Subaru BRZ Generasi 2 Tawarkan Penyempurnaan Formula Andalan
TOKYO, Carvaganza.com – Delapan tahun beredar sebagai model sportscar sederhana yang menawarkan kesenangan berkendara, Subaru BRZ akhirnya resmi regenerasi. Coupe kembaran Toyota 86 ini resmi diperkenalkan kepada publik seutuhnya, menyusul serangkaian teaser dalam beberapa bulan terakhir.
Dengan berbagai pembenahan dan peningkatan, BRZ generasi kedua tetap menawarkan formula yang sama sebagai fun to drive sportscar. Subaru dan Toyota tentu ingin mempertahankan kecintaan para fans akan karakter khas mobil ini.
Pada dasarnya, Subaru BRZ memiliki ciri khas yang menawarkan kesenangan berkendara. Bobotnya ringan ditambah pusat gravitasi rendah dengan kendali dan handling presisi. Semua itu dibungkus dalam paket 2+2 dan harga relatif terjangkau. Resep ini tetap dipakai hanya saja pabrikan menambah penyedap agar rasanya semakin pekat. Yep, secara teknis tidak berganti platform namun mereka tuangkan lagi berbagai penyempurnaan.
Melansir Motor1, layout suspensi MacPherson strut dan double wishbone di belakang mirip model lama. Sejauh ini tidak terdengar seperti berganti generasi? Tunggu dulu, Subaru justru mengambil banyak pelajaran dari pengembangan Subaru Global Platform. Chassis dibuat semakin kaku lewat penguatan sistem dudukan, rancang bangun subframe, dan titik sambungan lainnya. Dengan demikian, poros depan 60 persen lebih kaku sehingga menyempurnakan respons kendali.
Kaki-kaki versi lama mungkin dianggap sudah cukup mumpuni. Subaru sendiri menjebloskan MacPherson strut khusus demi menyesuaikan garis bonnet rendah tanpa harus kompromi dengan jarak travel suspensi. Ideal untuk handling dan kualitas berkendara. Sementara sistem double wishbone di belakang menyiapkan kemampuan redaman yang baik demi pastikan cengkeraman optimal di berbagai permukaan jalan.
Pusat gravitasi rendah tak luput dari peran mesin empat silinder boxer. Ya, tetap mengandalkan unit mesin tiduran alias mendatar. Meski begitu, kapasitasnya lebih besar dan tentu sanggup melontarkan tenaga lebih kuat. Dari kapasitas pembakaran 2,4 liter tanpa pemadat udara, lontaran tenaga 228 hp dibarengi torsi 249 Nm bisa ia hasilkan. Mencatatkan peningkatan tenaga sebanyak 11 persen juga mampu menendang 15 persen lebih kuat.
Kabar baiknya Subaru tidak meninggalkan penyalur daya manual enam percepatan. Hadir sebagai standar bersama opsi otomatis 6-speed. Dijebloskan pula mode Sport anyar yang memungkinkan downshift lebih cekatan dibarengi throttle blip otomatis. Tapi tak hanya itu, ia turut memanfaatkan input yaw sensor untuk menahan putaran di gigi rendah saat menyerang tikungan.
Sudah menganut basis platform model lama, eksekusi desain eksterior pun sekilas terlihat sebagai facelift. Siluetnya masih mirip. Kurang heboh namun sebenarnya ia berubah. Disebutkan dimensi memanjang sekitar 1 inci dan lebih rendah setengah inci dibarengi detail guratan segar nan gahar. Lihat fascia depan, ada setitik eksotisme sports car Eropa lewat komposisi grille rendah dan mata yang mungil.
Di samping itu, banyak aksen sayatan dan rongga di sekujur body. Contoh di sisi terluar bumper depan dan fender samping. Perlu diketahui mereka bukan sekadar bagian gaya, berfungsi meminimalisir hambatan udara dan menciptakan downforce. Seluruh udara dari balik bonnet dan fender dialirkan ke insang fender untuk kemudian menghasilkan gaya tekan via side skirt. Selain itu, sirip tipis di sepatbor belakang turut mengendalikan udara demi ciptakan stabilitas di kecepatan tinggi.
Melirik buritan, visual sporty dimainkan oleh dual exhaust tip dan ducktail terintegrasi kap bagasi. Arahannya berbeda, tampak sedikit meruncing di bokong ketimbang versi sebelum. Rancangan lantas disudahi oleh pemanfaatan set lampu anyar dengan desain terkoneksi trim hitam. Komposisi ini cukup menegaskan otot fender kekar.
Interior didesain ulang, mengutamakan elemen dashboard bertumpuk dan cenderung memainkan garis horizontal. Tampil semakin modern lewat panel instrumen digital 7 inci dengan tachometer dan bacaan kecepatan sebagai fokus utama. Dapat diatur sedemikian rupa untuk menampilkan informasi yang diperlukan. Mulai dari arus baterai, temperatur air, sampai g-meter. Fitur sarana hiburan juga kekinian, memanfaatkan sistem Starlink dengan kemampuan koneksi Apple CarPlay dan Android Auto.
Berstatus sebagai coupe mungil nan sporty, peranti keselamatan komplet tak luput dari pertimbangan. Adalah peranti asistensi berkendara EyeSight, masuk tambahan daftar kelengkapan. Belum menjadi standar memang, baru tersedia di model bertransmisi otomatis. Beragam bantuan berkendara ditawarkan seperti adaptive cruise control, pre-collision system, lane-keep assist, dan sebagainya.
Subaru BRZ sendiri bakal diproduksi dari pabrik di Gunma, Jepang. Rencananya baru mulai mengaspal secepat awal musim gugur 2021, sekitar September. Diestimasi bakal dipasarkan dengan rentang banderol 27-30 ribu USD atau sekitar Rp 383-426 jutaan di AS.
Sumber: Netcarshow, Motor1
AHMAD KARIM
Dengan berbagai pembenahan dan peningkatan, BRZ generasi kedua tetap menawarkan formula yang sama sebagai fun to drive sportscar. Subaru dan Toyota tentu ingin mempertahankan kecintaan para fans akan karakter khas mobil ini.
Pada dasarnya, Subaru BRZ memiliki ciri khas yang menawarkan kesenangan berkendara. Bobotnya ringan ditambah pusat gravitasi rendah dengan kendali dan handling presisi. Semua itu dibungkus dalam paket 2+2 dan harga relatif terjangkau. Resep ini tetap dipakai hanya saja pabrikan menambah penyedap agar rasanya semakin pekat. Yep, secara teknis tidak berganti platform namun mereka tuangkan lagi berbagai penyempurnaan.
Melansir Motor1, layout suspensi MacPherson strut dan double wishbone di belakang mirip model lama. Sejauh ini tidak terdengar seperti berganti generasi? Tunggu dulu, Subaru justru mengambil banyak pelajaran dari pengembangan Subaru Global Platform. Chassis dibuat semakin kaku lewat penguatan sistem dudukan, rancang bangun subframe, dan titik sambungan lainnya. Dengan demikian, poros depan 60 persen lebih kaku sehingga menyempurnakan respons kendali.
Kaki-kaki versi lama mungkin dianggap sudah cukup mumpuni. Subaru sendiri menjebloskan MacPherson strut khusus demi menyesuaikan garis bonnet rendah tanpa harus kompromi dengan jarak travel suspensi. Ideal untuk handling dan kualitas berkendara. Sementara sistem double wishbone di belakang menyiapkan kemampuan redaman yang baik demi pastikan cengkeraman optimal di berbagai permukaan jalan.
Pusat gravitasi rendah tak luput dari peran mesin empat silinder boxer. Ya, tetap mengandalkan unit mesin tiduran alias mendatar. Meski begitu, kapasitasnya lebih besar dan tentu sanggup melontarkan tenaga lebih kuat. Dari kapasitas pembakaran 2,4 liter tanpa pemadat udara, lontaran tenaga 228 hp dibarengi torsi 249 Nm bisa ia hasilkan. Mencatatkan peningkatan tenaga sebanyak 11 persen juga mampu menendang 15 persen lebih kuat.
Kabar baiknya Subaru tidak meninggalkan penyalur daya manual enam percepatan. Hadir sebagai standar bersama opsi otomatis 6-speed. Dijebloskan pula mode Sport anyar yang memungkinkan downshift lebih cekatan dibarengi throttle blip otomatis. Tapi tak hanya itu, ia turut memanfaatkan input yaw sensor untuk menahan putaran di gigi rendah saat menyerang tikungan.
Sudah menganut basis platform model lama, eksekusi desain eksterior pun sekilas terlihat sebagai facelift. Siluetnya masih mirip. Kurang heboh namun sebenarnya ia berubah. Disebutkan dimensi memanjang sekitar 1 inci dan lebih rendah setengah inci dibarengi detail guratan segar nan gahar. Lihat fascia depan, ada setitik eksotisme sports car Eropa lewat komposisi grille rendah dan mata yang mungil.
Di samping itu, banyak aksen sayatan dan rongga di sekujur body. Contoh di sisi terluar bumper depan dan fender samping. Perlu diketahui mereka bukan sekadar bagian gaya, berfungsi meminimalisir hambatan udara dan menciptakan downforce. Seluruh udara dari balik bonnet dan fender dialirkan ke insang fender untuk kemudian menghasilkan gaya tekan via side skirt. Selain itu, sirip tipis di sepatbor belakang turut mengendalikan udara demi ciptakan stabilitas di kecepatan tinggi.
Melirik buritan, visual sporty dimainkan oleh dual exhaust tip dan ducktail terintegrasi kap bagasi. Arahannya berbeda, tampak sedikit meruncing di bokong ketimbang versi sebelum. Rancangan lantas disudahi oleh pemanfaatan set lampu anyar dengan desain terkoneksi trim hitam. Komposisi ini cukup menegaskan otot fender kekar.
Interior didesain ulang, mengutamakan elemen dashboard bertumpuk dan cenderung memainkan garis horizontal. Tampil semakin modern lewat panel instrumen digital 7 inci dengan tachometer dan bacaan kecepatan sebagai fokus utama. Dapat diatur sedemikian rupa untuk menampilkan informasi yang diperlukan. Mulai dari arus baterai, temperatur air, sampai g-meter. Fitur sarana hiburan juga kekinian, memanfaatkan sistem Starlink dengan kemampuan koneksi Apple CarPlay dan Android Auto.
Berstatus sebagai coupe mungil nan sporty, peranti keselamatan komplet tak luput dari pertimbangan. Adalah peranti asistensi berkendara EyeSight, masuk tambahan daftar kelengkapan. Belum menjadi standar memang, baru tersedia di model bertransmisi otomatis. Beragam bantuan berkendara ditawarkan seperti adaptive cruise control, pre-collision system, lane-keep assist, dan sebagainya.
Subaru BRZ sendiri bakal diproduksi dari pabrik di Gunma, Jepang. Rencananya baru mulai mengaspal secepat awal musim gugur 2021, sekitar September. Diestimasi bakal dipasarkan dengan rentang banderol 27-30 ribu USD atau sekitar Rp 383-426 jutaan di AS.
Sumber: Netcarshow, Motor1
AHMAD KARIM
Featured Articles
- Latest
- Popular
Artikel yang mungkin menarik untuk Anda
Mobil Pilihan
- Latest
- Upcoming
- Popular
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature