REVIEW: Rolls-Royce Cullinan 2019, Warisan para Sheik dan Maharaja

REVIEW: Rolls-Royce Cullinan 2019, Warisan para Sheik dan Maharaja
SEPULUH tahun lalu, kita akan sulit untuk percaya jika Rolls-Royce akan membuat kendaraan jenis SUV. Tapi, tuntutan konsumen membuat pabrikan mobil termewah di seluruh muka Bumi itu akhirnya menyerah. Tahun lalu, untuk pertama kali dalam 114 tahun perjalanan sejarahnya, Rolls-Royce akhirnya meluncurkan The Cullinan, kendaraan segala medan yang membuat banyak pecinta otomotif berdecak kagum, atau malah mencibir kesal karena tak setuju atas keputusan tersebut.

Di luar polemik soal pantas tidaknya jika Rolls-Royce membuat SUV, faktanya trend SUV secara global memang terus meningkat. Dan Rolls-Royce harus merangkul arus perubahan itu jika ia tak mau digulung zaman. Apalagi, “Justru pelanggan kami yang meminta agar kami tidak melupakan sejarah awal Rolls Royce. Mereka ingin merasakan pengalaman seperti saat kakek atau buyutnya yang menggunakan Rolls-Royce untuk mendapatkan pengalaman istimewa dalam menaklukkan medan-medan paling menantang,” kata CEO Rolls-Royce Motor Cars, Torsten Muller-Otvos.

Lebih dari satu abad yang lalu, Rolls-Royce sudah menempa reputasinya melalui produk-produk yang andal dan super mewah, yang menjadi kendaraan kebanggan kalangan aristokrat dan orang-orang kaya Inggris. Rolls-Royce juga tercatat pernah digunakan di medan perang saat Inggris menaklukkan jazirah Arab dan Afrika Utara di tahun 1920-an oleh TE Lawrence,  bangsawan sekaligus salah satu komandan pasukan Angkatan Darat Inggris yang terkenal dengan julukan “Lawrence of Arabia”. “A Rolls in the desert is above rubies,” adalah ungkapannya yang paling terkenal, setelah ia sukses mengarungi gurun pasir Arab bersama Rolls-Royce Silver Hawk-nya. Para bangsawan dan tentara Inggris juga membuktikan kemampuan Rolls-Royce di medan-medan berat India. Bahkan, hingga kini pun, Rolls-Royce masih menjadi mobil favorit para maharaja di sana.

Baca juga: Rolls-Royce Cullinan, SUV Seharga Rp 6,4 Miliar Meluncur di Indonesia
Baca juga: VIDEO: Mengintip Kemewahan Rolls-Royce Cullinan di Indonesia




Sepertinya, nostalgia itulah yang sedang dicoba untuk dihadirkan kembali melalui kelahiran Cullinan. “Konsumen kami sekarang ini bergerak ke segmen yang lebih muda. Mereka menginginkan sebuah kendaraan yang dapat memberi akses tak terbatas tanpa mengorbankan aspek kemewahan,” ujar Hal Serudin, Corporate Communication Manager Rolls-Royce Asia Pacific.



Menurut dia, pertumbuhan ekonomi yang sangat tinggi di kawasan Asia, terutama China dan Timur Tengah, telah mengantarkan banyak anak muda (bahkan di antara mereka adalah kaum wanita) ke tangga sukses. Orang-orang muda ini, menurut Hal, memiliki selera yang sangat dinamis, namun tetap menerapkan standar tinggi dalam segala hal yang mereka kerjakan. Orang-orang muda sukses itulah yang kemudian membuat Rolls-Royce mencetak rekor penjualan tertinggi sepanjang sejarah, yakni 4107 unit selama 2018 silam.



OK, cukup dulu soal sejarah. Sekarang kita fokus ke Cullinan. Dari kejauhan, Cullinan sulit dibedakan dengan Rolls-Royce Phantom atau Ghost yang sudah lebih dulu populer. Tapi, coba mendekat, kita akan langsung tahu bedanya.  Meski tetap mengggunakan roda berukuran 22 inci a la Phantom dan Ghost, tapi ground clearance Cullinan lebih tinggi. Selain, tentu saja, approach angle atau jarak antara bumper dan roda depan yang pendek khas SUV, guna menghindari bumber tergerus tanah saat harus menukik di turunan atau lubang yang bersudut tajam.



Sebagaimana seharusnya sebuah SUV multifungsi, Cullinan juga menyediakan kapasitas bagasi yang massif, yakni 600 liter. Kapasitas bagasi ini bisa bertambah hingga dua kali lipat karena jok penumpang di baris kedua bisa dilipat hingga rata dengan lantai bagasi. Tak perlu tenaga ekstra untuk membuka pintu bagasinya yang lebar dan tebal. Cukup pencel tombol di bagian atas pelat nomor, pintu yang terbagi dua bagian atas dan bawah, akan membuka secara otomatis.



Suspensi udara independen di SUV berkapasitas 5 penumpang ini dapat turun dan naik sebanyak 40mm dari posisi standar 193mm, sesuai kebutuhan. Di kawasan perkotaan yang cukup padat seperti Singapura, tenaga 563 Hp yang dihasilkan oleh mesin bensin 6,75 L twin-turbo memang tak terlalu dibutuhkan. Namun, torsi puncaknya yang melimpah, yakni 850 Nm yang bisa diraih pada putaran rendah 1600rpm, benar-benar membuat “tank mewah” ini meluncur seolah tanpa perlu usaha apapun; effortless. Apalagi, sistem penggerak all-wheel drive-nya ikut membuat torsi mesin tersalur secara independen, sesuai kebutuhan setiap roda.



Sasis aluminium berkonsep three box yang memisahkan ruang mesin, kabin penumpang dan bagasi juga membuat mobil terasa sangat kedap. Sesuai standar Rolls-Royce, selain insulasi bodi yang berlapis-lapis, kekedapan itu juga didapat dari penggunaan dua lapisan kaca pada seluruh jendela, kaca depan-belakang hingga atap panoramiknya. Ini sangat membuat saat Anda ingin menikmati kualitas suara yang sangat bening dari audio Bespoke 18-channel studio grade di Cullinan.

MUNAWAR CHALIL (SINGAPURA)

Featured Articles

Read All

Artikel yang mungkin menarik untuk Anda

Mobil Pilihan

  • Upcoming

Updates

Artikel lainnya

New cars

Artikel lainnya

Drives

Artikel lainnya

Review

Artikel lainnya

Video

Artikel lainnya

Hot Topics

Artikel lainnya

Interview

Artikel lainnya

Modification

Artikel lainnya

Features

Artikel lainnya

Community

Artikel lainnya

Gear Up

Artikel lainnya

Artikel Mobil dari Oto

  • Berita
  • Artikel Feature
  • Advisory Stories
  • Road Test

Artikel Mobil dari Zigwheels

  • Motovaganza
  • Tips
  • Review
  • Artikel Feature