Pabrikan Otomotif Inggris Bersatu Atasi Virus Corona

LONDON, Carvaganza.com – Berbagai langkah dilakukan untuk mengantispasi dan mengatasi penyebaran wabah virus corona (COVID-19). Misalnya pemerintah Inggris yang meminta bantuan pabrikan otomotif negara tersebut. Pemerintah Britania berharap sektor otomotif bisa membantu memproduksi alat kesehatan seperti ventilator. Alat bantu pernafasan ini memang sangat dibutuhkan pasien terjangkit corona.
Seperti dilansir Reuters, (16/3), pemerintah meminta beberapa merek di Inggris seperti Ford, Rolls Royce, dan Honda. Hal ini disampaikan langsung oleh Perdana Menteri Britania Raya, Boris Johnson di hadapan lebih dari 60 pengusaha pabrik. Ia meminta pabrikan otomotif untuk ikut serta memproduksi peralatan medis vital untuk National Health Service (NHS).
"Perdana Menteri dengan jelas merespons penyebaran coronavirus dan upaya menguranginya membutuhkan bantuan semua pihak," jelas juru bicara. "Ia meminta pabrikan untuk turun tangan dengan menawarkan kemampuan dan keandalan masing-masing dalam memproduksi komponen. Berbagai jenis pabrikan bisa terlibat dalam beragam proses sepeti; desain, pengadaan, perakitan, pengujian bahkan pengiriman," imbuhnya.
Pemerintah Inggris memang sudah mengupayakan berbagai hal. Misalnya mengonversi hotel jadi rumah sakit darurat, meminta dokter yang sudah pensiun untuk bertugas kembali. Mereka bahkan memilih dengan cermat proses operasi penyakit lain yang bisa ditunda selama masa penanganan coronavirus.
Baca juga: Lawan Virus Corona, Pabrik Mobil BYD Produksi Masker dan Antiseptik
Optimistik
Menteri Kesehatan Inggris, Matt Hancock menyatakan optimisme dengan berbagai langkah yang dipakukan pemerintahnya. Menurutnya, banyak pihak yang sudah merespons permintaan produksi ventilator. "Kami akan beli ventilator sebanyak mungkin yang bisa diproduksi. Ini bukan masalah mencapai target, kami hanya berupaya menyediakan sebanyak mungkin yang kami bisa untuk masyarakat terjangkit," jelasnya di hadapan parlemen. Data yang dihimpun woldomoter terkait corona, menunjukkan jika Inggris berada di posisi 10 besar negara terdampak. Hingga Rabu (18/3/2020) pagi jumlah kasus di negara itu mencapai 1.950 kasus. Tercatat sudah 71 orang meninggal dunia. Peringatan isolasi di rumah pun sudah diumumkan untuk 12 minggu ke depan. Baca juga: Virus Corona Mewabah, Produsen Mobil di Indonesia Tetap Beroperasi