Sesudah Diproduksi, Ban Bridgestone Harus Melewati Proses Pengujian Ini

KARAWANG, Carvaganza – Bridgestone memiliki 130 pabrik ban dan fasilitas riset and development di seluruh dunia. Salah satunya terletak di Indonesia di Karawang, Jawa Barat dengan berdiri di atas lahan seluas 40 hektar.
KEY TAKEAWAYS
Berapa luas lahan pabrik ban Bridgestone di Karawang, Indonesia?
Seluas 40 hektar terletak di Karawang, Jawa Barat.Berapa jumlah produksi ban Bridgestone di pabrik Karawang?
Dalam sehari memproduksi 25 ribu buah ban dengan ragam jenis dan ukuran.Berapa negara yang menjadi tujuan ekspor ban produksi Bridgestone Indonesia?
Di ekspor ke 70 negara di dunia, termasuk Jepang.Pada hari Rabu kemarin (15/11) kami berkesempatan mengunjungi pabrik tersebut dan diperkenankan untuk melihat kegiatan produksi di dalamnya. Kehadiran OTO Media Group di Bridgestone berkaitan pula dengan peluncuran produk terbarunya Ecopia EP300 Enliten yang cocok untuk mobil Low MPV dan low SUV.
Di sela-sela peluncuran, kami diajak untuk menyambangi pabrik untuk melihat secara langsung proses produksi ban. Tapi, sebelum masuk kami sudah diingatkan oleh tim manajemen Bridgestone untuk tidak memotret maupun memvideokan segala jenis fasilitas dan kegiatan di dalam. Pun dilarang berbicara dengan karyawan yang sedang bekerja.
Baca juga: 5 Fungsi Roda Mobil yang Tak Banyak Diketahui
Pertama kali masuk, kami dibawa ke ruang material. Di sini terlihat tumpukan bahan-bahan untuk membuat ban, termasuk di antaranya karet alami maupun sintetis. Material-material tersebut ada yang didapat secara lokalan maupun didatangkan dari luar negeri (impor). Karet tetap menjadi material utama di dalam ban. Ban terbuat dari 200 bahan mentah yang berbeda-beda.
Setelah melewati ruang material, kami masuk ke dalam ruang mixing, di mana semua material dicampur menjadi satu untuk kemudian dijadikan lembaran-lembaran karet yang akan dibentuk menjadi ban. Setelah dari mixing, kami melihat langsung proses building, curing, moulding sampai pada tahap final inspection setelah ban jadi secara utuh.
Pabrikan Bridgestone memproduksi 25.000 buah ban per hari untuk kebutuhan pasar domestik Indonesia dan ekspor dengan mempekerjakan ratusan karyawan. Untuk memproduksi si karet bundar tersebut, Bridgestone mempekerjakan 3 shift karyawan dengan 8 lane produksi.
Setelah ban dihasilkan secara utuh, harus melewati proses final inspection atau quality control yang melibatkan sekitar 280 orang per shift. Mereka harus memeriksa ban yang sudah diproduksi satu per satu agar tidak ada ban yang cacat ketika dipasarkan. Proses ini dilakukan secara manual maupun dengan sistem komputer.
Untuk menjamin kualitasnya, Bridgestone melakukan pengujian secara random untuk ban-ban yang sudah lewat QC. Seperti pengujian Drum Test di mana ban diputar secara konstan dengan kecepatan 80 km/jam selama 34 jam tanpa henti. Juga melewati test High Speed sampai dengan 250 km/jam untuk mengetahui ketahanan ban sampai sejauh mana. Ban juga harus melewati pengujian Rolling Resistance selama 2 jam di bawah suhu 25 derajat Celcius. Kecepatan dipasang konstan 80 km/jam.
Mukiat Sutikno selaku President Director Bridgestone Indonesia mengungkapkan bahwa sebagian besar proses produksi di pabrik Bridgestone masih mengandalkan tenaga manusia, secara robotic masing 10 sampai 15 persen saja. Menurutnya, 96 persen tipe ban Bridgestone yang dijual di Indonesia merupakan produksi lokal. Dari ban yang diproduksi lokal tersebut, 25 persennya diekspor ke 70 negara di dunia, termasuk Jepang. (EKA ZULKARNAIN)
Baca juga: Bridgestone Terus Inovatif Ikuti Tren Industri, Siap Rilis Ban Khusus EV
Featured Articles
- Latest
- Popular
Mobil Pilihan
- Latest
- Upcoming
- Popular
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature