The Rise of The Samurai
Tahun 2015 bisa dibilang sebagai tahun bangkitnya sports car Jepang setelah mulai merangkak naik dari lima tahun lalu. Hampir seluruh pabrikan besar Jepang merilis sportscar. Toyota punya FT-1 Concept, 86 dan Mazda memiliki all-new Mazda MX-5 atau pun Honda dengan NSX teranyarnya.
Era 1990-an menjadi era keemasan bagi sportscar negeri Kaisar Akihito tersebut. Hampir semua pabrikan memiliki line-up sportscar. Toyota memproduksi MR2, Celica dan Supra. Mazda melahirkan dua sportscar FD RX-7 dan MX-5. Honda dengan Beat, S2000, Prelude, Integra dan NSX.
Sejumlah menilai industri sportscar Jepang di awal 2000-an seperti sudah diambang kepunahan. Namun budaya pop dan media membantu membangun awereness publik terhadap Japanese sportscar, seperti film Fast and Furious dan ragam video game.
Di akhir 2009, kaum bushi bangkit lagi mengangkat katana (pedang panjang Jepang). Pada 2011, Toyota dan Subaru melahirkan 86/BRZ. Pada saat yang bersamaan, Nissan juga sibuk meremajakan GT-R NISMO.
Tiga tahun kemudian, lahir Toyota FT-1 Concept, Kei sportscar, Daihatsu Copen, Honda S660, Mazda all-new Mazda MX-5. Di segmen premium, Lexus melahirkan IS-F untuk menandingi BMW M3 dan LFA untuk menandingi Ferrari. Sedangkan Honda memperkenalkan All-new Honda NSX tahun lalu.
Gempuran pabrikan Jerman seperti Mercedes-Benz, BMW, Audi, Volkswagen atau sportcar Eropa seperti Jaguar, Maserati, Ferrari, Bentley, Aston Martin tak menggerus industri sportscar Jepang. Tokyo, Toyota, Yokohama dan Hiroshima tidak akan pernah berhenti membentuk industri ini. Para samurai ini tidak akan pernah menjadi ronin. Akan terus menghunus katana dan menjadi kaisar dunia.
Baca tulisan lengkapnya di majalah Carvaganza edisi September 2015 atau Carvaganza edisi Scoop.
[gallery ids="6120,6119,6118">
EKA ZULKARNAIN
Era 1990-an menjadi era keemasan bagi sportscar negeri Kaisar Akihito tersebut. Hampir semua pabrikan memiliki line-up sportscar. Toyota memproduksi MR2, Celica dan Supra. Mazda melahirkan dua sportscar FD RX-7 dan MX-5. Honda dengan Beat, S2000, Prelude, Integra dan NSX.
Sejumlah menilai industri sportscar Jepang di awal 2000-an seperti sudah diambang kepunahan. Namun budaya pop dan media membantu membangun awereness publik terhadap Japanese sportscar, seperti film Fast and Furious dan ragam video game.
Di akhir 2009, kaum bushi bangkit lagi mengangkat katana (pedang panjang Jepang). Pada 2011, Toyota dan Subaru melahirkan 86/BRZ. Pada saat yang bersamaan, Nissan juga sibuk meremajakan GT-R NISMO.
Tiga tahun kemudian, lahir Toyota FT-1 Concept, Kei sportscar, Daihatsu Copen, Honda S660, Mazda all-new Mazda MX-5. Di segmen premium, Lexus melahirkan IS-F untuk menandingi BMW M3 dan LFA untuk menandingi Ferrari. Sedangkan Honda memperkenalkan All-new Honda NSX tahun lalu.
Gempuran pabrikan Jerman seperti Mercedes-Benz, BMW, Audi, Volkswagen atau sportcar Eropa seperti Jaguar, Maserati, Ferrari, Bentley, Aston Martin tak menggerus industri sportscar Jepang. Tokyo, Toyota, Yokohama dan Hiroshima tidak akan pernah berhenti membentuk industri ini. Para samurai ini tidak akan pernah menjadi ronin. Akan terus menghunus katana dan menjadi kaisar dunia.
Baca tulisan lengkapnya di majalah Carvaganza edisi September 2015 atau Carvaganza edisi Scoop.
[gallery ids="6120,6119,6118">
EKA ZULKARNAIN
Featured Articles
- Latest
- Popular
Artikel yang mungkin menarik untuk Anda
Mobil Pilihan
- Latest
- Upcoming
- Popular
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature