Gaikindo Dukung Agenda Konversi Mobil Dinas Pemerintah Jadi Listrik
JAKARTA, Carvaganza - Rencana konversi armada mobil dinas pemerintah menjadi mobil listrik oleh Presiden RI Joko Widodo, mendapat dukungan dari perwakilan pabrikan, yaitu Gaikindo. Hal ini karena sejalan dengan Paris Agreement sebagai agenda untuk menurunkan emisi karbon alias polusi udara.
Sejalan dengan tujuan ini, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo) menyatakan aturan yang dihadirkan pemerintah sejalan dengan wawasan serta tujuan industri otomotif nasional. Sejak awal industri otomotif nasional membangun pemahaman bahwa kendaraan masa depan adalah kendaraan bermotor yang memiliki dua syarat utama. Pertama kendaraan bermotor dengan emisi gas buang rendah dan ramah lingkungan. Kedua, kendaraan bermotor dengan penggunaan bahan bakar fosil yang makin berkurang untuk digantikan dengan bahan bakar nabati atau bahan bakar baru terbarukan lainnya.
Pemerintah dan industri otomotif nasional telah memulai langkah transisi untuk menggantikan bahan bakar fosil menuju bahan bakar baru terbarukan. Contohnya, saat ini Indonesia telah menggunakan B30 di mana campuran nabati 30 persen adalah yang tertinggi di dunia.
“Kendaraan bermotor listrik seperti HEV (hybrid electric vehicle), PHEV (plug-in hybrid electric vehicle), BEV (battery electric vehicle) ataupun FCEV (fuel cell electric vehicle) atau kendaraan bermotor menggunakan hidrogen sebagai bahan bakarnya adalah kendaraan bermotor masa depan yang saat ini keberadaannya semakin nyata,” ucap Yohannes Nangoi, Ketua Umum Gaikindo dalam keterangannya.
Baca Juga: Tahun ini Wuling Air EV Punya Kembaran Dengan Tampang Offroader Sejati
Menurut Nangoi, industri otomotif Indonesia saat ini telah menyediakan kendaraan bermotor listrik hasil produksi dalam negeri. Anggota Gaikindo termasuk di antaranya yang menyediakan jenis kendaraan penumpang maupun komersial ringan. Rentang harganya pun bervariasi mulai dari Rp 200 jutaan sampai Rp 300 jutaan, Rp 400 jutaan sampai Rp 600 jutaan dan di atas Rp 600 jutaan. Ketersediaan merek dan varian kendaraan bermotor listrik tersebut akan terus dikembangkan dan disesuaikan dengan arah kebijakan pemerintah.
Bukti lain dari semakin diliriknya kendaraan listrik di Indonesia adalah hasil penjualan pada GIIAS 2022 yang berlangsung Agustus lalu. Selama 11 hari pameran telah terjual total 1.594 unit kendaraan bermotor listrik. Ini merupakan capaian tersendiri di era baru transportasi Tanah Air. Pameran GIIAS 2022 lalu juga menampilkan jumlah merek serta varian kendaraan bermotor listrik yang terbanyak. Ini jika dibandingkan dengan penampilan pada pameran otomotif di Indonesia selama ini.
“Termasuk di dalamnya 320 kendaraan bermotor hybrid dan 1.274 unit kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KLBB/BEV). Penjualan selama 11 hari tersebut melampai total penjualan kendaraan bermotor listrik sepanjang 2021,” ucap Nangoi.
Nangoi menambahkan, yang harus dicermati saat ini adalah tantangan yang perlu dihadapi industri otomotif Indonesia ke depannya. Salah satunya untuk terus meningkatkan jenis dan jumlah kendaraan bermotor listrik yang diproduksi di Indonesia. Selain itu harapannya juga terus berkontribusi sebagai salah satu industri penyumbang devisa negara.
“Tantangan yang dihadapi industri otomotif Indonesia ke depan adalah untuk terus meningkatkan jenis dan jumlah kendaraan listrik hasil produksi nasional dan terus mengembangkan industrik otomotif Indonesia secara global,” ucap Nangoi.
(SETYO ADI / WH)
Baca Juga: Peugeot Rilis Model Listrik E-308, Lengkap Unutk Versi Saloon dan Estate
Featured Articles
- Latest
- Popular
Artikel yang mungkin menarik untuk Anda
Mobil Pilihan
- Latest
- Upcoming
- Popular
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature