Toyota Ciptakan Teknologi Masa Depan Yang Berpusat Pada Manusia
TOKYO, 24 Oktober 2019 – Presiden Toyota Motor Corporation Akio Toyoda pada sambutan pembukaan booth Toyota di Tokyo Motor Show kemarin (23/10) menegaskan bahwa tema Toyota pada TMS 2019 ini adalah kehidupan masa depan yang terfokuskan pada manusia. Makanya tak heran fokus utama Toyota pada gelaran ini bukan pada mobil yang bakal diluncurkan pada tahun depan, melainkan pada rangkaian teknologi yang dikembangkan oleh pabrikan tersebut untuk masa depan.
Menurut Toyoda, tujuan utama Toyota melalui tema pada TMS kali ini adalah memberikan kesenangan kepada siapapun yang berkunjung ke booth Toyota. “Kami merasa bahwa memiliki rasa senang itu sangat penting. Nah perasaan itulah yang membuat kami menerapkan konsep ‘Fun to Drive’, sekalipun untuk mobilitas masa depan," ujarnya.
Meskipun tidak memajang mobil di booth Toyota di TMS, bukan berarti pabrikan yang berkantor pusat di Aichi tidak memperkenalkan produk mobil terbaru kepada publik. Toyota telah memperkenalkan Toyota Yaris terbaru dan Toyota Mirai Concept generasi terbaru di TMS, namun lokasinya berbeda karena dipamerkan di special exhibition.
Akio Toyoda saat memberikan sambutan di TMS 2019
Menurut Toyoda, manusia akan memainkan peranan penting di dalam perkembangan teknologi masa depan. Oleh karena itu, fokus Toyota di TMS pada pada manusia. “Masyarakat pada saat ini sedang mengalami perubahan yang cepat ke arah otomatisasi seperti dalam bentuk artificial intelligence dan robotik. Pada saat yang bersamaan muncul kekhawatiran apakah suatu saat nanti robot mendominasi manusia? Lantas bagaimana Toyota mengantisipasi perubahan waktu itu? Menurut saya petunjuknya sudah bisa ditemukan di dalam sejarah para pendahulu kita. Toyota Production System berisikan petunjuk itu,” kata Toyoda.
“Akar Toyota dapat ditemukan di dalam mesin tenun yang diciptakan oleh Toyoda. Ciri yang paling istimewa dari penemuan itu adalah jika ada satu benang yang putus, maka mesin tenun secara otomatis akan berhenti. Hal ini akan membantu mencegah terjadinya produk yang cacat. Dasar pemikiran dari penciptaan mesin ini adalah kita jangan menjadikan manusia menjadi orang yang menjagai mesin. Kami di Toyota menamainya ‘otomatisasi dengan manusia’ atau ‘Intelligent automation’,” tambah Toyoda.
Ia menegaskan, otomatisasi di masa depan akan memokuskan pada manusia dan manusia adalah pengendali, bukan robot yang mengendalikan. Ia juga menyampaikan bahwa semakin canggih otomatisasi maka akan semakin canggih juga kemampuan manusia di dalam mengendalikannya.
MUNAWAR CHALIL
Menurut Toyoda, tujuan utama Toyota melalui tema pada TMS kali ini adalah memberikan kesenangan kepada siapapun yang berkunjung ke booth Toyota. “Kami merasa bahwa memiliki rasa senang itu sangat penting. Nah perasaan itulah yang membuat kami menerapkan konsep ‘Fun to Drive’, sekalipun untuk mobilitas masa depan," ujarnya.
Meskipun tidak memajang mobil di booth Toyota di TMS, bukan berarti pabrikan yang berkantor pusat di Aichi tidak memperkenalkan produk mobil terbaru kepada publik. Toyota telah memperkenalkan Toyota Yaris terbaru dan Toyota Mirai Concept generasi terbaru di TMS, namun lokasinya berbeda karena dipamerkan di special exhibition.
Menurut Toyoda, manusia akan memainkan peranan penting di dalam perkembangan teknologi masa depan. Oleh karena itu, fokus Toyota di TMS pada pada manusia. “Masyarakat pada saat ini sedang mengalami perubahan yang cepat ke arah otomatisasi seperti dalam bentuk artificial intelligence dan robotik. Pada saat yang bersamaan muncul kekhawatiran apakah suatu saat nanti robot mendominasi manusia? Lantas bagaimana Toyota mengantisipasi perubahan waktu itu? Menurut saya petunjuknya sudah bisa ditemukan di dalam sejarah para pendahulu kita. Toyota Production System berisikan petunjuk itu,” kata Toyoda.
“Akar Toyota dapat ditemukan di dalam mesin tenun yang diciptakan oleh Toyoda. Ciri yang paling istimewa dari penemuan itu adalah jika ada satu benang yang putus, maka mesin tenun secara otomatis akan berhenti. Hal ini akan membantu mencegah terjadinya produk yang cacat. Dasar pemikiran dari penciptaan mesin ini adalah kita jangan menjadikan manusia menjadi orang yang menjagai mesin. Kami di Toyota menamainya ‘otomatisasi dengan manusia’ atau ‘Intelligent automation’,” tambah Toyoda.
Ia menegaskan, otomatisasi di masa depan akan memokuskan pada manusia dan manusia adalah pengendali, bukan robot yang mengendalikan. Ia juga menyampaikan bahwa semakin canggih otomatisasi maka akan semakin canggih juga kemampuan manusia di dalam mengendalikannya.
MUNAWAR CHALIL
Featured Articles
- Latest
- Popular
Artikel yang mungkin menarik untuk Anda
Mobil Pilihan
- Latest
- Upcoming
- Popular
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature