Pertamini Tidak ada Hubungan Darah dengan Pertamina
JAKARTA, 6 April 2017 - Saat ini mungkin anda sudah jarang melihat pedangan eceran bensin dengan menggunakan botol. Anda mungkin lebih sering melihat dispenser dengan nozzle di pinggir jalan dengan nama Pertamini. Ya memang pedagang eceran tersebut kini tengah menjamur di Indonesia. Bahkan kini pompa bensinnya sudah tidak manual dengan cara diengkol dan sistem digital.
Namun perlu diingat bahwa Pertamini tidak ada hubungan sama sekali dengan Pertamina. Pertamina melalui MOR III menjelaskan bahwa Pertamini bukanlah anak perusahaan atau usaha kecil dan menengah (UKM) binaan Pertamina. Bahkan keberadaanya pun menyalahi aturan.
"Secara etika bisnis saja mereka sudah salah. Menggunakan nama pelesetan Pertamina dan logo Pertamina," ucap Area Manager Communication & Relations Pertamina JBB, Yudi Nugraha.
Dipastikan pula Pertamini tidak memiliki standar kualitas operasional PT Pertamina. Mulai dari takaran bensin, kualitas penyimpanan, standar pelayanan hingga harga pun berbeda dengan di SPBU.
"Seharusnya Dinas Perindustrian dan Perdagangan (disperindag) yang melakukan sidak Pertamini. Di Garut saya pernah melihat pengerajin dispenser pertamini. Dia (pengerajin) membuat dispenser pertamini secara otodidak. Mereka menggunakan mesin dispenser minum yang sudah tidak bagus, dan memanfaatkan untuk dispenser Pertamini," ujar Yudi.
Hingga saat ini PT Pertamina masih melakukan pembahasan terhadap keberadaan pertamini. Bisa saja PT Pertamina melakukan pengembangan terhadap pertamini, atau bisa juga memberantas mesin tersebut.
"Kita belum tahu, di pusat masih di bahas. Saya pribadi melihat pertamini hadir karena kebutuhan masyarakat. Hingga saat ini PT Pertamina memberlakukan pertamini sama dengan pedagang eceran biasa," tutup Yudi.
TITO LISTYADI
Namun perlu diingat bahwa Pertamini tidak ada hubungan sama sekali dengan Pertamina. Pertamina melalui MOR III menjelaskan bahwa Pertamini bukanlah anak perusahaan atau usaha kecil dan menengah (UKM) binaan Pertamina. Bahkan keberadaanya pun menyalahi aturan.
"Secara etika bisnis saja mereka sudah salah. Menggunakan nama pelesetan Pertamina dan logo Pertamina," ucap Area Manager Communication & Relations Pertamina JBB, Yudi Nugraha.
Dipastikan pula Pertamini tidak memiliki standar kualitas operasional PT Pertamina. Mulai dari takaran bensin, kualitas penyimpanan, standar pelayanan hingga harga pun berbeda dengan di SPBU.
"Seharusnya Dinas Perindustrian dan Perdagangan (disperindag) yang melakukan sidak Pertamini. Di Garut saya pernah melihat pengerajin dispenser pertamini. Dia (pengerajin) membuat dispenser pertamini secara otodidak. Mereka menggunakan mesin dispenser minum yang sudah tidak bagus, dan memanfaatkan untuk dispenser Pertamini," ujar Yudi.
Hingga saat ini PT Pertamina masih melakukan pembahasan terhadap keberadaan pertamini. Bisa saja PT Pertamina melakukan pengembangan terhadap pertamini, atau bisa juga memberantas mesin tersebut.
"Kita belum tahu, di pusat masih di bahas. Saya pribadi melihat pertamini hadir karena kebutuhan masyarakat. Hingga saat ini PT Pertamina memberlakukan pertamini sama dengan pedagang eceran biasa," tutup Yudi.
TITO LISTYADI
Featured Articles
- Latest
- Popular
Artikel yang mungkin menarik untuk Anda
Mobil Pilihan
- Latest
- Upcoming
- Popular
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature