FEATURE: Brand Blunder, Lost in translation

FEATURE: Brand Blunder, Lost in translation
WILLIAM Shakespeare pernah menuliskan dalam Romeo And Juliet: “Apalah arti sebuah nama?” Bagi mereka yang menganut esensialisme Plato dan Aristoteles, identitas sebuah entitas terletak pada substansinya.

Nama hanyalah sekadar nama. Tapi tanpa nama, akan sulit mengidentifikasi sebuah subyek. Lagi pula, di dalam sebuah nama terkandung persepsi terhadap karakter, penampilan dan atribut lain. Dan lebih jauh lagi, nama mencerminkan harapan dari si pemberi nama.

Begitu pula di dalam dunia otomotif. Produsen mobil tak sembarangan dalam memberikan nama produknya. Mereka berusaha memberikan nama yang tepat untuk mobilnya sesuai dengan karakter dan harapan. Tapi dunia penuh dengan keberagaman budaya dan bahasa. Sebuah nama di satu negara bisa memiliki arti yang sama sekali berbeda di negara lain. Dan itulah yang dialami nama model-model mobil ini…



MAZDA LAPUTA

Mobil mungil ini merupakan hasil kesepakatan antara Mazda dan Suzuki pada 1987 untuk kerjasama dalam memproduksi mobil-mobil kecil (kei car). Mazda Laputa diperkenalkan pada 1999 dan berhenti produksi pada 2006. Mazda mengambil nama Laputa dari karya fiksi Jonathan Swift berjudul “Gulliver’s Travel” yang terbit pertama kali pada 1726. Dalam buku itu, Gulliver diselamatkan kerajaan Laputa yang mendedikasikan diri pada seni musik, matematika dan astronomi. Jadi wajar saja nama itu yang dipilih.

Mungkin Mazda ingin model tersebut mencerminkan keindahan dan intelektualitas. Tapi begitu mobil itu masuk ke negara-negara berbahasa Spanyol, masalah muncul. Puta dalam bahasa spanyol adalah pelacur. La Puta berarti “the bitch”. Seperti yang bisa Anda duga, penjualan Mazda Laputa tak memuaskan di negara-negara Hispanik.

Mitsubishi Pajero Sport

MITSUBISHI PAJERO

Mitsubishi Pajero sudah bertahan selama 36 tahun sejak kemunculannya untuk pertama kali pada 1982. SUV tersebut mulai mendapatkan reputasi sebagai kendaraan tangguh saat menjuarai Paris Rally Dakar pada 1985 – musim ketiga Pajero di ajang uji ketahanan tersebut. Kemudian mereka kembali mendominasi Paris Rally Dakar dengan total 12 kali.

Mitsubishi mengambil nama Pajero dari kucing Pampas (Leopardus pajeros) yang habitatnya di daerah Amerika Selatan. Kucing liar yang terancam punah tersebut merupakan pemburu handal. Seperti namanya, sebagian besar populasinya hidup di Pampas, sebuah dataran seluas 750.000 km2 yang menjadi wilayah Argentina dan bagian paling selatan Brazil.  Bahasa resmi Brazil adalah Portugis, tapi Argentina berbicara dengan bahasa Spanyol. Masalahnya, “pajero” dalam bahasa informal Spanyol berarti pembohong, pemalas, bahkan wanker (maaf, saya tak bisa menemukan kata halus dalam bahasa Indonesia). Maka tak heran jika Mitsubishi Pajero dipasarkan dengan nama Montero di Spanyol, Filipina dan semua negara Amerika kecuali Brazil dan Jamaika.

Honda Fit / Jazz

HONDA FITTA

Di Indonesia dan beberapa negara lain mengenalnya sebagai Honda Jazz. Sedangkan di Jepang, Sri Lanka, Cina, Taiwan dan Amerika, hatchback ini disebut sebagai Honda Fit. Tapi saat pengembangan generasi pertama yang diluncurkan pada 2001, Honda berniat untuk memberikan nama Fitta. Saat itu, model tersebut cukup penting karena merupakan small platform global mereka yang terbaru. Nama Fitta terdengar hip dan bernuansa Eropa.

Saat persiapan untuk peluncurannya, seseorang di Honda menemukan kata tersebut dalam bahasa Swedia. Meski berbau Eropa, kata itu memiliki makna yang tidak hip dan berkelas seperti harapan mereka terhadap produk barunya. Fitta dalam bahasa Swedia berarti bagian tubuh intim wanita. Langsung saja Honda mengganti nama menjadi Fit. Jika mereka mempertahankan nama aslinya, bayangkan apa yang dipikirkan orang Swedia saat mendengar tagline-nya: “small on the outside, big on the inside.”

Nissan Moco

NISSAN MOCO

Nissan Moco merupakan hasil kerjasama antara Nissan dengan Suzuki. Dalam versi Suzuki, mini MPV ini bernama Suzuki MR Wagon untuk pasar Jepang. Di Indonesia, Anda mengenalnya sebagai Suzuki Karimun Estilo. Nissan Moco mulai diproduksi pada 2001 dan berakhir 2016. Ukurannya yang mungil tapi memiliki kapasitas yang besar membuatnya diminati para kaum urban yang hidup di kota padat.

Tak ada yang salah dengan nama Estilo. Tapi moco dalam bahasa Spanyol berarti kotoran hidung atau ingus. Untungnya, Nissan Moco hanya dipasarkan di Jepang. Jika dijual di negara-negara berbahasa Spanyol, potential buyers pastinya berpikir dua kali untuk masuk ke dalam moco.

Tata Zica

TATA ZICA

Hatchback yang diluncurkan pada Maret 2016 lalu ini dibekali mesin 1.2 liter atau 1.5 liter dengan pilihan transmisi manual dan otomatis 5-kecepatan. Anda mungkin mengenalnya sebagai Tata Tiago. Tapi sebelum perkenalan perdananya, produsen asal India tersebut sudah menyebarkan teaser mobil itu dan menyebutnya sebagai Tata Zica – singkatan dari “zippy car” alias mobil kencang. Kemudian pada awal 2016, World Health Organization mengumumkan bahwa virus Zika yang menjadi penyebab kelainan pada bayi dalam kandungan merupakan “public health emergency of international concern”.

Tentu saja Tata tak ingin produknya diasosiasikan dengan penyakit yang tak bisa dicegah oleh vaksin maupun pengobatan. Maka pada Februari 2016, mereka mengadakan poling di media sosial untuk menentukan nama baru sebelum peluncurannya. Tata menawarkan tiga pilihan: Tiago, Civet dan Adore. Hanya dalam waktu yang singkat, 37.000 orang ikut serta dan terpilihlah Tiago.

MIRAH PERTIWI

Featured Articles

Read All

Artikel yang mungkin menarik untuk Anda

Mobil Pilihan

  • Upcoming

Updates

Artikel lainnya

New cars

Artikel lainnya

Drives

Artikel lainnya

Review

Artikel lainnya

Video

Artikel lainnya

Hot Topics

Artikel lainnya

Interview

Artikel lainnya

Modification

Artikel lainnya

Features

Artikel lainnya

Community

Artikel lainnya

Gear Up

Artikel lainnya

Artikel Mobil dari Oto

  • Berita
  • Artikel Feature
  • Advisory Stories
  • Road Test

Artikel Mobil dari Zigwheels

  • Motovaganza
  • Tips
  • Review
  • Artikel Feature