FIRST DRIVE: Cicip Bedanya All New Toyota Agya Versi LCGC dan GR Sport

JAKARTA, Carvaganza - Setelah sempat mencoba rasa berkendara dari All New Daihatsu Ayla, kami juga cicipi All New Toyota Agya. Keduanya adalah model kembar yang kini sudah di generasi keduanya. Mesin juga tersedia dalam dua pilihan, 1.0L dan 1.2L.
Lagi-lagi kami coba Agya di dua varian berbeda, yaitu LCGC dan GR Sport yang bermesin 1.2L. Walau kedua model ini menggunakan sasis, mesin dan transmisi sama. Namun banyak sekali diferensiasi rasa. Karena pabrikan memberikan tuning atau pengaturan berbeda di masing-masing unit.
Toyota Agya G CVT
Agar lebih memahami karakter setiap model. Sesi pengujian pertama pilih Toyota Agya G CVT dahulu. Sebab ingin merasakan bagaimana membawa trim standar, barulah naik level ke Agya GR Sport. Masuki mobil, bagian panel banyak terbuat dari bahan plastik. Jok pakai fabric (kain). Namanya juga mobil ringkas. Tempat duduk pengemudi kurang menyangga seluruh paha. Tapi cukup, buat dipakai mobilitas harian perkotaan.
Baca Juga: FIRST DRIVE: Membandingkan Langsung All New Daiahtsu Ayla Mesin 1.0L dan 1.2L
Duduk di balik lingkar kemudi punya pandangan baik. Mudah menjangkau area luar sekitar kendaraan. Sebagai mobil kelas LCGC lima penumpang. Sebetulnya akomodasi di kabin terbilang cukup untuk mobil seharga Rp191,4 juta OTR Jakarta. Ada AC digital, head unit 7 inci dengan multi-sambungan ke gawai. Meter cluster pun analog, termasuk rem tangan konvensional.
Konfigurasi suspensi depan Agya menggunakan McPherson Strut dan Torsion Beam sebagai penyangga roda belakang. Saat dicoba mengitari daerah Senayan. Redaman lumayan terasa lembut ketika melindas speed bump (polisi tidur). Melesat hingga 80 km/jam juga relatif stabil. Namun kalau Anda mencoba bermanuver tajam, bagian belakang sedikit terbuang. Wajar, karena memang sistem redaman tidak dibuat keras.
Lalu paddle shift di balik kemudi juga menambah keasyikan berkendara. Anda bisa mengatur gigi virtual hingga 7-speed. Tarik tuas transmisi hingga posisi M (manual), pengemudi tinggal menjentikkan sesuai kebutuhan berkendara. Tapi kalau tak mau repot, posisikan ke D (drive), biarlah ECU yang mengatur perpindahan rasio sesuai kebutuhan dan lebih efisien bensin.
Tinggi penguji 173 cm. Duduk di bagian belakang juga pas. Lutut masih bisa bergerak bebas tanpa menempel kursi depan. Kemudian seluruh jok memiliki sandaran kepala. Bukan model sambung seperti di Agya lama. Kompartemen depan maupun belakang cukup buat menyimpan tempat minum. Posisi mudah dijangkau. Kemudian setir sudah pakai EPS (Electric Power Steering). Lingkar kemudi lebih terasa ringan. Namun dalam kondisi tertentu agak kosong, berbeda sekali dengan Agya GR Sport.
Agya GR Sport
Usai merasakan varian reguler, barulah menjajal Toyota Agya GR Sport. Karena steering rack dibuat berbeda. Begitu Anda menunggangi versi non-LCGC. Lingkar kemudi begitu mantap saat dipegang. Putaran sedikit berat tapi terisi penuh, tidak ada celah kosong. Maksudnya, komunikasi antara pergerakan setir dengan posisi ban terjalin harmoni. Sensasi berkendara jadi penuh percaya diri.
Begitu juga mengenai kaki-kali. Walau konfigurasinya sama, namun suspensi Agya GR Sport sengaja dibuat lebih rigid demi meningkatkan stabilitas berkendara. Melewati gundukan atau jalan tidak rata jadi sedikit kaku. Namun masih dalam batas toleransi sebagai kendaraan small hatchback. Saat diajak menikung keras dalam kecepatan 60 km/jam, tetap ada body roll, tapi tidak banyak. Seluruh roda terasa mengikuti pergerakan kemudi. Ban seolah lengket dengan jalan aspal.
Respons mesin juga terasa lebih tangkas. Walau spesifikasi jantung pacu sama. Seluruh grade Agya 2023 menggunakan enjin 1,198 cc liter tiga silinder 12 katup, DOHC Dual VVT-i. Resultan pembakaran injeksi sanggup membuncah sampai 87 hp pada 6.000 rpm. Momen puntir maksimal diraih 113 Nm di 4.500 rpm. Opsi penyaluran energi kinetik melalui Continuously Variable Transmission (D-CVT).
Versi Agya GR Sport semakin lincah. Apalagi saat Anda menekan tombol power (PWR) di bagian kanan kemudi. Sontak ECU melepas jeratan putaran mesin. Begitu pedal akeselator disentuh sedikit saja, mobil jadi galak dan respons mesin ditingkatkan. Enjin jadi mudah meraung di atas 3.000 rpm. Fitur ini enak dipakai buat menyalip kendaraan di depan. Terus mana yang menarik dibeli?
Inferensi
Opsi Agya LCGC dan small hatchback memang disiapkan untuk menjaring banyak lapiasan masyarakat. Khususnya segmen entry level. Kalau bujet terbatas di bawah Rp200 juta dan melihat fungsi mobilitas. Varian reguler CVT lebih layak dimiliki. Sedangkan Agya GR Sport sila diambil bagi calon konsumen yang ingin tampil berbeda dan pengin pengendaraan tangkas.
Sebagai catatan akhir. Walaupun memiliki balancer. Tapi mesin 1.2L tiga silinder di semua varian terasa getar saat kondisi langsam. Sebelum beli, rasakan langsung dulu.
(ANJAR LEKSANA / WH)
Baca Juga: Fitur Milik Honda WR-V Jadi Contoh Demonstrasi Keslematan ASEAN NCAP
Pelajari lebih lanjut tentang Toyota Agya
Mobil Toyota Lainnya
Don't Miss
Toyota Agya Promos, DP & Monthly Installment
Featured Articles
- Latest
- Popular
Artikel yang mungkin menarik untuk Anda
Mobil Toyota Pilihan
- Latest
- Upcoming
- Popular
Pilihan mobil untuk Anda
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Road Test
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Review
- Artikel Feature