Chevrolet Hengkang Dari Indonesia, Ini Respon Orang Dalam
JAKARTA, 28 Oktober 2019 – Pabrikan mobil General Motors Indonesia yang memasarkan mobil Chevrolet di Indonesia dalam siaran persnya hari ini Senin (28/10) telah menyatakan menghentikan seluruh penjualannya di Indonesia. Kabar ini tentu sangat mengejutkan semua pihak, terutama konsumen mobil Chevrolet negeri ini.
Pasalnya, langkah General Motors (GM) Indonesia menghentikan operasionalnya adalah yang kedua setelah pada tahun 2015 lalu, PT GM Indonesia menutup pabriknya di sini, tepatnya di kawasan Pondok Ungu, Bekasi, Jawa Barat. Waktu itu, pabrik GM di Pondok Ungu dipakai untuk memproduksi mobil MPV Chevrolet Spin yang cukup moncer di pasar nasional.
Secara otomatis dengan keluarnya pengumuman menghentikan kegiatan penjualan mobil di Indonesia, GM tidak beroperasi lagi di sini untuk menjual produk apapun. Brand Chevrolet pun hilang dari pasar nasional. Namun, di dalam siaran persnya PT GM Indonesia menyebutkan bahwa pihaknya akan tetap melayani konsumen Indonesia dalam hal warranty dan purna jual.
Carvaganza pada hari ini langsung mengontak pihak GM Indonesia melalui Yuniadi Harsono Hartono sebagai Director Communications and External Affairs untuk meminta keterangan tentang hal ini.
Yuniadi dalam jawaban via email menegaskan bahwa PT GM Indonesia memang akan menghentikan aktivitas penjualan mobil baru di Indonesia mulai bulan Maret 2020 mendatang. Namun, Ia menyatakan GM tetap ada di Indonesia dan akan tetap melanjutkan komitmennya melayani pelanggan Chevrolet di Indonesia dalam hal purna jual dan layanan warranty.
Yuniadi Haksono Hartono, Director Communications & External Relations PT General Motors Indonesia. Sumber foto: www.bestcar.id
Ditanya apakah pelayanan purna jual dan warranty itu diberikan oleh dealer-dealer Chevrolet yang masih ada atau apakah ada dealer yang secara khusus ditunjuk? Ia menyatakan bahwa PT GM Indonesia tetap memberikan komitmen untuk melayani pelanggan dengan dukungan purna jual dan warranty serta perawatan/perbaikan bagi pelanggan Chevrolet melalui jaringan nasional. Jika customer ingin mengetahui lebih lanjut mengenai perawatan dapat menghubungi Customer Assistance Center di 1500951.
Menurutnya, pelayanan purna jual yang diberikan oleh pihaknya juga mencakup ketersediaan spare parts termasuk yang fast moving. Ia juga menyatakan tidak ada perubahan dalam hal penanganan suku cadang untuk pelanggan Chevrolet di Indonesia.
Lantas bagaimana dengan nasib dealer-dealer Chevrolet di Indonesia sebagai garda depan yang memberikan pelayanan purna jual? Ia menjawab, “Kami bekerjasama dengan mitra kami, memastikan layanan purna jual dan tetap berjalan untuk pelanggan Chevrolet di Indonesia.”
Sama dengan pernyataan PT GM Indonesia dalam siaran pers, Yuniadi menyatakan bahwa di Indonesia pihaknya tidak memiliki segmen pasar otomotif yang memberikan keuntungan secara berkesinambungan. “Sejauh ini, GM berada di ceruk pasar (niche) yang volumenya tidak mencukupi untuk mencapai profitabilitas yang berkelanjutan,” ujarnya.
Menurutnya, pihak GM telah mempelajari berbagai opsi untuk kegiatan bisnis di Indonesia, namun demikian faktor eksternal seperti pelemahan harga komoditas dan tekanan mata uang asing yang antara lain menjadi alasan keputusan bisnis tersebut.
Apakah langkah ini akan merembet ke negara-negara Asia Tenggara lainnya, atau hanya di Indonesia? “ Kami tidak dalam posisi untuk menjawab pertanyaan tersebut, namun kami berkomitmen untuk terus melayani para pelanggan Chevrolet di Indonesia dalam hal purna jual dan layanan warranty melalui sebuah jaringan yang berskala nasional,” pungkasnya.
