Pengembangan Mahal, Volvo akan Hentikan Produksi Mesin Diesel
STOCKHOLM, 19 Mei 2017 -- Generasi terbaru mesin diesel keluaran Volvo bisa jadi yang terakhir dari pabrik asal Swedia tersebut. Pasalnya, biaya pengurangan emisi nitrogen oksida yang terlalu mahal.
Hal tersebut diungkapkan CEO Volvo Hakan Samuelsson, saat diwawancarai oleh Frankfurter Allgemeine Zeitung. Namun, ia menegaskan jika Volvo akan terus mengerjakan rangkaian mesin diesel Drive-E yang ada saat ini untuk memenuhi standar emisi di masa depan. Kemungkinan produksi akan berakhir pada tahun 2023. Hal ini sebagian disebabkan masih tingginya popularitas kendaraan diesel di Eropa, terhitung lebih dari 50% dari kendaraan baru yang terdaftar
Alasan lain adalah pengenalan peraturan baru, di mana batas emisi karbon dioksida rata-rata untuk pabrikan mobil Eropa harus turun dari 130 gram per kilometer menjadi 95 gram / km pada tahun 2021. Biaya pembuatan mesin yang sesuai dengan standar anti polusi yang lebih tinggi. “Tidak layak untuk Volvo,” kata Hakan Samuelsson.
Sebagai gantinya, Volvo akan fokus pada mobil listrik untuk model masa depannya. Mereka sudah memiliki rencana untuk mengenalkan mobil listrik pertama pada tahun 2019. Kendaraan listrik baterai (BEV) akan berbasis pada Compact Modular Architecture (CMA), yang juga menghasiljan XC40 dan all-new S40.
Bentuk elektrifikasi lainnya adalah mesin hybrid, yang dipimpin oleh mesin T8 Twin Engine plug-in hybrid yang terpasang di XC90 dan XC60. Juga terungkap jika ada mesin T5 Twin Engine baru yang bisa digunakan pada model CMA.
RAJU FEBRIAN
Hal tersebut diungkapkan CEO Volvo Hakan Samuelsson, saat diwawancarai oleh Frankfurter Allgemeine Zeitung. Namun, ia menegaskan jika Volvo akan terus mengerjakan rangkaian mesin diesel Drive-E yang ada saat ini untuk memenuhi standar emisi di masa depan. Kemungkinan produksi akan berakhir pada tahun 2023. Hal ini sebagian disebabkan masih tingginya popularitas kendaraan diesel di Eropa, terhitung lebih dari 50% dari kendaraan baru yang terdaftar
Alasan lain adalah pengenalan peraturan baru, di mana batas emisi karbon dioksida rata-rata untuk pabrikan mobil Eropa harus turun dari 130 gram per kilometer menjadi 95 gram / km pada tahun 2021. Biaya pembuatan mesin yang sesuai dengan standar anti polusi yang lebih tinggi. “Tidak layak untuk Volvo,” kata Hakan Samuelsson.
Sebagai gantinya, Volvo akan fokus pada mobil listrik untuk model masa depannya. Mereka sudah memiliki rencana untuk mengenalkan mobil listrik pertama pada tahun 2019. Kendaraan listrik baterai (BEV) akan berbasis pada Compact Modular Architecture (CMA), yang juga menghasiljan XC40 dan all-new S40.
Bentuk elektrifikasi lainnya adalah mesin hybrid, yang dipimpin oleh mesin T8 Twin Engine plug-in hybrid yang terpasang di XC90 dan XC60. Juga terungkap jika ada mesin T5 Twin Engine baru yang bisa digunakan pada model CMA.
RAJU FEBRIAN
Featured Articles
- Latest
- Popular
Artikel yang mungkin menarik untuk Anda
Mobil Pilihan
- Latest
- Upcoming
- Popular
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature