Waspada Penyebab Ban Benjol, Cegah Pakai Cara Ini

Ban Benjol

JAKARTA, Carvaganza - Kondisi ban mobil yang tidak prima bisa menambah risiko terjadinya kejadian yang tidak diinginkan saat perjalanan. Salah satu efek yang bisa ditimbulkan dari berkendara dengan ban yang tidak prima adalah terjadinya benjol ata ban membengkak. Kondisi ini bisa membahayakan sesama pengguna jalan.

Benjol pada ban umumnya terjadi karena ban mengalami benturan keras, dengan objek keras seperti batu atau trotoar jalan, saat tekanan udaranya rendah. Benturan keras ini berakibat dinding ban menekuk, terjepit di antara velg dan permukaan jalan tiba-tiba, yang membuat lapisan anyaman benang dan kawat di dalam ban putus.

Benjol atau tonjolan di dinding ban tidak langsung muncul saat ban masih kekurangan tekanan udara. Saat tekanan udara ban ditambah, angin segera mengisi rongga bekas benang yang patah dan muncul benjol di dinding ban. Kekuatan ban juga berkurang karena benang penahannya sudah putus. Cukup riskan jika kembali menabrak benda keras atau menahan bobot mobil saat muatan penuh.

Tips Merawat Ban

Kalau digunakan dalam jangka panjang. Permukaan luar dinding ban dapat sobek sehingga anyaman benang terkena air dan udara luar. Akibatnya akan timbul karat, semakin merusak dinding ban. Bahkan berpotensi meletus kapan saja ketika mendapatkan tekanan kerja semakin berat. Sebaiknya ganti barang baru. Atau misal di perjalanan, tukar saja dengan ban cadangan.

Baca Juga: Mitsubishi: Versi Produksi XFC Concept Bakal Mirip 90 Persen

Pencegahan Ban Benjol

Cara atau tindakan preventif sebetulnya sederhana saja. Yaitu menjaga tekanan udara ban sesuai rekomendasi pabrikan. Biasanya ukuran angin terpasang di bagian pilar dekat door trim. Depan belakang bisa berbeda atau sama, sesuai ketentuan masing-masing produsen. Usahakan tekanan tetap normal. Karena jika tekanan udara ban kurang, bisa menyebabkan keausan ban di kedua sisi luar. Bahkan setir berat, hingga ban benjol saat menabrak benda keras.

Namun bukan berarti pemilik bebas mengisi ban dengan tekanan udara melebihi standar. Karena tetap ada dampak buruknya. Seperti, bisa menyebabkan setir terlalu ringan, ban kehilangan grip sehingga sulit dikendalikan. Bahkan keausan karet luar di sisi dalam.

Tips Rawat ban

Usahakan agar mengecek tekanan udara ban mobil setidaknya seminggu sekali sesuai rekomendasi pabrikan. Termasuk melakukan servis berkala di bengkel resmi yang akan melakukan pengecekan dan perawatan ban mobil. Bagaimana jika Anda menemukan salah satu ban mobil dindingnya benjol? Langkah terbaik adalah menggantinya dengan ban baru. Dinding ban rusak tidak dapat diperbaiki lagi.

“Jangan pernah mengabaikan tekanan udara ban mobil meskipun jarang dipakai. Tekanan udara yang tidak sesuai standar menyebabkan berkurangnya kenyamanan dan beresiko terhadap keamanan berkendara. Pastikan cek kondisi ban dan tekanan udara ban secara rutin. Bisa dilakukan secara mandiri. Atau bila ingin mudah, pengecekan dilakukan sekaligus saat servis berkala di bengkel Auto2000,” terang Nur Imansyah Tara, Aftersales Business Division Head Auto2000.
(ANJAR LEKSANA / WH)

Baca Juga: Lewat Subsidi Mobil Listrik, Bisa Jadi Peluang Pabrikan Jepang Tegaskan Posisi di Indonesia

Featured Articles

Read All

Artikel yang mungkin menarik untuk Anda

Mobil Pilihan

  • Upcoming

Updates

Artikel lainnya

New cars

Artikel lainnya

Drives

Artikel lainnya

Review

Artikel lainnya

Video

Artikel lainnya

Hot Topics

Artikel lainnya

Interview

Artikel lainnya

Modification

Artikel lainnya

Features

Artikel lainnya

Community

Artikel lainnya

Gear Up

Artikel lainnya

Artikel Mobil dari Oto

  • Berita
  • Artikel Feature
  • Advisory Stories
  • Road Test

Artikel Mobil dari Zigwheels

  • Motovaganza
  • Tips
  • Review
  • Artikel Feature