Rifar - M. Redwan Tercepat di Kejurnas Sprint Rally 2019 Putaran Kedua

JAKARTA, 1 Oktober 2019 – Pereli Rifat Sungkar dengan navigator M. Redwan berhasil menjadi yang tercepat di Kejuaraan Nasional Sprint Rally 2019 putaran kedua, yang berlangsung di Sirkuit Central Park Meikarta, Cikarang, Jawa Barat pada akhir pekan kemarin. Menyelesaikan empat Etape Khusus, Rifat berhasil mencatatkan total waktu 13 menit 37,5 detik, dan berhasil menjadi juara tidak hanya di kelas M1, tetapi sekaligus meraih juara umum pertama.

Di hari pertama, Rifat terlibat dalam pertarungan sengit dengan pesaing-pesaingnya. Alhasil, catatan waktu antara pereli tercepat di Kelas M1 yaitu Ryan Nirwan dan Rifat yang berada di posisi ke empat, hanya terpaut kurang dari dua detik.

Namun di hari kedua, Rifat menunjukkan kepiawaiannya dan akhirnya berhasil keluar sebagai juara pertama dengan total catatan waktu 13 menit 37,5 detik, disusul Rizal Sungkar/ Joshi Mayer Hutapea yang berhasil menjadi juara kedua, dengan selisih waktu 2,1 detik, sedangkan Ryan Nirwan/Adi Indiarto dan H Rivan Vahira/ Andi Rendy masing-masing meraih juara ketiga dan keempat.

Persaingan di grup lain juga tak kalah serunya. Di Grup F yang merupakan grup entry level dengan penggerak roda depan, Andre DG/Jujuk Margono yang menjadi juara pertama membuktikan bahwa mesin itu bukan segala-galanya. Terbukti bahwa pemilihan sasis yang akurat dan kelas yang tepat menjadi kunci kemenangan.



Sementara di grup R, setelah berhasil memimpin di hari pertama, Emmanulle Amandio harus merelakan posisinya karena  tidak dapat start di hari kedua akibat kendala pada mesin mobilnya. Juara pertama Grup R sendiri akhirnya diraih oleh Erwin Mancha/Maman Aruman. Di Grup J, Donny SQ/Jhoniawan berhasil keluar sebagai Juara pertama

Persaingan ketat yang mendominasi Kejuaraan Nasional Sprint Rally 2019 putaran kedua kali ini  dikarenakan karakter reli aspal di mana  grip kendaraan menjadi lebih konsisten. Faktor tersebut membuat kemampuan antar pereli menjadi cukup berimbang, sehingga tingkat kompetisi reli tarmac/aspal lebih tinggi dibandingkan reli gravel/tanah.



Rifat Sungkar yang juga menjadi  Ketua Komisi Rally Ikatan Motor Indonesia mengatakan dalam 10 tahun terakhir, terjadi perubahan tren di dunia reli, penyelenggaraan reli aspal menjadi alternatif utama. Komisi reli IMI selalu update dengan keadaan yang ada dan melihat reli masih punya potensi untuk berkembang.

“Untuk menjaring peserta-peserta baru ini bisa dimulai dari reli aspal karena bisa mengundang komunitas lainnya seperti komunitas balap dan drifting. Sehingga saya sangat berharap bahwa akan semakin banyak pereli-pereli muda yang ikut berkompetisi, sehingga proses regenerasi dapat berjalan dengan baik, dan prestasi para pereli Indonesia cukup dapat dibanggakan di tingkat internasional,” katanya.

RAJU FEBRIAN