Penjualan Agustus Naik, Menperin: Semester II Akan Melesat
JAKARTA, Carvaganza -- Meski pandemi covid-19 masih meresahkan, namun penjualan otomotif nasional terus menunjukkan sinyal positif. Setidaknya pada Agustus lalu, penjualan kendaraan roda empat kembali menunjukkan kenaikan dibandingkan bulan sebelumnya. Kementerian Perindustrian menyatakan kondisi ini membarikan keyakinan jika paruh tahun kedua bisa mengunduh hasil baik.
Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat penjualan wholesales atau distribusi dari Agen Pemegang Merek (APM) ke dealer berjumlah 37.291 unit. Angka tersebut naik 47% dibandingkan penjualan Juli 2020 yang mencapai 25.283 unit. “Artinya, sudah ada rebound pemulihan, pasar kembali spending uangnya untuk beli mobil dan motor,” ungkap Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangannya. Sedangkan total penjualan selama Januari hingga Agustus 323.507 unit.
Bagaimana dengan retail sales atau penjualan dari dealer ke konsumen? Catatan Gaikindo menunjukkan angka 37.655 unit. Memang hanya naik 2000-an unit dibandingkan Juli yang mencatatkan penjualan 35.799 unit. Total retail sales, hingga bulan ke-8 tahun ini, adalah 364.034 unit.
Memang angin segar namun masih jauh dibandingkan raihan tahun lalu. Gaikindo mencatakan pada periode yang sama 2019, wholesales berada di angka 661.919 unit dan retail sales 677.085 unit.
Menperin menyebutkan berdasarkan data Gaikindo penjualan mobil dalam tiga bulan terakhir menunjukkan tren meningkat, setelah sempat terpukul akibat pandemi Covid-19. Kemenperin terus memacu kinerja industri otomotif di tengah tekanan dampak pandemi Covid-19. Hal ini agar sektor strategis tersebut dapat kembali tumbuh memberikan kontribusi signfikan bagi perekonomian nasional.
“Kami optimistis bahwa kinerja industri otomotif berkembang positif pada semester II tahun ini. Kalau periode sebelumnya terjadi perlambatan karena dampak dari pandemi Covid-19,” ungkap Agus Gumiwang Kartasasmita.
Menurut Agus, pandemi Covid-19 telah menyebabkan ketidakstabilan pada ekonomi Indonesia baik dari sisi permintaan maupun penjualan, yang juga berdampak pada beberapa sektor manufaktur, termasuk industri otomotif. “Sebagaimana kita ketahui industri otomotif menghadapi tekanan permintaan yang sangat besar, padahal industri otomotif merupakan salah satu sektor terpenting untuk perekonomian nasional,” ujar Menperin.
Di sisi lain, kinerja ekspor otomotif dan rangkaiannya berdasar data Kementerian Perdagangan terbaru. Selama enam bulan pertama 2020 hanya mencapai US$ 3.293 juta. Sementara dalam periode Januari hingga Juni tahun ini, nilai impor US$ 2.790 juta. Berarti neraca perdagangan di lahan ini surplus US$ 503 juta atau setara Rp 7,4 triliun. Harapannya hingga akhir tahun tidak defisit.
Menteri Agus mengatakan peluang pengembangan industri otomotif di tanah air juga besar, karena rasio kepemilikan kendaraan bermotor, Indonesia masih lebih rendah, yakni sekitar 87 unit per 1.000 orang, dibandingkan Malaysia yang telah mencapai 450 unit per 1.000 orang, dan di Thailand sudah mencapai 220 unit per 1.000 orang. “Tentu ini merupakan peluang yang harus kita kejar dan harus kita tangkap, agar kita bisa menumbuhkembangkan industri otomotif yang ada di Indonesia,” imbuhnya.
Menteri AGK menambahkan, pihaknya bertekad untuk terus mengambil kebijakan strategis dalam upaya meminimalkan dampak pandemi Covid-19 terhadap industri otomotif di tanah air. Namun, hal ini perlu dilakukan melalui koordinasi bersama dengan para pemangku kepentingan terkait.
“Kami telah mengusulkan pemberian stimulus fiskal, nonfiskal, dan moneter untuk pelaku industri otomotif di dalam negeri supaya lebih bergairah menjalankan usahanya. Namun demikian, kami aktif mengingatkan kepada pelaku industri dalam menjalankan aktivitas produksinya tetap harus mematuhi aturan protokol kesehatan,” tegasnya.
RAJU FEBRIAN
Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat penjualan wholesales atau distribusi dari Agen Pemegang Merek (APM) ke dealer berjumlah 37.291 unit. Angka tersebut naik 47% dibandingkan penjualan Juli 2020 yang mencapai 25.283 unit. “Artinya, sudah ada rebound pemulihan, pasar kembali spending uangnya untuk beli mobil dan motor,” ungkap Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangannya. Sedangkan total penjualan selama Januari hingga Agustus 323.507 unit.
Bagaimana dengan retail sales atau penjualan dari dealer ke konsumen? Catatan Gaikindo menunjukkan angka 37.655 unit. Memang hanya naik 2000-an unit dibandingkan Juli yang mencatatkan penjualan 35.799 unit. Total retail sales, hingga bulan ke-8 tahun ini, adalah 364.034 unit.
Memang angin segar namun masih jauh dibandingkan raihan tahun lalu. Gaikindo mencatakan pada periode yang sama 2019, wholesales berada di angka 661.919 unit dan retail sales 677.085 unit.
Menperin menyebutkan berdasarkan data Gaikindo penjualan mobil dalam tiga bulan terakhir menunjukkan tren meningkat, setelah sempat terpukul akibat pandemi Covid-19. Kemenperin terus memacu kinerja industri otomotif di tengah tekanan dampak pandemi Covid-19. Hal ini agar sektor strategis tersebut dapat kembali tumbuh memberikan kontribusi signfikan bagi perekonomian nasional.
“Kami optimistis bahwa kinerja industri otomotif berkembang positif pada semester II tahun ini. Kalau periode sebelumnya terjadi perlambatan karena dampak dari pandemi Covid-19,” ungkap Agus Gumiwang Kartasasmita.
Menurut Agus, pandemi Covid-19 telah menyebabkan ketidakstabilan pada ekonomi Indonesia baik dari sisi permintaan maupun penjualan, yang juga berdampak pada beberapa sektor manufaktur, termasuk industri otomotif. “Sebagaimana kita ketahui industri otomotif menghadapi tekanan permintaan yang sangat besar, padahal industri otomotif merupakan salah satu sektor terpenting untuk perekonomian nasional,” ujar Menperin.
Di sisi lain, kinerja ekspor otomotif dan rangkaiannya berdasar data Kementerian Perdagangan terbaru. Selama enam bulan pertama 2020 hanya mencapai US$ 3.293 juta. Sementara dalam periode Januari hingga Juni tahun ini, nilai impor US$ 2.790 juta. Berarti neraca perdagangan di lahan ini surplus US$ 503 juta atau setara Rp 7,4 triliun. Harapannya hingga akhir tahun tidak defisit.
Menteri Agus mengatakan peluang pengembangan industri otomotif di tanah air juga besar, karena rasio kepemilikan kendaraan bermotor, Indonesia masih lebih rendah, yakni sekitar 87 unit per 1.000 orang, dibandingkan Malaysia yang telah mencapai 450 unit per 1.000 orang, dan di Thailand sudah mencapai 220 unit per 1.000 orang. “Tentu ini merupakan peluang yang harus kita kejar dan harus kita tangkap, agar kita bisa menumbuhkembangkan industri otomotif yang ada di Indonesia,” imbuhnya.
Menteri AGK menambahkan, pihaknya bertekad untuk terus mengambil kebijakan strategis dalam upaya meminimalkan dampak pandemi Covid-19 terhadap industri otomotif di tanah air. Namun, hal ini perlu dilakukan melalui koordinasi bersama dengan para pemangku kepentingan terkait.
“Kami telah mengusulkan pemberian stimulus fiskal, nonfiskal, dan moneter untuk pelaku industri otomotif di dalam negeri supaya lebih bergairah menjalankan usahanya. Namun demikian, kami aktif mengingatkan kepada pelaku industri dalam menjalankan aktivitas produksinya tetap harus mematuhi aturan protokol kesehatan,” tegasnya.
RAJU FEBRIAN
Featured Articles
- Latest
- Popular
Artikel yang mungkin menarik untuk Anda
Mobil Pilihan
- Latest
- Upcoming
- Popular
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature