Speeding Arrest, Tilang Pertama di Dunia

BAYANGKAN Anda mengendarai mobil dalam kecepatan 20 km/jam dan dihentikan polisi karena ngebut. Sounds like a joke really. Tapi menjelang tahun 1900, ini adalah masalah yang sangat serius.

Pada masa itu, jalan raya bukanlah untuk penemuan baru berteknologi aneh, rumit, dan tak bisa diandalkan yang disebut sebagai mobil. Jalanan didedikasikan untuk kuda dan keretanya, manusia dan tempat bermain anak-anak. Jadi masuk akal jika batasan kecepatan hanya 13 km/jam di jalan lurus dan 6,5 km/jam di tikungan. Maka ketika Jacob German meluncur di Lexington Street, Manhattan, dalam 20 km/jam pada 1899, tak heran pemberitaan di media menyebutnya sebagai pengemudi yang “sembrono” dan meluncur dalam kecepatan yang “berbahaya (breakneck).”

Menariknya, mobil yang digunakannya adalah sebuah taksi dari perusahaan Electric Vehicle Company. Ya, seperti namanya, German mengendarai mobil listrik. Di era itu, jumlah electric vehicle yang beredar di jalanan New York lebih banyak ketimbang mobil dengan mesin konvensional.

Penjualan mobil di seluruh Amerika Serikat pada 1900 sebanyak 4.192 unit yang terdiri dari 1.681 kendaraan bertenaga uap, 936 bermesin bensin dan 1.575 mobil listrik. Sekitar 90% seluruh armada taksi di “Big Apple” menggunakan electric vehicle. Rupanya ide mobil listrik sebagai alat transportasi umum yang belakang ini gencar dijalankan di beberapa negara bukanlah barang baru.

Saat German “ngebut”, seorang polisi bernama John Schuessler sedang berpatroli. Melihat sebuah taksi yang “ugal-ugalan”, John langsung mengejarnya dengan mengendarai… sepeda! German bahkan dipenjara karena itu. Hebatnya lagi, tak ada bukti bahwa German mendapat surat tilang. Kejadian ini membuatnya tercatat dalam sejarah sebagai orang pertama yang ditangkap karena melebihi speed limit di Amerika Serikat sekaligus pelanggaran batas kecepatan pertama di dunia dengan mobil listrik.

MIRAH PERTIWI