Tesla Kembangkan Baterai Baru Demi Mobil Listrik Murah

SAN CARLOS, Carvaganza.com – Sebagai salah satu pionir di pasar otomotif elektrifikasi, Tesla Motors mengumumkan sedang mengembangkan teknologi baru. Inovasi yang tengah dikembangkan ini diklaim akan membuat mobil listrk semakin efisien dan terjangkau. Sepertinya ini adalah langkah Tesla untuk menjangkau pasar yang lebih luas lagi.
Dengan teknologi baru ini, mobil Tesla akan memiliki baterai yang mampu menampung energi lima kali lebih banyak, serta harga lebih terjangkau. Klaimnya, baterai baru ini akan membuat harganya separuh dari teknologi yang ada sekarang.
Dijelaskan Elon Musk selaku bos Tesla, sistem baterai yang dikembangkan ini menggunakan sel silinder baterai yang lebih besar. Baterai diproduksi sendiri oleh Tesla secara in-house. Baterai ini akan ditujukan kepada mobil listrik yang lebih murah, untuk produksi massal. Harga terjangkau yang dimaksud, yaitu berkisar US$ 25.000 atau setara Rp 369 jutaan.
Pengembangan teknologi baru ini diumumkan Musk saat menggelar acara Battery Day, di mana Tesla juga meluncurkan Model S Plaid, sebagai varian tertinggi. Selain itu, mobil yang akan menggunakan baterai baru ini nantinya juga dijanjikan bisa dikemudikan secara autonomous.
“Kami perlu membuar mobil-mobil yang lebih terjangkau. Salah satu hal yang paling mengganggu saya adalah kami tidak punya mobil yang benar-benar terjangkau, dan itu sesuati yang akan kami punya di masa depan. Untuk itu, kita perlu bateri yang lebih murah,” jelas Musk.
Target Tesla adalah mengembangkan baterai yang berbiaya US$ 100 atau Rp 1,49 juta untuk per kWh. Saat ini, harga baterai yang beredar ada di kisaran harga US$ 146 – 190 per kWh. Sel silinder baterai adalah teknologi baru untuk segmen ini. Karena sekarang baterai yang digunakan mobil listrik berbentuk seperti papan.
Dengan bentuk baru ini, diklaim baterai akan lebih murah untuk diproduksi, sekaligus memberikan jrak tempuh 16% lebih jauh. Begitu juga dengan energi lima kali lebih besar, bahkan tenaga enam kali lipat dari baterai yang dipakai Model 3 dan Model Y sekarang. Dengan produksi in-house, maka Tesla tidak lagi perlu membeli baterai dari perusahaan pemasok. Saat ini baterai Tesla dipasok oleh LG, CATL, dan LG Chem.
Lebih lanjut, Tesla akan menyertai baterai baru dengan sistem daur ulang sel baterai. Baterai akan menggunakan material silikon yang tidak mahal, demi mengurangi penggunaan kobalt pada baterai. Ini juga akan menjadi langkah Tesla mereduksi biaya lebih jauh. Tahap awal produksi baterai baru ini akan dilakukan di pabrik Fremont, California.
Produksi baterai in-house menurut Musk akan memungkinkan integrasi paket baterai lebih menyeluruh ke dalam struktur mobil ke depannya. Selain itu baterai juga bisa dikemas lebih padat lagi, dengan efek bobot mobil berkurang 10%. Di saat bersamaan, jarak tempuh mobil akan meningkat sampai 14%. Inilah yang dianggap kunci untuk bisa menghasilkan mobil listrk yang semakin terjangkau.
Sumber: Autocar
WAHYU HARIANTONO
Dengan teknologi baru ini, mobil Tesla akan memiliki baterai yang mampu menampung energi lima kali lebih banyak, serta harga lebih terjangkau. Klaimnya, baterai baru ini akan membuat harganya separuh dari teknologi yang ada sekarang.
Dijelaskan Elon Musk selaku bos Tesla, sistem baterai yang dikembangkan ini menggunakan sel silinder baterai yang lebih besar. Baterai diproduksi sendiri oleh Tesla secara in-house. Baterai ini akan ditujukan kepada mobil listrik yang lebih murah, untuk produksi massal. Harga terjangkau yang dimaksud, yaitu berkisar US$ 25.000 atau setara Rp 369 jutaan.

“Kami perlu membuar mobil-mobil yang lebih terjangkau. Salah satu hal yang paling mengganggu saya adalah kami tidak punya mobil yang benar-benar terjangkau, dan itu sesuati yang akan kami punya di masa depan. Untuk itu, kita perlu bateri yang lebih murah,” jelas Musk.
Target Tesla adalah mengembangkan baterai yang berbiaya US$ 100 atau Rp 1,49 juta untuk per kWh. Saat ini, harga baterai yang beredar ada di kisaran harga US$ 146 – 190 per kWh. Sel silinder baterai adalah teknologi baru untuk segmen ini. Karena sekarang baterai yang digunakan mobil listrik berbentuk seperti papan.
Dengan bentuk baru ini, diklaim baterai akan lebih murah untuk diproduksi, sekaligus memberikan jrak tempuh 16% lebih jauh. Begitu juga dengan energi lima kali lebih besar, bahkan tenaga enam kali lipat dari baterai yang dipakai Model 3 dan Model Y sekarang. Dengan produksi in-house, maka Tesla tidak lagi perlu membeli baterai dari perusahaan pemasok. Saat ini baterai Tesla dipasok oleh LG, CATL, dan LG Chem.

Produksi baterai in-house menurut Musk akan memungkinkan integrasi paket baterai lebih menyeluruh ke dalam struktur mobil ke depannya. Selain itu baterai juga bisa dikemas lebih padat lagi, dengan efek bobot mobil berkurang 10%. Di saat bersamaan, jarak tempuh mobil akan meningkat sampai 14%. Inilah yang dianggap kunci untuk bisa menghasilkan mobil listrk yang semakin terjangkau.
Sumber: Autocar
WAHYU HARIANTONO
Featured Articles
- Latest
- Popular
Artikel yang mungkin menarik untuk Anda
Mobil Pilihan
- Latest
- Upcoming
- Popular
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature