TEST DRIVE: Toyota Camry Hybrid Tembus 18,5 km/liter
BANYUWANGI, Carvaganza - Toyota Electrified Vehicle Journalist Test Drive di Banyuwangi dan Bali 9-11 Oktober 2019 berlanjut. Belum puas menyetir Toyota Corolla Altis Hybrid terbaru, saya pindah ke depan kemudi Toyota Camry Hybrid. Suasana kabinnya terasa tidak asing buat saya, karena versi non-hybridnya belum lama sudah pernah kami uji.
Di depan kemudi, yang membedakan hanya indikator di panel instrumen. Versi hybrid punya indikator penunjuk kondisi mesin, sedang mengisi baterai atau mengutamakan performa. Posisinya menggantikan indikator putaran mesin.
Lalu ada Head-Up Display, tampilan informasi berkendara yang diproyeksikan di kaca depan. Di dekat tuas transmisi, ada pilihan mode berkendata EV, Eco dan Normal.
Pindah ke kursi belakang, Camry hybrid punya rear seat control untuk pengaturan AC, audio, kerai kaca belakang hingga posisi kursi penumpang kursi depan. Kelengkapan tambahan yang dimiliki Camry Hybrid, sistem audio JBL dan sunroof.
Selebihnya mobil ini dilengkapi seluruh kelengkapan milik Camry tipe V dan G. Termasuk sektor kaki-kaki dan sistem kemudi. Paling membedakan, tenaga penggerak hybrid dan transmisi.
Camry Hybrid memakai mesin A25A-FXS berkapasitas 2,5 liter. Tenaga yang dihasilkan 178 PS pada 5.700 rpm dengan torsi puncak 220,6 Nm pada 3.600-5.200 rpm. Outputnya memang kalah dari mesin bensin Camry non hybrid. Tapi versi hybrid ketambahan torsi sebesar 202 Nm dari motor listriknya.
Camry biasa dibekali transmisi otomatis konvensional, versi hybrid ini berjenis CVT (Continuous Variable Transmission). Bagaimana performanya?
Rute yang kami lewati sejauh 55 km, jalan lintas kabupaten. Tipikalnya datar namun dipadati banyak truk berukuran besar. Tak jarang saya menggebernya kencang.
Dibanding Camry biasa, penyaluran tenaga Camry hybrid jauh lebih responsif. Tanpa kesulitan, saya bisa mendahului dua truk dan beberapa mobil penumpang sekaligus. Memberikan kepercayaam diri yang tinggi bagi saya saat ingin mendahului truk di depan.
Padahal, saya berkendara dengan mode normal. Itupun transmisinya saya biarkan memilih rasio yang pas secara otomatis. Jujur, baru kali ini saya menyetir mobil, tapi fitur paddle-shift malah terasa mubazir.
Saat tiba di area Taman Nasional Baluran. Sekarang jalur wisatanya sudah diaspal dan punya lintasan lurus yang mulus. Ada pula sejumlah kelokan menantang untuk menguji keasyikan berkendara. Tipikal bantingan suspensi Camry nyaman.
Tapi struktur rangka yang kokoh dan suspensi yang sangat minim gejala limbung, menggugah saya untuk menekuk bodi mobil di tikungan tanpa khawatir kehilangan kendali. Apalagi bobot kemudinya terasa begitu pas dengan pergerakan yang linear dan akurat. Hanya memang kesenangan mengemudi sedikit berkurang, karena respons kontak di setir kurang bisa dirasakan.
Setelah puas bermain di Baluran, kami kembali menuju Banyuwangi sejauh 45 km. Total jarak tempuh saya bermain dengan Camry Hybrid sekitar 100 km. Rute kombinasi dengan cara berkendara yang tak hemat, masih sanggup mencatatkan angka konsumsi BBM 18,5 km/liter. Catatan yang impresif untuk ukuran mid-size sedan bermesin 2,5 liter.
Singkat memang pengujian kali ini. Tapi cukup menggambarkan performa dan efisiensinya. Lagipula ulasan lengkap versi non hybrid Camry sudah pernah kami paparkan sebelumnya. Oh ya, satu-satunya kekurangan mobil hybrid terlaris Toyota di Indonesia ini, harganya tembus Rp 809,4 juta. Jauh di atas mobil yang sama tanpa motor listrik. RIZKI SATRIA
Baca Juga: TEST DRIVE: Toyota Corolla Altis Hybrid di Banyuwangi
Pelajari lebih lanjut tentang Toyota Camry
Mobil Toyota Lainnya
Toyota Camry Hybrid Promos, DP & Monthly Installment
Featured Articles
- Latest
- Popular
Artikel yang mungkin menarik untuk Anda
Mobil Toyota Pilihan
- Latest
- Upcoming
- Popular
Pilihan mobil untuk Anda
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Road Test
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Review
- Artikel Feature