yang kebagian tugas dan muncul dengan mobil konsep Volvo Tundra. Konsep dan bentuk yang kelewat maju untuk masa itu Bikin Volvo tidak percaya diri untuk memproduksi dan menjual. Desain revolusioner Gandini pun ditolak.

Kepalang tanggung, Bertone mendekati perusahaan lain untuk konsep Tundra ini. Gayung bersambut dari Citroen yang sedang perlu pengganti keluarga GS yang sudah beredar sejak awal 1970. Lahirlah Citroen GX. Mobil keluarga yang sukses di pasaran Eropa. Citroen mengedepankan konsep mobil yang bisa diandalkan. Slogannya waktu itu kurang lebih adalah, “Mobil yang tidak suka diam di garasi.” Ini mewakili daya tahan dan mudahnya memelihara Citroen GX. Mobil ini juga sempat hadir di Indonesia dan lumayan disukai.

Lancia Stratos

Lancia, perusahaan mobil Italia tidak pernah menggunakan jasa rumah desain selain Pininfarina. Rumah desain itu juga selalu digunakan oleh Ferrari. Nah, Bertone penasaran bagaimana caranya mendekati Lancia. Singkat cerita, Lancia memerlukan model baru untuk menggantikan Fulvia, terutama untuk turun balap Rally.

Bertone melihat kesempatan, menugaskan Gandini untuk membuat sesuatu yang bakal menarik perhatian. Sukses, Stratos kemudian dipakai oleh Lancia di arena World Rally Championship. Bukan cuma menang satu seri, tapi juara dunia 1974 sampai 1976. Proses engineering hebat yang melibatkan langsung Gandini dan tim teknis Lancia menghasilkan mobil dengan mesin Ferrari V6 bertenaga 190 hp. Itu untuk versi awal. Selanjutnya muncul yang bertenaga 320 hp. Beratnya tidak lebih dari 950 kg.  Tidak hanya untuk rally, regulasi FIA mengharuskan mobil yang ikut harus ada versi jalan raya minimal 400 unit. Lancia membuat 492 unit.

Foto: wikipedia.org

Lamborghini Countach

TIdak bisa dipungkiri, rumah desain Bertone punya hak untuk menyandang titel pelopor bentuk “Italian Wedge.” Contohnya Stratos tadi, dan Lamborghini Countach. Countach lahir karena Lamborghini mulai kepayahan mengejar rivalnya, Ferrari. Sebelumnya, Sang Banteng jumawa karena punya Miura (lengkapnya ada di bawah). Tapi saat kandang kuda memperkenalkan Ferrari Daytona, Miur mulai menampakan usianya yang uzur.

Palo Stanzani, Chief Engineer Lamborghini kala itu mulai menyusun tim yang terdiri dari test driver Bob Wallace, asisten engineer Massimo Parenti dan tentu pak Gandini. Semua sepakat, termasuk Ferruccio Lamborghini kalau suksesor Miura harus lebih baik dalam hal performa. Gandini pun diserahkan kebebasan untuk mendesain. Hasilnya, setelah setahun kerja keras, purwarupa bernama Lamborghini LP500 diperkenalkan pada Geneva Motor Show 1971. Tiga tahun lagi dihabiskan untuk menyempurnakan mobil bermesin V12 ini, sebelum resmi meluncur dengan nama Lamborghini LP400 Countach.

Baca juga: Lamborghini Jalpa, Supercar Terlupakan Dijagat Mobil Klasik

Fiat 132

Favorit saya. Bukan cuma karena penyuka Fiat dan mobil Eropa serta berstatus mobil jarang di Indonesia, tapi engineering yang ada dibalik kulitnya patut diacungi jempol. Lahir pertama tahun 1971 sebagai penerus generasi sedan Fiat 125. Seperti BMW E12, Gandini mendesain mobil ini dengan rapi dan banyak sudut. Kalau dilihat dari samping Anda akan langsung tahu kalau ini yang desain Gandini. Ada garis khas yang terpampang, terutama di bagian atap hingga ke pilar C.

Di balik kap mesin, seperti dikatakan tadi, cukup canggih untuk masa itu. Mesin DOHC dengan beragam kapasitas. Di Indonesia hadir versi 1,8 liter. Pasokan BBM dan oksigen mengandalkan karburator twin barrel buatan Solex atau Webber. Rem cakram di keempat roda, dan akselerasi yang menakjubkan karena punya langkah yang pendek.

Renault 5 Turbo

Tidak didesain langsung oleh Marcello Gandini, tapi ia bertanggung jawab penuh sebagai ketua tim desain. Ceritanya agak ironis. Renault ingin menghentikan laju Lancia Stratos di ajang WRC.  Tahun 1977 satu unit Renault 5 standar dikirim ke Bertone untuk diobrak-abrik.

Renault 5 biasa bermesin depan dengan tenaga dan tampilan sopan layaknya mobil kota. Di tangan Gandini dan timnya, bertransformasi menjadi monster. Sumbu roda belakang melebar diikuti bentuk buritan yang juga membesar. Ini karena mesin depan dipindah ke tengah dan berubah jadi penggerak roda belakang.

Tidak cuma ganti posisi, tapi ganti mesin. Konfigurasi 4-silinder segaris ditambahkan turbocharger bikinan Garrett. Suspensi dicomot milik Alpine A310, transmisi punya Renault TX30. Dalam kondisi standar, mobil ini menghasilkan 158 hp dengan torsi 220 Nm. Tidak mutlak karena tergantung di mana dipakai, tenaganya bisa digenjot sampai 380 hp (versi Renault 5 Maxi Turbo).

Foto: roadandtrack.com

Lamborghini Miura

Dari sekian banyak desain Gandini untuk Lamborghini, inilah sepertinya yang paling indah. Paling berharga. Mobil ini membuat orang mengakui kehebatan Lamborghini dalam memproduksi mobil dan melambungkan namanya. Desain guratan Marcello Gandini terlihat abadi, kalem dan indah. Berbanding terbalik dengan Countach yang ekstrim dan agresif.

Lamborghini Miura menyandang titel sebagai kendaraan roda empat pertama yang menyandang titel Supercar berkat performanya. Kehebatan didukung oleh desain mesin V12 yang revolusioner pada masa itu. Kapasitas 3,9 liter menghasilkan 380 hp yang mendorong Miura mencapai top speed 273,5 km/jam.

Baca juga: Jaguar E-Type, Media Berperan Penting Membesarkan Namanya (Bagian 2)

Renault Magnum

Nah, bukti kalau Marcello Gandini bukan cuma mampu mendesain mobil pengangkut manusia. Renault Magnum adalah truk pertama yang memiliki desain dengan keutamaan aerodinamika. Gandini mendesain bagian kepala truk ini agar nyaman.

Caranya, ia memisahkan kabin dengan kompartemen mesin di bawahnya. Trik ini menghasilkan lantai kabin yang rata dan lega. Di luar, bentuk kabin didesain agar aerodinamis, sesuai dengan permintaan Renault. Seperti diketahui, makin aerodinamis, makin sedikit usaha untuk menembus angin sehingga mengurangi konsumsi BBM.

Sumber: ragam sumber

INDRA ALFARISY

 

Featured Articles

Read All

Artikel yang mungkin menarik untuk Anda

Mobil Pilihan

  • Upcoming

Updates

Artikel lainnya

New cars

Artikel lainnya

Drives

Artikel lainnya

Review

Artikel lainnya

Video

Artikel lainnya

Hot Topics

Artikel lainnya

Interview

Artikel lainnya

Modification

Artikel lainnya

Features

Artikel lainnya

Community

Artikel lainnya

Gear Up

Artikel lainnya

Artikel Mobil dari Oto

  • Berita
  • Artikel Feature
  • Advisory Stories
  • Road Test

Artikel Mobil dari Zigwheels

  • Motovaganza
  • Tips
  • Review
  • Artikel Feature