TEST DRIVE: BMW 630i Luxury Gran Turismo, Still Luxury

TEST DRIVE: BMW 630i Luxury Gran Turismo, Still Luxury
DALAM garis keturunannya, BMW Seri 6 dikenal sebagai model yang menawarkan desain-desain yang keluar dari pakem, hal ini dilakukan untuk memberikan sesuatu yang beda dan unik di mata pecintanya. Meski demikian, secara visual memang tampilan depannya tidak jauh berbeda dengan model lain seperti Seri 5, bahkan bila dijejerkan akan terlihat serupa.

Desain coupe sangat jelas terlihat dari sisi samping pada bagian buritannya yang tinggi seperti boxy hampir mendekati pilar C layaknya sebuah SUV. Kemudian pada sisi samping pula terlihat keunikan dari bagian kaca, ia disematkan model frameless (tidak ada frame pada bagian kaca depan atau belakang) dan membentang seolah memperlihatkan kelegaan ruang kabinnya.

Sayangnya, saya pribadi tidak menyukai tampilan velg BMW Seri 630i Gran Turismo Luxury Line ini. Memang ia terlihat elegan berkat penggunaan model velg W-spoke berdiameter 20 inci, namun, karena velg ini diberi kelir krom, bagi saya mobil ini terlihat seperti mobil murah. Fitur lain yang disematkan seperti flap udara otomatis, air curtains, air breathers dan spoiler belakang yang bergerak otomatis dapat menambah aerodinamis dari mobil ini dengan Drag coefficient (Cd) hanya 0,25.

Sebelum memasuki kabin, perlu diketahui BMW Seri 6 GT memiliki bobot lebih ringan 105 Kg dari versi sebelumnya. Hal ini karena penggunaan high-strength steel dan aluminium seperti chassis Seri 5 dan Seri 7. Tubuhnya 87 mm lebih panjang, 20 mm lebih pendek dibandingkan 5 Series GT. Hasilnya, kapasitas bagasi 610 liter menjadi lebih besar. BMW menyebut 40 liter lebih besar dibandingkan G31 5 Series Wagon.



Saya mengawali dengan mencoba duduk di bangku baris kedua dan meminta teman saya untuk mengendarainya. “Ah, sekali-sekali menjadi penumpang tak ada salahnya,” kata saya dalam hati. Dari bagian belakang saya bisa melihat dengan leluasa bagian kabin BMW 6 Series GT. Secara umum tampilannya menyerupai saudaranya di Seri 5. Mulai dari desain dashboard, setir, panel instrumen hingga konsol tengah semuanya mirip kalau tidak bisa dibilang nyaris sama.

Kabin yang menggunakan kelir Krem terang hampir menyerupai warna putih (off-white) ini sangat memberikan aura mewah, bahkan terasa lekat dengan badan saya. Posisi jok yang cukup rebah dan diatur secara elektrik membuat saya lebih santai untuk bersandar ketika duduk. Bahkan, jika ini diajak jalan jauh terasa sangat nikmat dan nyaman Penunjang kenyamanan lain adalah air curtain di sisi kanan dan kiri kaca yang dapat dibuka serta ditutup secara otomatis, kemudian arm rest dengan dua cup holder.

Terdapat dua layar independen 10,2 inci pada jok depan yang menghadap ke belakang. Bahkan dapat diatur melalui remote pribadi. Kemudian terdapat tombol dan layar pengaturan AC yang dapat diatur manual baik untuk sisi kiri ataupun sisi kanan. Terdapat pula sunroof yang membuat kabin lebih terasa luas.



Bahkan kenyamanan tidak hanya saat posisi duduk diam atau berjalan santai. Ketika teman saya mengajaknya untuk bermanuver secara tajam, saya dibaris kedua masih merasakan duduk secara santai dan nyaman.

Guncangannya masih bisa ditolerir. Tidak hanya itu, ketika harus melalui jalur bumpy dan gelombang, bantingannya sangat terasa empuk. Tidak heran jika BMW Seri 6 GT ini saya klaim cukup nyaman bagi konsumen yang memiliki jasa pengemudi. Hal ini berkat penggunaan suspensi depan Double-joint Spring Strut dan Aluminium integral di bagian belakang

Sedangkan ketika duduk di bangku kemudi, saya layaknya mengendarai line-up BMW yang lain. Model layout dashboard yang membentang dengan adanya layar sentuh pada bagian tengah dan juga terkoneksi dengan BMW Gesture Control serta voice command. Selain itu untuk bagian setir juga sudah disematkan dengan tombol entertainment dan telepon.



BMW Seri 6 GT ini memiliki 5 pilihan mode berkendara seperti Eco Pro, Comfort, Adaptive, Sport dan Sport+. Sebelumnya, perlu diketahui mesin BMW 630i Gran Turismo adalah BMW Twin Turbo dengan teknologi twin scroll turbo yang berkapasitas 2.0 liter dengan tenaga sebesar 258 hp dan torsi 400 Nm.

Pertama kali yang saya coba adalah mode Eco Pro, dimana klaim BMW bahwa computer dari mobil akan membaca mobil agar lebih irit bahan bakar meskipun pengendara tidak punya teknik untuk berkendara secara efisiensi. Selain itu, pada headunit dan cluster meter ditampilkan panduan yang berwarna biru sehingga membuat saya berkendara lebih rilex dan efisiensi.

Klaim BMW, saat mengajaknya berjalan mengelilingi kota adalah 8,2 l/100 km. Saya pun berhasil mendapatkan angka 12 km/l ketika membawanya untuk mengitari kota Jakarta yang padat dan macet. Selain itu, ketika berada di jalur tol saya dapat angka 17,8 km/l dengan kecepatan rata-rata 90 km/jam di malam hari yang sepi dari kendaraan lain.



Pedal gas memang terasa sedikit lebih dalam ketika diinjak, bahkan jika baru mengendarai BMW akan terasa mobil jauh dari tenaga yang diharapkan. Namun Anda tidak perlu khawatir karena ECU memberikan reaksi yang cepat untuk disampaikan ke computer sebelum diolah oleh mesin. Setiap perpindahan transmisinya begitu halus dengan jarak perpindahan yang tidak terlalu jauh.

Sedangkan untuk pengendalian setir, ia cukup ringan dan mudah ketika diajak bermanuver dan untuk bantingannya karena seperti saya bilang mobil ini cukup enak saat diajak jalan jauh, ia sangat nyaman untuk di belakang. Sayangnya sebagai pengendara saya sedikit khawatir karena buritannya yang tinggi membuat mobil terasa sedikit limbung ketika bermanuver.

Mencoba untuk berpindah ke Comfort, ia tidak memberikan reaksi yang jauh dari Eco Pro. Hanya memberikan rasa sedikit lebih percaya diri ketika pedal diinjak tidak terlalu dalam dan tenaga langsung terasa.



Kemudian saya mencoba menggunakan mode Sport. Pada mode ini, mobil langsung menjadi terasa galak seperti akan diajak mengebut di sirkuit sentul. Udara pada suspensi terasa lebih padat dan bantingan sedikit lebih keras untuk sisi depan.  Mobil ini meski memiliki bodi yang panjang dan gambot, ia masih sangat stabil saat bermanuver tajam

Klaim BMW mobil ini dapat melesat dari 0-100 km/jam dalam waktu 6,3 detik. Sayangnya, saya tidak mengetes mobil ini dengan racelogic. Tapi saya merasakan mobil ini sangat cepat ketika berakselerasi dari diam ia sangat menarik badan saya terpental kebelakang meskipun hanya seperti saat mengendarai BMW M2.

Saat diajak maneuver di tol, mobil memang terasa mengasyikkan. Tapi ada yang kurang, tidak adanya tuas paddle shift pada setir membuat keasyikkan berkendaranya terasa kurang dan harus lebih waspada ketika berpindah transmisi dan menginjak gas secara dalam.



Uniknya, pada saat saya mencoba mode Adaptive. Pada mode ini, memang rasa nyaman masih ada dan bantingan terasa empuk. Hanya saja saat pedal gas diinjak secara kaget dan mendalam (kick down), seketika mesin menjadi galak seperti membawa mobil ini dengan mode sport. Tenaganya pun terasa langsung berlimpah. Tapi sekali lagi karena mobil ini sangat nyaman di baris kedua, saya rasa mobil ini diperuntukkan bagi kaum pebisnis muda atau kaum milenial yang menggunakan jasa pengemudi.

BMW 630i Gran Turismo Luxury Line dijual seharga Rp 1,569 miliar (off the road). Dengan harga segini bagi saya ini cukup memberikan kemewahan ketika Anda memilikinya untuk menunjang kebutuhan sehari-hari dan berpindah-pindah tempat untuk meeting atau shopping.

Spesifikasi BMW 630i Luxury Gran Turismo

Layout kendaraan: SAV, mesin depan, 5 pintu,5 penumpang, RWD
Mesin: 2.0L BMW TwinPower Turbo Twin Scroll 4-cylinder / 258hp @5000-6500rpm / 400Nm @1550-4400rpm
Transmisi: Streptonic 8-Kecepatan
Top Speed: 250 km/jam
0-100 km/jam: 6,3 detik
P x L x T: 5091 x 1902 x 1538 mm
Wheelbase: 3070 mm
Bobot kosong: 1720 Kg
Kapasitas Tangki: 68 liter
Rekomendasi BBM: Ron 95

VALDO PRAHARA

Featured Articles

Read All

Artikel yang mungkin menarik untuk Anda

Mobil Pilihan

  • Upcoming

Updates

Artikel lainnya

New cars

Artikel lainnya

Drives

Artikel lainnya

Review

Artikel lainnya

Video

Artikel lainnya

Hot Topics

Artikel lainnya

Interview

Artikel lainnya

Modification

Artikel lainnya

Features

Artikel lainnya

Community

Artikel lainnya

Gear Up

Artikel lainnya

Artikel Mobil dari Oto

  • Berita
  • Artikel Feature
  • Advisory Stories
  • Road Test

Artikel Mobil dari Zigwheels

  • Motovaganza
  • Tips
  • Review
  • Artikel Feature