EKA ZULKARNAIN
Pasalnya, langkah General Motors (GM) Indonesia menghentikan operasionalnya adalah yang kedua setelah pada tahun 2015 lalu, PT GM Indonesia menutup pabriknya di sini, tepatnya di kawasan Pondok Ungu, Bekasi, Jawa Barat. Waktu itu, pabrik GM di Pondok Ungu dipakai untuk memproduksi mobil MPV Chevrolet Spin yang cukup moncer di pasar nasional.
Secara otomatis dengan keluarnya pengumuman menghentikan kegiatan penjualan mobil di Indonesia, GM tidak beroperasi lagi di sini untuk menjual produk apapun. Brand Chevrolet pun hilang dari pasar nasional. Namun, di dalam siaran persnya PT GM Indonesia menyebutkan bahwa pihaknya akan tetap melayani konsumen Indonesia dalam hal warranty dan purna jual.
Carvaganza pada hari ini langsung mengontak pihak GM Indonesia melalui Yuniadi Harsono Hartono sebagai Director Communications and External Affairs untuk meminta keterangan tentang hal ini.
Yuniadi dalam jawaban via email menegaskan bahwa PT GM Indonesia memang akan menghentikan aktivitas penjualan mobil baru di Indonesia mulai bulan Maret 2020 mendatang. Namun, Ia menyatakan GM tetap ada di Indonesia dan akan tetap melanjutkan komitmennya melayani pelanggan Chevrolet di Indonesia dalam hal purna jual dan layanan warranty.
Ditanya apakah pelayanan purna jual dan warranty itu diberikan oleh dealer-dealer Chevrolet yang masih ada atau apakah ada dealer yang secara khusus ditunjuk? Ia menyatakan bahwa PT GM Indonesia tetap memberikan komitmen untuk melayani pelanggan dengan dukungan purna jual dan warranty serta perawatan/perbaikan bagi pelanggan Chevrolet melalui jaringan nasional. Jika customer ingin mengetahui lebih lanjut mengenai perawatan dapat menghubungi Customer Assistance Center di 1500951.
Menurutnya, pelayanan purna jual yang diberikan oleh pihaknya juga mencakup ketersediaan spare parts termasuk yang fast moving. Ia juga menyatakan tidak ada perubahan dalam hal penanganan suku cadang untuk pelanggan Chevrolet di Indonesia.
Lantas bagaimana dengan nasib dealer-dealer Chevrolet di Indonesia sebagai garda depan yang memberikan pelayanan purna jual? Ia menjawab, “Kami bekerjasama dengan mitra kami, memastikan layanan purna jual dan tetap berjalan untuk pelanggan Chevrolet di Indonesia.”
Sama dengan pernyataan PT GM Indonesia dalam siaran pers, Yuniadi menyatakan bahwa di Indonesia pihaknya tidak memiliki segmen pasar otomotif yang memberikan keuntungan secara berkesinambungan. “Sejauh ini, GM berada di ceruk pasar (niche) yang volumenya tidak mencukupi untuk mencapai profitabilitas yang berkelanjutan,” ujarnya.
Menurutnya, pihak GM telah mempelajari berbagai opsi untuk kegiatan bisnis di Indonesia, namun demikian faktor eksternal seperti pelemahan harga komoditas dan tekanan mata uang asing yang antara lain menjadi alasan keputusan bisnis tersebut.
Apakah langkah ini akan merembet ke negara-negara Asia Tenggara lainnya, atau hanya di Indonesia? “ Kami tidak dalam posisi untuk menjawab pertanyaan tersebut, namun kami berkomitmen untuk terus melayani para pelanggan Chevrolet di Indonesia dalam hal purna jual dan layanan warranty melalui sebuah jaringan yang berskala nasional,” pungkasnya.
EKA ZULKARNAIN
Featured Articles
- Latest
- Popular
Artikel yang mungkin menarik untuk Anda
Mobil Pilihan
- Latest
- Upcoming
- Popular
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature