Jelajah Bali Dengan Honda BR-V E CVT, Praktis Untuk Liburan
BALI, Carvaganza – Sekitar dua tahun belakangan, selama masa pandemi COVID-19 ini berlangsung, Bali menjadi destinasi paling diminati oleh masyarakat Indonesia untuk menghindari stress. Bahkan bukan hanya masyarakat lokal, para pelancong mancanegara tidak sedikit yang memilih melakukan aktivitas hariannya dari Pulau Dewata, khususnya yang profesinya memungkinkan untuk dikerjakan remotely atau dari jarak jauh.
Pun dengan saya yang akhirnya merasakan pengalaman berlibur sekaligus bekerja dari Bali baru-baru ini. Setelah dua tahun terakhir nyaris tidak meninggalkan Ibukota karena situasi yang berkepanjangan ini. Kebetulan ada agenda yang perlu dihadiri di sana, jadi sekalian saja saya manfaatkan untuk ambil cuti dan berlibur beberapa hari. Setidaknya ingin merasakan juga seperti apa rasanya bekerja di tempat yang umumnya menjadi destinasi liburan.
Dan kebetulan juga, selama beberapa hari saya di Bali, Honda berbaik hati untuk meminjamkan sebuah Honda BR-V untuk mendampingi kegiatan mobilitas saya di sana. PT Honda Prospect Motor melalui dealer Honda Cokroaminoto Denpasar untuk sediakan BR-V varian E CVT. Padahal awalnya saya hanya ingin pakai Brio atau City Hatchback karena memang tidak butuh mobil besar. Anyway, better more than less.
Dari delapan hari saya berada di Bali, lima hari ditemani oleh BR-V ini. Makanya tidak saya sia-siakan fasilitas ini untuk berwisata ke beberapa wilayah di Bali yang kini sudah berangsur pulih pariwisatanya. Soal BR-V sendiri, memang unit yang dipakai bukan varian teratas yang dilengkapi dengan Honda Sensing. Tapi saya pikir sudah cukup juga varian ini, toh saya ingin berkendara keliling Bali dengan nikmat tanpa diganggu suara peringatan berkali-kali dari berbagai fiturnya.
Baca Juga: Ragam Keistimewaan All New Honda BR-V E, Tipe Paling Laris Dan Populer
Satu hal yang langsung saya sadar begitu melintasi jalanan di Bali, ternyata populasi BR-V belum cukup banyak beredar di sana. Agak asing rasanya berada di BR-V berwarna Premium Opal White Pearl ini mengarungi kota seperti Denpasar, Kuta, Canggu dan Ubud. Walaupun model Honda lain justru lebih mudah dijumpai seperti Brio, City Hatchback, bahkan HR-V terbaru sudah cukup mudah ditemui di jalanan Bali.
Ya walaupun diberikan mobil yang dimensinya lebih besar dari yang diminta, tapi BR-V masih terbilang ringkas untuk menjadi moda transportasi pribadi di Bali. Apalagi mengingat tidak banyak jalan lebar yang punya lebih dari dua lajur tersedia di penjuru Bali. Sama seperti empat varian lainnya, BR-V E CVT menggendong mesin 1.5 liter i-VTEC yang sudah berstandar Euro 4. Tenaga 121 hp dan torsi 145 Nm cukup lah untuk sekadar berkeliling Bali, termasuk menghadapi tanjakan di beberapa wilayah seperti Ubud dan Uluwatu.
Dengan dimensinya yang mengakomodasi tiga baris kursi untuk tujuh orang penumpang, BR-V masih lincah untuk diajak bermanuver di jalanan sempit. Contohnya saat saya ajak untuk berkunjung ke Canggu yang belakangan sedang happening. Saking ramainya orang-orang yang ingin plesir di Canggu, akses menuju restoran yang saya tuju macet parah di sepanjang Jalan Canggu Raya. Terpaksa saya ikut panduan ‘jalan tikus’ dari Google Maps yang ditampilkan di layar infotainment via Apple CarPlay.
Perjalanan di malam hari menuju Canggu itu, saya diajak untuk melalui jalan bahkan gang yang terbilang sempit demi memangkas waktu di antara kemacetan. Setir yang ringan memudahkan proses manuver di setiap belokan patah dan sempit. Di beberapa sudut jalan yang gelap, pencahayaan dari LED headlight membuat visibilitas di malam hari tetap terjaga. Untuk merayap di tengah kemacetan, karakter mesin dan transmisi CVT di BR-V bereaksi halus terhadap input saya kepada pedal gas, jadi tetap nyaman.
Baca Juga: Intip Ubahan-Ubahan Menarik Pada All New Honda CR-V 2023
Pengalaman yang lebih menantang hadir saat saya berkunjung ke kawasan Ubud. Rutenya lebih menguji kemampuan mengemudi dan kesabaran. Karena medan jalannya terbilang sempit, banyak belokan patah, bahkan tanjakan cukup terjal mengingat Ubud memang lokasinya berbukit. Tapi selama perjalanan menuju Ubud di sore hari kita bisa menikmati terbenamnya matahari di ujung hamparan sawah hijau yang dilalui. Tidak heran kalau banyak turis ingin menghabiskan waktu senggangnya di sana.
Tidak hanya sempit, akses jalan menuju Ubud juga kerap tidak ada penerangan. Sekali lagi, lampu utama LED dari BR-V varian tengah ini memberikan pencahayaan yang optimal di kegelapan. Terlebih karena saya juga harus melahap tanjakan yang cukup menguji traksi dan torsi mesin. Meski mesin dikawinkan CVT, tapi torsi untuk menanjak masih mudah untuk didapatkan, apalagi kalau bisa mainkan momentum laju. Tapi seandainya harus berhenti di tengah tanjakan karena traffic, kita bisa dibantu oleh Hill Start Assist.
Sesampainya di lokasi tujuan di Ubud, ternyata memang suasananya sengaja dibuat minim penerangan. Jalanannya bergelombang karena bukan lagi aspal. BR-V terbaru yang dikembangkan dengan peningkatan kualitas NVH (noise, vibration, harshness) dari pendahulunya. Jadi menghadapi medan yang agak offroad masih terasa nyaman, body tidak berguncang banyak, seakan BR-V sudah naik kelas.
Lalu saat akan parkir, ternyata selain gelap, area parkirnya juga sempit. Beruntung meski bukan varian dengan fitur terlengkap, Honda masih sediakan Rear View Camera dengan tampilan cerah di layar infotainment. Sensor parkir di bumper belakang juga mempermudah saya untuk bisa parkir dengan sempurna.
Setelah tahu kemampuan jelajah Honda BR-V ke medan yang menantang, di hari berikutnya saya ajak SUV 7-seater ini untuk ke salah satu landmark ikonik Bali, yaitu Garuda Wisnu Kencana (GWK). Kebetulan juga GWK jadi salah satu tempat favorit saya di Bali, walau sudah berkali-kali dikunjungi. Perjalanan yang dilakukan di siang hari cerah ini ditemani teriknya matahari. Lalu lintas dari Kuta menuju Uluwatu juga ramai.
Sejuknya hembusan angin dingin dari AC menemani perjalanan ke GWK, yang lagi-lagi menanjak. Bahkan di satu kesempatan, ada jalanan berkelok yang sekaligus menanjak cukup terjal sudutnya. Pengendara yang sering lewat Uluwatu pasti tahu titik ini di dekat bundaran yang bisa menjadi akses ke Jimbaran. Meski tidak dalam kecepatan jelajah, tapi menanjak perlahan dengan BR-V cukup mudah. Kuncinya cukup aplikasikan pedal gas secara gradual dan torsi mesin akan disalurkan dengan mantap. Transmisi CVT memang harus diperlakukan lembut untuk dapatkan performa terbaiknya.
Baca Juga: Penjualan Retail Honda Naik 9 Persen, Brio dan BR-V Masih Tertinggi
Sempat terhambat kemacetan jelang sampai GWK karena ada perbaikan jalan di Jalan Uluwatu sebelum masuk ke kawasan GWK. Herannya begitu masuk ke gerbang GWK, saya justru keenakan berkeliling di jalanan akses ke lokasi utamanya. Karena memang jalanan yang rapi dan panjang, didukung suasananya yang sepi memanjakan untuk terus mengemudi berkeliling. Tidak lupa saya manfaatkan beberapa sudut menarik di sana untuk mengabadikan BR-V dalam foto.
Tidak hanya andal untuk bisa diajak menjelajah Bali, Honda BR-V generasi baru ini juga ramah dengan kantong di tengah ramainya harga bahan bakar yang naik. Selama beberapa hari menggunakan mobil ini, rata-rata konsumsi bahan bakar yang tercatat di MID (multi information display) yaitu 12,5 km/liter. Cukup hemat menurut saya, apalagi mengingat cuaca di Bali lebih sering panas, kerap kena macet, dan tidak memaksa untuk terapkan eco driving. Apalagi tanpa intervensi dari Honda Sensing bisa membuat berkendara selama liburan terasa lebih tenang dan nyaman.
(WAHYU HARIANTONO)
Baca Juga: TEST DRIVE: All-New Honda BR-V, Mendapat Penyempurnaan Menyeluruh
Pelajari lebih lanjut tentang Honda BRV
Mobil Honda Lainnya
Don't Miss
Honda BRV Promos, DP & Monthly Installment
Featured Articles
- Latest
- Popular
Artikel yang mungkin menarik untuk Anda
Mobil Honda Pilihan
- Latest
- Upcoming
- Popular
Pilihan mobil untuk Anda
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Road Test
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Review
- Artikel Feature