Tenggelam Akibat Ganti Rugi, Perusahaan Airbag Takata Bangkrut
TOKYO, 29 Juni 2017 - Salah satu perusahaan pengaman dalam mobil yaitu Takata, akhirnya gulung tikar. Perusahaan yang memproduksi airbag tersebut mengalami bangkrut akibat tak kuat menanggung biaya ganti rugi kepada para pengguna produknya.
Ya, sejak tahun 2014 silam airbag Takata mengalami gangguan. Sehingga setiap kendaraan yang menggunakan airbag Takata mendapatkan recall akibat kecacatan produknya. Harian New York Times menghitung terdapat 14 juta kendaraan yang menjalani recall.
Kebangkrutan Takata bisa dibilang sebagai salah satu kebangkrutan terbesar yang ada dalam sejarah. Media asal Jepang, Asia Nikkei, mencatat daftar kreditur Takata mencapai US$ 1,26 miliar atau sekitar JPY 141,2 miliar. Pemerintah Amerika Serikat menjadi kreditur terbesar karena tagihan mereka mencapai JPY 41,5 miliar.
Kemudian tagihan nomor dua terbanyak datang dari Toyota yang mencapai JPY 26,6 miliar. Sedangkan pabrikan lain seperti Honda dan Nissan masih belum bisa mengumumkan biaya yang dikenakan akibat recall airbag produksi Takata.
Eksekutif dan CEO Takata, Shigehisa Takata, meminta maaf dan membukukan kamera saat konferensi pers pengumuman kebangkrutan Takata. Dia meminta maaf atas segala masalah yang sudah disebabkan oleh perusahaan yang dipimpinnya.
Terkait bisnisnya ini, Takata saat ini mencari perlindungan kebangkrutan di perbankan Jepang dan Amerika Serikat. Bahkan mereka bersiap menjual seluruh aset bisnis mereka.
Perusahaan asal Tiongkok, Key Safety Systems (KSS), bisa saja membayar US$ 1,59 miliar untuk seluruh aset Takata. Hanya saja kesepatan ini tentu masih jauh terjadi, mengingat banyaknya tanggungan yang dimiliki Takata. Dipastikan nilai aset Takata akan anjlok.
Namun perlu digaris bawahi KSS tidak ingin membeli anak perusahaan Takata yang memproduksi Ammonium Nitrate setelah kesepakatan terjadi. Namun mereka masih akan tetap menggunakan jasa anak perusahaan tersebut sampai mendapatkan pengganti produsen inflator untuk memenuhi kebutuhan recall jutaan unit mobil.
TITO LISTYADI
Ya, sejak tahun 2014 silam airbag Takata mengalami gangguan. Sehingga setiap kendaraan yang menggunakan airbag Takata mendapatkan recall akibat kecacatan produknya. Harian New York Times menghitung terdapat 14 juta kendaraan yang menjalani recall.
Kebangkrutan Takata bisa dibilang sebagai salah satu kebangkrutan terbesar yang ada dalam sejarah. Media asal Jepang, Asia Nikkei, mencatat daftar kreditur Takata mencapai US$ 1,26 miliar atau sekitar JPY 141,2 miliar. Pemerintah Amerika Serikat menjadi kreditur terbesar karena tagihan mereka mencapai JPY 41,5 miliar.
Kemudian tagihan nomor dua terbanyak datang dari Toyota yang mencapai JPY 26,6 miliar. Sedangkan pabrikan lain seperti Honda dan Nissan masih belum bisa mengumumkan biaya yang dikenakan akibat recall airbag produksi Takata.
Eksekutif dan CEO Takata, Shigehisa Takata, meminta maaf dan membukukan kamera saat konferensi pers pengumuman kebangkrutan Takata. Dia meminta maaf atas segala masalah yang sudah disebabkan oleh perusahaan yang dipimpinnya.
Terkait bisnisnya ini, Takata saat ini mencari perlindungan kebangkrutan di perbankan Jepang dan Amerika Serikat. Bahkan mereka bersiap menjual seluruh aset bisnis mereka.
Perusahaan asal Tiongkok, Key Safety Systems (KSS), bisa saja membayar US$ 1,59 miliar untuk seluruh aset Takata. Hanya saja kesepatan ini tentu masih jauh terjadi, mengingat banyaknya tanggungan yang dimiliki Takata. Dipastikan nilai aset Takata akan anjlok.
Namun perlu digaris bawahi KSS tidak ingin membeli anak perusahaan Takata yang memproduksi Ammonium Nitrate setelah kesepakatan terjadi. Namun mereka masih akan tetap menggunakan jasa anak perusahaan tersebut sampai mendapatkan pengganti produsen inflator untuk memenuhi kebutuhan recall jutaan unit mobil.
TITO LISTYADI
Featured Articles
- Latest
- Popular
Artikel yang mungkin menarik untuk Anda
Mobil Pilihan
- Latest
- Upcoming
- Popular
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature