10 Mobil Convertible Ini Hasil Eksperimen Pabrikan, Langka dan Bisa Jadi Koleksi Mahal

Menjadi model convertible yang anti mainstream dan menarik diburu untuk jadi koleksi.

10 Mobil Convertible Unik

JAKARTA, Carvaganza - Mobil konvertibel tentunya punya nilai unik. Pada dasarnya ia dihadirkan untuk memberikan pengalaman berkendara yang lebih menyenangkan. Namun, mobil ini di Indonesia jadi lambang kemewahan karena jarang beredar di jalanan. Ditambah pabrikan otomotif premium lebih banyak menyajikan model tersebut, ketimbang brand mainstream.

Konvertibel di masa lalu sempat mendapat perhatian besar, bahkan brand-brand berlomba menghadirkannya. Walau secara rupa ada yang terbilang jadi aneh, tapi ini menjadi nilai unik mereka bila sekarang masih beredar di jalanan. Bahkan harganya bisa sangat tinggi karena kelangkaannya. Berikut beberapa modelnya.

Cadillac Allante

Cadillac Allante

Orang kaya Amerika pada 1987 hanya memiliki opsi mobil Jerman untuk memenuhi Hasrat berkendara powerful dan mewah. Cadillac pun ingin ikut berpartisipasi di segmen tersebut, kemudian bekerjasama dengan Pininfarina untuk memberikan sentuhan Euro. Maka terciptalah Allante yang cukup sukses. Namun, hal tersebut tidaklah lama karena ia sering mengalami kerusakan di bagian atap. Selain itu, banderolnya terbilang cukup tinggi yaitu $50 ribu pada 1987.

Baca Juga: Lamborghini Tertangkap Siapkan Temarario, Penerus Huracan Bermesin V8 Hybrid

Chevrolet SSR

Chevrolet SSR

Transformasi dari model konsep menjadi massal Chevrolet SSR tidaklah terlalu berbeda. Mobil yang dipamerkan pertama kali pada 2000 di Detroit Motorshow ini merupakan paket lengkap sebagai Super Sport Roadster. Secara tampilan ia cukup menarik. Tapi sayangnya ia mendapat respons kurang sedap dari masyarakat karena menggendong mesin dengan kubikasi lebih kecil dari yang dipamerkan dalam bentuk konsep. Di awal ia menggunakan V8 dengan ruang silinder 6.0 liter, tapi versi produksi turun menjadi 5.3 liter dengan output 300 hp. Angka itu selisih jauh dari versi 6.0 liter yang menciptakan 390 hp.

Chrysler PT Cruiser

Chrysler PT Cruiser

PT Cruiser sejatinya memiliki gaya berkelas dengan grille besar. Model konvertibelnya pun terbilang unik, lantaran mampu memberikan ruang cukup luas bagi empat penumpang. Dengan kata lain ruang kepala tetap lapang. Hal ini cukup jarang ditemukan di masa itu. Soft top-nya sendiri digerakkan secara elektrik dan membutuhkan 20 detik untuk menaikkan dan menurunkan.

Citroen C3 Pluriel

Citroen C3 Pluriel

Citroen mendesain C3 Pluriel memiliki kemampuan dapat disetel atapnya dalam berbagai gaya. Ia dapat dikonfigurasi menjadi hatchback, sunroof berukuran penuh, atap terbuka, convertible penuh bahkan pikap. Meski memang tidak mudah untuk mengeksekusinya. Belum lagi masalah di mana harus menyimpan palang penyangga atap jika ingin melepasnya, karena tidak ada ruang tersisa di dalam mobil. Ditambah lagi isu kebocoran yang sering terjadi.

Fiat Punto Convertible

Fiat Punto Convertible

Fiat Punto Convertible sebenarnya memiliki desain yang kurang proporsional dan kurang praktis. Ia lebih diciptakan untuk pengemudi yang ingin berjalan-jalan menikmati suasana, bukan untuk kebutuhan keluarga. Lantaran ia hasil konversi dari model biasanya. Seperti kebanyakan mobil atap terbuka yang dikonversi dari hatchback di tahun 1990-an, Fiat Punto Cabrio mengalami penurunan rigiditas bodi di bagian depan sehingga jadi bergetar.

Baca Juga: Line Up Elektrifikasi Nissan Bakal Ramaikan GIIAS 2024, Sekalian Rilis Serena e-Power?

Ford Focus CC

Ford Focus CC

Unit Focus nyatanya pernah dihadirkan dalam versi atap lipat. Ia dibuat dengan berbagi komponen dengan Volvo C70. Sayangnya, berbagai masalah dialami terutama terkait penahan kebocoran. Padahal mobil masih baru sehingga membuat konsumen jadi enggan membelinya. Ford pun telah mencoba memperbaiki. Tapi tetap saja penjualannya kurang positif karena harganya yang lebih mahal dan tak praktis seperti Focus versi standar.

Nissan Murano CrossCabriolet

Nissan Murano CrossCabriolet

Nissan pertama kali mengenalkan Murano CrossCabriolet dengan menyebutnya sebagai crossover konvertibel pertama dan satu-satunya pengguna sistem penggerak seluruh roda. Ia meluncur pada akhir 2010 di Amerika Serikat. Lantaran angka penjualan SUV mereka di negara tersebut mengalami peningkatan pesat, Nissan pun berniat memperbesar spektrum pasarnya. Model CrossCabriolet hadir dengan atap full elektris lengkap dengan kaca belakang dan skylight di bagian atas untuk mencegah penumpang belakang merasa sempit. Sayangnya, inovasi ini tetap tak mendongkrak popularitasnya.

Renault Wind

Renault Wind

Prospek mobil atap terbuka yang berbasis Renault Sport Clio seharusnya menjadi pilihan tepat bagi pembeli mobil sport. Namun, saat mobil ini diluncurkan dengan nama Wind justru tampilannya mengecewakan. Sebenarnya secara performa dan pengendalian ia dikatakan cukup baik dengan pilihan mesin 1.2 liter atau 1.6 liter. Bahkan jantung pacu itu berpadu baik dengan sasis mobil. Keunikan lainnya atap mobil yang dapat menutup dan membuka sangat cepat. Namun, kendalanya terletak pada desainnya yang kurang menarik di mata konsumen.

Suzuki X90

Suzuki X90

Apa jadinya bila menggabungkan elemen SUV dari Vitara yang sukses di tahun '90-an dengan roadster mungil Suzuki Cappuccino? Hasilnya adalah X90. Pabrikan Jepang ini ingin meneruskan ketenaran kedua model tersebut dengan mengambil keunggulan masing-masing dan mengombinasikan. Namun, kenyataannya mobil yang diproduksi antara 1995 hingga 1997 mengalami kegagalan besar. Terlepas dari hal itu, kini ia menjadi barang langka yang cukup dicari. Bentuknya yang mungil tapi memiliki beberapa elemen pendukung SUV membuatnya sangat praktis digunakan sehari-hari.

Toyota Camry Solara

Toyota Camry Solara

Toyota mengambil basis Camry hatchback untuk dijadikan model atap terbuka yaitu Camry Solara. Sayangnya, mobil ini tidak ada sama sekali DNA atau adopsi dari Celica konvertibel yang memiliki performa tinggi. Ia lebih mengarah pada gaya mewah dan premium yang cocok dengan DNA Camry. Sayangnya mobil ini tak memperoleh respon besar dari masyarakat yang lebih memilih model dari Eropa.
(MUHAMMAD HAFID / WH)

Baca Juga: Citroen Mulai Kirim E-C3 Electric ke Konsumen

Sumber: Autocar

Featured Articles

Read All

Artikel yang mungkin menarik untuk Anda

Mobil Pilihan

  • Upcoming

Updates

Artikel lainnya

New cars

Artikel lainnya

Drives

Artikel lainnya

Review

Artikel lainnya

Video

Artikel lainnya

Hot Topics

Artikel lainnya

Interview

Artikel lainnya

Modification

Artikel lainnya

Features

Artikel lainnya

Community

Artikel lainnya

Gear Up

Artikel lainnya

Artikel Mobil dari Oto

  • Berita
  • Artikel Feature
  • Advisory Stories
  • Road Test

Artikel Mobil dari Zigwheels

  • Motovaganza
  • Tips
  • Review
  • Artikel Feature