TIPS: Antisipasi Mobil Jadi Sarang Tikus Gara-Gara Kelamaan Parkir
JAKARTA, Carvaganza.com – Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) akibat COVID-19 membuat mobil terparkir lama di rumah. Kondisi ini bisa saja mendatangkan masalah. Misal washer kaca depan tak bekerja. Kabel putus. Atau aroma tak sedap di dalam kabin ketika menyalakan AC. Bisa jadi ini adalah akibat perbuatan hewan pengerat seperti tikus. Permasalahan ini sering terjadi saat mobil berdiam diri cukup lama.
Tandanya bisa dilihat kasat mata. Cobalah buka kap mesin, cari selang washer, Anda mungkin akan melihat bekas gigitan yang membuatnya terputus. Kemudian kotoran memenuhi berbagai area. Bila begini, mobil berarti telah menjadi sarang tikus.
Sugiartono, Technical Manager PT Sokonindo Automobile (DFSK) mengatakan, hewan pengerat memang menyukai tempat lembab, gelap, statis dan tak banyak gangguan terutama manusia. Ruang mesin atau kabin mobil yang terparkir lama pun masuk dalam kriteria itu. Bila terus dibiarkan, risiko rusak lebih parah dapat terjadi. Tak hanya selang penyalur air ke penyemprot, tapi juga kabel-kabel. Kalau sudah begini, mobil mogok di jalan, atau bahkan tak bisa dinyalakan bisa terjadi.
"Mengapa kemudian lebih sering kabel, plastik atau selang yang digigit. Padahal bukan kriteria makanan untuk mereka. Karena hewan pengerat memiliki pertumbuhan gigi cepat dan terus menerus, sehingga membutuhkan aktivitas untuk menjaga panjang dan ketajaman gigi selalu pada keadaan yang baik. Makanya perlu diasah terus, dengan menggerogoti kabel atau benda lain," jelasnya kepada OTO lewat pesan singkat, Senin (4/5/2020).
Baca juga: TIPS: 7 Langkah Membersihkan Interior Saat COVID-19
Bagaimana mengatasinya? Ada beberapa langkah yang dapat diikuti menurut Sugiartono. Pertama, bila memungkinkan parkir mobil di tempat yang tidak lembab. Garasi misalnya, pastikan sirkulasi udaranya baik, guna mencegah terciptanya kondisi itu. Selain itu, usahakan menempatkannya jauh dari tempat sampah atau saluran pembuangan. Mengingat tempat semacam itu biasa menjadi sarang tikus.
Selanjutnya menggeser kendaraan secara berkala. Sesuai penjelasan sebab di atas, upayakan mobil tidak statis terlalu lama. Geser cukup jauh, sehingga tikus mesti mencari-cari lagi, atau merasa lokasi yang dipilihnya banyak gangguan. Namun, jika tak mungkin dilakukan, tips lainnya dengan rutin memanaskan mesin, setidaknya dua kali dalam seminggu. Panaskan selama beberapa menit. Tak hanya mengusir hama, tindakan ini turut menjaga kondisi jantung mekanis prima.
Kemudian buka jendela, guna membiarkan aliran udara segar masuk ke kabin. Mengantisipasi keadaan lembab tercipta yang menarik perhatian binatang pengerat. Bersihkan pula sisa makanan atau minuman tertinggal. Terakhir mengaplikasikan wewangian menyengat yang tak disukai tikus, misalnya kamper. Letakkan di berbagai lokasi. Untuk area luar, bisa di ban, ruang dapur pacu atau kolong mobil.
Baca Juga: Parkir Mobil Lama Berpotensi Jadi Sarang Tikus, Ini Cara Mengantisipasinya
MUHAMMAD HAFID | RAJU FEBRIAN
Tandanya bisa dilihat kasat mata. Cobalah buka kap mesin, cari selang washer, Anda mungkin akan melihat bekas gigitan yang membuatnya terputus. Kemudian kotoran memenuhi berbagai area. Bila begini, mobil berarti telah menjadi sarang tikus.
Sugiartono, Technical Manager PT Sokonindo Automobile (DFSK) mengatakan, hewan pengerat memang menyukai tempat lembab, gelap, statis dan tak banyak gangguan terutama manusia. Ruang mesin atau kabin mobil yang terparkir lama pun masuk dalam kriteria itu. Bila terus dibiarkan, risiko rusak lebih parah dapat terjadi. Tak hanya selang penyalur air ke penyemprot, tapi juga kabel-kabel. Kalau sudah begini, mobil mogok di jalan, atau bahkan tak bisa dinyalakan bisa terjadi.
"Mengapa kemudian lebih sering kabel, plastik atau selang yang digigit. Padahal bukan kriteria makanan untuk mereka. Karena hewan pengerat memiliki pertumbuhan gigi cepat dan terus menerus, sehingga membutuhkan aktivitas untuk menjaga panjang dan ketajaman gigi selalu pada keadaan yang baik. Makanya perlu diasah terus, dengan menggerogoti kabel atau benda lain," jelasnya kepada OTO lewat pesan singkat, Senin (4/5/2020).
Baca juga: TIPS: 7 Langkah Membersihkan Interior Saat COVID-19
Cara Mengatasi
Bagaimana mengatasinya? Ada beberapa langkah yang dapat diikuti menurut Sugiartono. Pertama, bila memungkinkan parkir mobil di tempat yang tidak lembab. Garasi misalnya, pastikan sirkulasi udaranya baik, guna mencegah terciptanya kondisi itu. Selain itu, usahakan menempatkannya jauh dari tempat sampah atau saluran pembuangan. Mengingat tempat semacam itu biasa menjadi sarang tikus.
Selanjutnya menggeser kendaraan secara berkala. Sesuai penjelasan sebab di atas, upayakan mobil tidak statis terlalu lama. Geser cukup jauh, sehingga tikus mesti mencari-cari lagi, atau merasa lokasi yang dipilihnya banyak gangguan. Namun, jika tak mungkin dilakukan, tips lainnya dengan rutin memanaskan mesin, setidaknya dua kali dalam seminggu. Panaskan selama beberapa menit. Tak hanya mengusir hama, tindakan ini turut menjaga kondisi jantung mekanis prima.
Kemudian buka jendela, guna membiarkan aliran udara segar masuk ke kabin. Mengantisipasi keadaan lembab tercipta yang menarik perhatian binatang pengerat. Bersihkan pula sisa makanan atau minuman tertinggal. Terakhir mengaplikasikan wewangian menyengat yang tak disukai tikus, misalnya kamper. Letakkan di berbagai lokasi. Untuk area luar, bisa di ban, ruang dapur pacu atau kolong mobil.
Baca Juga: Parkir Mobil Lama Berpotensi Jadi Sarang Tikus, Ini Cara Mengantisipasinya
MUHAMMAD HAFID | RAJU FEBRIAN
Featured Articles
- Latest
- Popular
Artikel yang mungkin menarik untuk Anda
Mobil Pilihan
- Latest
- Upcoming
- Popular
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature