Nissan Kicks e-Power Dijual Thailand, Setelah Itu Masuk Indonesia?
CONTENTS
JAKARTA, Carvaganza.com – Nissan akhirnya memperenalkan Kicks e-Power secara resmi di Thailand. Perkenala sempat tertunda lantaran wabah COVID-19 yang melanda negeri tersebut. Peluncuran ini sekaligus menandai produksi unit secara lokal, bukan diimpor dari Jepang.
Model facelift ini dijual mulai dari 889.000 baht setara Rp 412 jutaan. Kuat kemungkinan diniagakan di Indonesia. Sebab sempat menjalani tes jalan di sekitar Lembang, Jawa Barat.
"Nissan Kicks e-Power diproduksi di Thailand untuk pelanggan kami, dengan kekuatan dan keterampilan tenaga kerja lokal. Kendaraan yang mendebarkan ini menawarkan kepada pelanggan berbagai teknologi global Nissan terbaik. Seperti Nissan Intelligent Mobility. Lalu desainnya mencolok dan penawaran terbaik,” papar Ramesh Narasimhan, Presiden Nissan Thailand dalam rilis resmi.
Teknologi yang digunakan e-Power sebenarnya sangat cocok untuk pasar Indonesia. Nissan Kicks e-Power punya motor listrik, generator, dan inverter EM57. Urutan kerjanya dari mesin DOHC 1,2 liter 12 katup tiga silinder. Mesin hanya menyuplai listrik saja, bukan penggerak.
Dinamo e-Power menawarkan daya optimal 95 kilowatt (kW) (129 PS). Torsi datar maksimum 260 Nm. Semua ini memberikan pengalaman berkendara yang mirip dengan mobil listrik murni (EV). Mengandalkan baterai lithium-ion 1,57 kWh. Penyimpan listrik ini memiliki empat modul yang diklaim memberi akselerasi mulus, pengendaraan senyap dan peningkatan efisiensi bahan bakar.
Baca juga: Nissan Terra dan Livina Bantu Gugus Tugas Penanganan COVID-19
Hanya Satu Pedal
Secara umum semuanya sama dengan mobil matik biasa. Bedanya, Nissan Kicks e-Power berteknologi pedal tunggal. Jadi tifak ada pedal gas dan rem. Hanya satu. Ini memungkinkan pengemudi untuk bergerak (akselerasi), mempercepat laju, mengurangi kecepatan. Juga menghentikan kendaraan hanya menggunakan pedal akselerator. Hanya menggunakan satu pedal, tugas berkendara praktis disederhanakan. Seperti menjaga jarak antarmobil, melambat dan berhenti saat menuruni bukit. Atau setop saat lampu merah. Ia dilengkapi empat mode mengemudi: Normal, S, Eco dan EV. Dalam keadaan normal, mobil ini menghasilkan akselerasi kilat dan menghentikan daya (mengangkat pedal akselerasi). Konon setara dengan pengereman mobil konvensional bertenaga bensin. Mode S, mobil berakselerasi lebih cepat beserta pengereman yang ditingkatkan. Beda lagi saat mode Eco. Mobil masuk ke modul hemat bensin dengan mengatur aliran daya baterai. Mode EV hanya menggunakan daya listrik dari baterai. Jadi memungkinkan pengalaman berkendara tenang tanpa bantuan mesin bensin. Baca juga: SUV Nissan Terra, Kelebihan dan KekurangannyaFitur Kicks
Perangkat terkandung jua amat komplet. Setidaknya ada 14 teknologi Nissan Intelligent Mobility. Kalau dibedah ada sisipan Intelligent Driving Intelligent Cruise Control, Intelligent Forward Collision Warning, Intelligent Emergency Braking, Blind Spot Warning, Rear Cross Traffic Alert. Ditambah pula Intelligent Around View Monitor with Moving Object Detection, serta Intelligent Rear View Mirror. Fitur keselamatan, keamanan juga tak kalah. Unit dibekali rem Anti-lock Braking System, Electronic Brake Force Distribution System, juga Brake Assist jadi standar di seluruh model, berikut enam SRS airbag. Diramalkan, sang kompak SUV mendebut di GIIAS 2020 bersama dengan Nissan Leaf. Atau selambatnya akhir tahun ini. Sumber: Nissan ANJAR LEKSANA | RAJU FEBRIANFeatured Articles
- Latest
- Popular
Artikel yang mungkin menarik untuk Anda
Mobil Pilihan
- Latest
- Upcoming
- Popular
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature