Top 3 Berita Januari 2021: LP1200 Strada, MG Sport Coupe dan Nasihat Vettel ke Mick Schumacher

MG Concept

JAKARTA, CARVAGANZA - Pandemi coronavirus belum usai di Januari 2021. Namun mengawali tahun ini sentimen pasar otomotif global semain positif. Ditandai dengan datangnya sejumlah mobil baru di dunia. Tak hanya itu, dunia motorsports pun mulai semarak kembali. Ditandai dengan ajang balap Formula 1 yang tahun ini bakal semakin seru. Misalnya, kembalinya tim balap Aston Martin hingga datangnya Mick Schumacher, anak dari legenda balap Michael Schumacher. Berikut ini kami rangkum 3 berita paling populer sepanjang Januari 2021 di Carvaganza.com

Lebih Buas Dari Bugatti Veyron, Lamborghini Huracan Paling Kencang Di Dunia Ini Road Legal

Lamborghini Huracan

Belum lama ini Lamborghini menampilkan Huracan STO, versi yang dibuat setelah mengadopsi teknologi hasil pengalaman balap Lamborghini selama ini. Menghasilkan tenaga sekitar 630 hp dan paket aerodinamika ekstrim di sekujur tubuh STO adalah Huracan paling buas yang boleh melintas di jalan raya.

Tetapi rumah modifikasi asal Norwegia benrama Zyrus Engineering punya pendapat berbeda. Penghujung 2020 lalu mereka memperkenalkan karya terbarunya, LP1200 Strada. Hypercar yang mereka tampilkan itu sebetulnya adalah Lamborghini Huracan LP640-4 yang sudah disuntik steroid. Meskipun agak sulit mempercayai wujudnya yang berotot ini adalah Lamborghini Huracan yang sudah dipasangi bodi kit sedemikian rupa. LP1200 karya Zyrus Engineering dibuat hanya dengan satu tujuan, kencang!

Lamborghini Huracan LP640-4 bukanlah mobil yang punya bobot berat. Produsen supercar asal Italia itu telah menghabiskan jutaan dolar untuk meriset bagaimana caranya mengurangi bobot kendaraan. Walaupun begitu Zyrus ternyata masih bisa mengurangi bobot mobil ini hingga 77 kg. Zyrus mengganti lebih dari 600 komponen standar dengan komponen baru yang diciptakan dari material spesial serta proses konstruksi yang seluruhnya dikerjanan dengan tangan.

Rumah modifikasi asal Norwegia itu mempertahankan mesin 5,2 liter twin-turbo V10 Huracan dan menyulapnya hingga menghasilkan tenaga 1.200 hp. Tenaga sebesar itu hampir dua kali lipat dari outpun Lamborghini Huracan 640-4 yang hanya 631 hp (640 PS). Tapi tentu sia-sia performa sehebat itu kalau dipakai di jalan raya. Makanya agar tak terlalu brutal digunakan di jalanan umum, ada tombol yang kalau dipencet membuat tenaganya menurun sampai 900 hp saja.

Zyrus Engineering memang tak merilis catatan akselerasi 0-100 km/jam LP1200 Strada. Jelasnya sih sudah pasti lebih cepat dari Huracan 640-4 Performante yang mencatat 2,2 detik. Kecepatan maksimumnya tentu juga lebih tinggi dari 325 km/jam milik Huracan 640-4 Performante.

Ada paket aerodinamika termasuk sayap berukuran raksasa di belakang yang menghasilkan downforce maksimum hingga 2 ton saat melintas kencang di sirkuit. Hebatnya, walaupun sudah melewati banyak tahapan modifikasi ekstrim, Zyrus Enginneering tetap mampu membuat LP1200 Strada legal digunakan di jalan raya.

Lantas berapa harganya? Zyrus Engineering membanderol LP 1200 Strada US$ 727 ribu atau sekitar Rp 10,2 miliar kalau dikurskan ke Rupiah saat ini. Harganya ini jauh lebih mahal bahkan dari Huracan STO sekalipun yang harganya saja sudah mencapai US$ 327 ribu atau sekitar Rp 4,6 miliar.

MG Motor Siapkan Mobil Sport Elektrik 2-Pintu Dan City Car Listrik

MG E-Motion

Produsen mobil yang berkantor pusat di London, Inggris, MG Motor menyiapkan mobil sport dua pintu bertenaga listrik. Menurut kabar, mobil itu merupakan pengembangan dari mobil konsep E-Motion yang diperkenalkan pada 2017 lalu. Versi produksinya itu rencananya akan mulai dipasarkan pada akhir 2021.

Sebetulnya brand MG awalnya dikenal sebagai pembuat mobil sport. Sayangnya produsen mobil mobil yang dimiliki oleh SAIC Motor dari Cina itu berhenti memasarkan mobil sport sejak 2011. Mobil sport terakhirnya adalah MG TF yang memiliki konfigurasi mid-engine. Rencana menghidupkan kembali akar brand MG yang sesungguhnya ini patut diapresiasi. Apalagi mobil ini akan dibekali sumber tenaga listrik.

Mobil coupe 4-penumpang itu akan diposisikan sebagai model tertinggi MG. Tak ayal spesifikasi yang diusungnya juga yang terbaik. Meski belum ada keterangan resmi, namun bila melihat versi konsepnya mobil ini akan dilengkapi sepasang motor listrik untuk menggerakkan keempat roda. Mobil konsep MG E-Motion mampu melaju sejauh 482 km dengan akselerasi 0-100 km/jam kurang dari empat detik saja.

Indonesia memang belum menjual MG bertenaga listrik. Tapi secara global sudah ada MG ZS electric. Perbandingannya cukup jauh. Baterai listrik hanya sanggup membawa MG ZS melaju sejauh 262 km saja. Pengembangan teknologi yang dilakukan MG untuk kendaraan elektrik sepertinya telah berkembang pesat.

Walaupun rencana pengadaan mobil sport bertenaga listrik akan mampu mengangkat citra band MG secara global. Namun belum tentu sanggup meningkatkan performa penjualannya. Setidaknya mereka berupaya mengembalikan pamor brand MG sediakala seperti ketika masih bernama MG Rover.

Apalagi mereka juga belum lama ini menargetkan bersaing di segmen hatchback electric bersama Honda E dan Mini Cooper SE. City car itu katanya akan memiliki dimensi sebesar mobil entry-level mereka, yakni MG 3. Untuk menggoda pasar, MG dikabarkan akan menyiapkan paket harga yang lebih murah dibanding para kompetitornya itu. Memang sejak lahir kembali di bawah naungan raksasa otomotif negeri Panda, MG bukan lagi mengedepankan performa, melainkan value for money.

Hingga kini memang belum ada gambaran tentang desain city car listrik miliknya nanti. Apakah akan mengadopsi bahasa desain tradisional MG yang punya grille mirip Mazda, atau punya bahasa desain masa depan yang berbeda. Paling penting lagi, apakah mobil listrik mereka ini nantinya akan dipasarkan juga di Indonesia, masih tanda tanya.

MG Motor resmi masuk Indonesia pada Maret 2020 lalu dengan membawa dua produk SUV (Sport Utility Vehicle) yakni MG ZS dan MG HS. Keduanya datang dengan paket desain bergaya Eropa lengkap dengan segala fitur mewahnya namun dengan harga yang jauh lebih terjangkau dibanding kontestan sekategori. Rambah pasar anak muda, bukan tak mungkin MG akan menghadirkan mobil listrik mereka di Indonesia nantinya. Apalagi Morris Garage di Indonesia dipegaang oleh Eurokars Group yang dikenal punya imej kental dengan mobil-mobil mewah dan mentereng.

Jelang Debut di F1 2021, Vettel Kasih Nasihat ke Mick Schumacher

Seb Vettel, Mick Schumacher

Formula 1 musim 2021 akan cukup menarik perhatian banyak kalangan fans dengan akan diwarnai debut Mick Schumacher. Anak dari Michael Schumacher ini akan memulai karir balapnya di Formula 1, bersama tim Haas. Seperti Schumi yang sama-sama juara dunia dari Jerman, Sebastian Vettel menyampaikan sedikit pesan kepada Schumacher muda agar bisa sukses di kejuaraan ini.

Vettel mengaku senang dengan kehadiran Schumacher yang sukses naik kelas dair Formula 2 ke Formula 1. Vettel sendiri punya hubungan yang cukup dekat dengan keluarga Schumacher, selain karena dirinya juga mengidolakan Michael di masa jayanya. Namun untuk karir di F1 sekarang, Vettel menyarankan bahwa Mick harus bisa menemukan jalannya sendiri untuk sukses.

Saat Vettel mengawali karirnya di F1, Schumacher menjadi panutan dan mentor yang kemudian berhasil menjadikan Vettel juara dunia empat kali. Peran yang kurang lebih sama akan dijalani Vettel juga kepada Mick pada debutnya tahun ini. Apalagi, Mick merupakan salah satu anggota Ferrai Academy, tim yang sangat signifikan dengan terkait Vettel dan Schumacher.

“Saya akan senang membantu yang saya bisa karena dia sosok yang hebat dan tentunya saya punya hubungan yang sangat spesial dengan ayahnya. Sayang sekali Michael tidak bisa menyaksikan progres Mick di beberapa tahun terakhir dan saat melangkah ke Formula 1 sekarang,” kata Vettel soal Mick Schumacher.

“Jadi, ya, dari sisi saya, saya sangat suka dia, kami rukun dan saya dengan senang hati memberi tahu dia semua yang saya tahu.”

Namun saat Schumacher akan debut di F1 dengan Haas tahun ini, dirinya dan Vettel tidak lagi akan berada di bawah naungan keluarga Ferrari. Vettel seperti diketahui akan hijrah ke tim Aston Martin tahun ini, menyudahi enam tahun karirnya bersama Ferrari. Sementara tim Haas merupakan tim yang berafiliasi dan menjalin kemitraan teknis dengan Scuderia Ferrari.

Meski sudah berada di lingkungan tim yang benar-benar terpisah, Vettel akan tetap memantau speak terjang karir juniornya yang berusia 21 tahun itu. Apalagi, keduanya pernah disatukan dalam satu tim saat mewakili Jerman pada ajang Race of Champions 2019 lalu.

“Ya saya tersanjung pastinya. Saya menyaksikan ayahnya memenangkan balapan jauh lebih banyak daripada dia menyaksikan saya menang, tapi saya pikir saya akan dengan senang hati membantu. Saya senang membantu, tapi menurut saya sangat penting baginya untuk menemukan jalannya sendiri dan mengikuti caranya sendiri,” lanjut Vettel.

“Tapi pastinya, meski sangat membantu saat Michael ingin mengatakan beberapa hal ketika saya meminta dan memberi saya nasihat, saya mencoba melakukan yang sama padanya. Cara saya melihatnya sebagai pribadi, di mana saya dapat membantunya dalam hidupnya, atai di jalur yang benar dengan beberapa hal yang saya lalui dalam karir saya.”

Sebelum diduetkan dengan Mick, nama Vettel dan Schumacher juga pernah diduetkan di Race of Champions selama beberapa tahun. Duet ini sangat sukses, yang selama enam tahun berturut-turut mengantarkan Jerman sebagai juara Nations Cup. Pada periode antara 2007 sampai 2012, Vettel dan Schumacher senior menjuarai kategori tersebut. RIZKI SATRIA

Baca juga: 6 Mobil Mewah Baru Yang Meluncur Di Indonesia Sepanjang Januari 2021

Featured Articles

Read All

Artikel yang mungkin menarik untuk Anda

Mobil Pilihan

  • Upcoming

Updates

Artikel lainnya

New cars

Artikel lainnya

Drives

Artikel lainnya

Review

Artikel lainnya

Video

Artikel lainnya

Hot Topics

Artikel lainnya

Interview

Artikel lainnya

Modification

Artikel lainnya

Features

Artikel lainnya

Community

Artikel lainnya

Gear Up

Artikel lainnya

Artikel Mobil dari Oto

  • Berita
  • Artikel Feature
  • Advisory Stories
  • Road Test

Artikel Mobil dari Zigwheels

  • Motovaganza
  • Tips
  • Review
  • Artikel Feature