Sean Gelael dan Cerita Uang Saku 10 Dollar Sehari
JAKARTA, 29 Agustus 2016 – Siapa bilang jadi seorang pembalap itu selalu enak? Jika Anda membayangkan bisa keliling dunia, bertemu kalangan jet set dan tokoh-tokoh balapan di dunia memang betul. Tapi hidupnya tak selalu enak seperti yang kita bayangkan.
Contohnya adalah Sean Gelael, yang sekarang namanya sedang naik daun membawa Merah Putih di kancah balapan bergengsi dunia. Ia juga putra seorang pengusaha nasional sukses yang terkenal dengan bisnis waralaba Kentucky Fried Chicken (KFC), Ricardo Gelael. Namun hidupnya tak selalu enak, padahal Ia sehari-hari tinggal di Inggris untuk membalap sekaligus menempuh pendidikan universitas.
“Saya hanya memberi uang saku kepada Sean US$ 10 dolar sehari (sekitar Rp 200 ribuan). Kemana-mana ia juga harus naik kendaraan umum, karena fasilitas angkutan umum di Inggris sudah baik. Ia juga harus mencuci bajunya sendiri dan menyiapkan baju balapnya sendiri,” ujar Ricardo Gelael dalam wawancara dengan Carvaganza.
“Karena Ia pembalap level dunia dan anak saya, tidak serta merta saya manjakan dengan fasilitas dan materi. Saya ingin menanamkan rasa memiliki dan rasa disiplin yang tinggi kepada dirinya. Ia juga harus merasakan betapa sulitnya mencari uang, agar menanamkan rasa kepercayaan diri yang tinggi dan rasa memiliki didirinya. Ia juga perlu mengapresiasi prestasi dirinya dan prestasi orang lain.”
“Ia tinggal di negara orang, menempuh pendidikan dan alhamdulilah karena saya memiliki rejeki lebih, saya bisa memberikan fasilitas kepada dia untuk menjadi pembalap. Tapi bukan berarti semuanya serba mudah dan serba enak," kata Gelael.
Ia bercerita tidak memberikan keistimewaan pada putranya. "Pernah suatu hari Sean ketinggalan balaclava ke sirkuit, saya suruh dia pulang lagi, ambil ke apartemennya. Naik kendaraan umum. Jaraknya lumayan jauh. Bisa saja kalau saya memerintah orang untuk membelinya dan di sirkuit juga biasanya ada yang jual. Tapi saya tidak mau, saya ingin Sean disiplin dan menghargai apa yang ia kerjakan,” ujar Gelael.
Menurut Ricardo Gelael, Sean memang adalah anaknya, namun ketika berhubungan dengan kariernya di balapan dan pendidikan, Ia mengharapkan Sean menjadi seorang pribadi yang matang, mandiri dan memberikan apresiasi terhadap kehidupan. Ia tidak ingin anaknya menjadi pribadi yang manja dan sombong, apalagi sekarang ini Sean sedang meniti karier sebagai pembalap profesional dan telah menjadi milik publik.
EKA ZULKARNAIN
Contohnya adalah Sean Gelael, yang sekarang namanya sedang naik daun membawa Merah Putih di kancah balapan bergengsi dunia. Ia juga putra seorang pengusaha nasional sukses yang terkenal dengan bisnis waralaba Kentucky Fried Chicken (KFC), Ricardo Gelael. Namun hidupnya tak selalu enak, padahal Ia sehari-hari tinggal di Inggris untuk membalap sekaligus menempuh pendidikan universitas.
“Saya hanya memberi uang saku kepada Sean US$ 10 dolar sehari (sekitar Rp 200 ribuan). Kemana-mana ia juga harus naik kendaraan umum, karena fasilitas angkutan umum di Inggris sudah baik. Ia juga harus mencuci bajunya sendiri dan menyiapkan baju balapnya sendiri,” ujar Ricardo Gelael dalam wawancara dengan Carvaganza.
“Karena Ia pembalap level dunia dan anak saya, tidak serta merta saya manjakan dengan fasilitas dan materi. Saya ingin menanamkan rasa memiliki dan rasa disiplin yang tinggi kepada dirinya. Ia juga harus merasakan betapa sulitnya mencari uang, agar menanamkan rasa kepercayaan diri yang tinggi dan rasa memiliki didirinya. Ia juga perlu mengapresiasi prestasi dirinya dan prestasi orang lain.”
“Ia tinggal di negara orang, menempuh pendidikan dan alhamdulilah karena saya memiliki rejeki lebih, saya bisa memberikan fasilitas kepada dia untuk menjadi pembalap. Tapi bukan berarti semuanya serba mudah dan serba enak," kata Gelael.
Ia bercerita tidak memberikan keistimewaan pada putranya. "Pernah suatu hari Sean ketinggalan balaclava ke sirkuit, saya suruh dia pulang lagi, ambil ke apartemennya. Naik kendaraan umum. Jaraknya lumayan jauh. Bisa saja kalau saya memerintah orang untuk membelinya dan di sirkuit juga biasanya ada yang jual. Tapi saya tidak mau, saya ingin Sean disiplin dan menghargai apa yang ia kerjakan,” ujar Gelael.
Menurut Ricardo Gelael, Sean memang adalah anaknya, namun ketika berhubungan dengan kariernya di balapan dan pendidikan, Ia mengharapkan Sean menjadi seorang pribadi yang matang, mandiri dan memberikan apresiasi terhadap kehidupan. Ia tidak ingin anaknya menjadi pribadi yang manja dan sombong, apalagi sekarang ini Sean sedang meniti karier sebagai pembalap profesional dan telah menjadi milik publik.
EKA ZULKARNAIN
Featured Articles
- Latest
- Popular
Artikel yang mungkin menarik untuk Anda
Mobil Pilihan
- Latest
- Upcoming
- Popular
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature