Tak Terpengaruh Era Downsize Dan Turbo, Lamborghini Aventador Terbaru Pertahankan Mesin V12

JAKARTA, Carvaganza.com – Rumor yang bersikulasi tentang mobil flagship Lamborghini yang dipasarakan saat ini, Aventador akan segera berganti model terjawab sudah. Pernyataan ini disampaikan oangsung oleh Chief Technical Officer, Maurizio Reggiani kepada Car & Driver beberapa waktu lalu.
Usia Lamborghini Aventador memang sudah cukup lama mengingat ia mulai diproduksi sejak 2011. Memang hingga kini produsen supercar asal Italia itu terus melakukan penyegaran, tetapi sudah waktunya Aventador berganti wajah.
Menariknya ketika era kendaraan sekarang sedang menuju indstri yang minim polusi, Lamborghini tak terpengaruh. Langkah Lamborghini mempertahankan mesin V12 naturally aspirated untuk Aventador layak diapresiasi. Pasalnya saat ini industri otomotif global tengah digempur mobil listrik dan banyaknya mobil berperforma tinggi yang menurunkan kapasitas mesin. Tanpa dukungan turbocharger Aventador dijamin akan tetap memberikan pengalaman berkendara yang sama menyeramkannya dengan sebelumnya.
Walaupun begitu, pabrikan yang bermarkan di Sant’Agata Bolognese ini tetap mendapat sentuhan modernisasi. Agar lulus homologasi uji emisi Lamborghini memutuskan untuk menambahkan sistem penggerak hybrid untuk Aventador mendatang. Menarik bukan?

Kabarnya bukan sembarang sistem hybrid yang dipasang untuk Aventador. Model pengembangan sistem penggerak revolusioner sudah mulai diterapkan Lamborghini untuk hypercar terbarunya yang meluncur awal tahun ini. Lamborghini Sian adalah hypercar hybrid bertenaga 819 hp yang menggunakan supercapacitor.
Apa itu supercapacitor? Seperti baterai, komponen ini menyimpan energi yang digunakan untuk menggerakan motor listrik. Tetapi berbeda dari baterai biasa, supercapacitor punya kemampuan untuk menyalurkan energinya dengan sangat cepat. Komponen ini bisa diisi kembali energinya, sama cepatnya dengan ketika ia mengeluarkan energinya. Bukan Cuma itu, supercapacitor pun lebih ringan bobot ya dari baterai yang umumnya dipakai oleh mobil listrik maupun mobil berpenggerak hybrid. Itu sebabnya kesluruhan sistem hybrid ini hanya menambah bobot sebanyak 34 kg saja pada Lamborghini Sian.
Memang belum ada keterangan resmi dari anak perusahaan Volkswagen Group ini apakah Aventador generasi kedua akan menggunakan sistem hybrid supercapacitor atau tidak. Apapun sistem hybrid yang digunakan, setidaknya Banteng liar bernama Aventador masih akan memeperpanjang usia mesin V12 yang semakin sedikit penggunanya.
RIZKI SATRIA
Baca juga: Bugatti Chiron Sport Les Legendes du Ciel Tampil Bak Pesawat Tempur
Sumber: Cnet, Car & Driver
Usia Lamborghini Aventador memang sudah cukup lama mengingat ia mulai diproduksi sejak 2011. Memang hingga kini produsen supercar asal Italia itu terus melakukan penyegaran, tetapi sudah waktunya Aventador berganti wajah.
Menariknya ketika era kendaraan sekarang sedang menuju indstri yang minim polusi, Lamborghini tak terpengaruh. Langkah Lamborghini mempertahankan mesin V12 naturally aspirated untuk Aventador layak diapresiasi. Pasalnya saat ini industri otomotif global tengah digempur mobil listrik dan banyaknya mobil berperforma tinggi yang menurunkan kapasitas mesin. Tanpa dukungan turbocharger Aventador dijamin akan tetap memberikan pengalaman berkendara yang sama menyeramkannya dengan sebelumnya.
Walaupun begitu, pabrikan yang bermarkan di Sant’Agata Bolognese ini tetap mendapat sentuhan modernisasi. Agar lulus homologasi uji emisi Lamborghini memutuskan untuk menambahkan sistem penggerak hybrid untuk Aventador mendatang. Menarik bukan?

Kabarnya bukan sembarang sistem hybrid yang dipasang untuk Aventador. Model pengembangan sistem penggerak revolusioner sudah mulai diterapkan Lamborghini untuk hypercar terbarunya yang meluncur awal tahun ini. Lamborghini Sian adalah hypercar hybrid bertenaga 819 hp yang menggunakan supercapacitor.
Apa itu supercapacitor? Seperti baterai, komponen ini menyimpan energi yang digunakan untuk menggerakan motor listrik. Tetapi berbeda dari baterai biasa, supercapacitor punya kemampuan untuk menyalurkan energinya dengan sangat cepat. Komponen ini bisa diisi kembali energinya, sama cepatnya dengan ketika ia mengeluarkan energinya. Bukan Cuma itu, supercapacitor pun lebih ringan bobot ya dari baterai yang umumnya dipakai oleh mobil listrik maupun mobil berpenggerak hybrid. Itu sebabnya kesluruhan sistem hybrid ini hanya menambah bobot sebanyak 34 kg saja pada Lamborghini Sian.
Memang belum ada keterangan resmi dari anak perusahaan Volkswagen Group ini apakah Aventador generasi kedua akan menggunakan sistem hybrid supercapacitor atau tidak. Apapun sistem hybrid yang digunakan, setidaknya Banteng liar bernama Aventador masih akan memeperpanjang usia mesin V12 yang semakin sedikit penggunanya.
RIZKI SATRIA
Baca juga: Bugatti Chiron Sport Les Legendes du Ciel Tampil Bak Pesawat Tempur
Sumber: Cnet, Car & Driver
Featured Articles
- Latest
- Popular
Artikel yang mungkin menarik untuk Anda
Mobil Pilihan
- Latest
- Upcoming
- Popular
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature