Pembalap F1 Banyak Belajar dari GP2 Series
JAKARTA, 22 Juni 2016 - Sirkuit Formula 1 terbaru yang berlokasi di Baku, ibukota Azerbaijan, terbukti menjadi sirkuit jalan raya yang cepat dan memakan korban. Balapan supporting race GP2 diwarnai dengan aksi berbalas overtaking, safety car dan ragam insiden tabrakan. Balapan GP2 dinilai rusuh, namun dari sisi tontonan menghibur.
Bahkan hampir setengah pembalap GP2 pada race pertama tak bisa melanjutkan balapan karena insiden tabrakan di Tikungan Pertama selepas start. Race kedua juga begitu dan menyebabkan pembalap asuhan pabrikan Honda, Nobuharu Matsushita, dijatuhi hukuman dilarang balapan satu kali pada balapan mendatang.
Di F1, justru lebih senyap. Saat balapan tak ada insiden tabrakan seperti yang diprediksi sebelumnya karena karakter sirkuit. Pascal Wherlein, Carlos Sainz, Daniel Kvyat dan Fernando Alonso retire karena gangguan mesin dan mekanik bukan karena insiden. Padahal deretan dinding beton di Baku City Circuit senantiasa mengancam jika pembalap melakukan kesalahan sedikit saja.
Sirkuit jalan raya di ibukota Azerbaijan ini sangat minim run-off area sehingga para pembalap harus menjaga selisih jarak bodi mobil balapnya dengan dinding secara cermat.
Menurut juara GP Eropa 2016 Nico Rosberg, minimnya insiden di balapan F1 karena para pembalap F1 banyak belajar dari balapan GP2 yang saat itu menjadi supporting race. Selain itu juga karena para pembalap F1 memiliki jam terbang yang tinggi.
“Pengalaman sangat menentukan. Kami lebih berpengalaman dan kami bisa menghindari insiden semacam itu dengan lebih baik dan kami juga banyak belajar dari balapan GP2,” kata Rosberg.
EKA ZULKARNAIN
Bahkan hampir setengah pembalap GP2 pada race pertama tak bisa melanjutkan balapan karena insiden tabrakan di Tikungan Pertama selepas start. Race kedua juga begitu dan menyebabkan pembalap asuhan pabrikan Honda, Nobuharu Matsushita, dijatuhi hukuman dilarang balapan satu kali pada balapan mendatang.
Di F1, justru lebih senyap. Saat balapan tak ada insiden tabrakan seperti yang diprediksi sebelumnya karena karakter sirkuit. Pascal Wherlein, Carlos Sainz, Daniel Kvyat dan Fernando Alonso retire karena gangguan mesin dan mekanik bukan karena insiden. Padahal deretan dinding beton di Baku City Circuit senantiasa mengancam jika pembalap melakukan kesalahan sedikit saja.
Sirkuit jalan raya di ibukota Azerbaijan ini sangat minim run-off area sehingga para pembalap harus menjaga selisih jarak bodi mobil balapnya dengan dinding secara cermat.
Menurut juara GP Eropa 2016 Nico Rosberg, minimnya insiden di balapan F1 karena para pembalap F1 banyak belajar dari balapan GP2 yang saat itu menjadi supporting race. Selain itu juga karena para pembalap F1 memiliki jam terbang yang tinggi.
“Pengalaman sangat menentukan. Kami lebih berpengalaman dan kami bisa menghindari insiden semacam itu dengan lebih baik dan kami juga banyak belajar dari balapan GP2,” kata Rosberg.
EKA ZULKARNAIN
Featured Articles
- Latest
- Popular
Artikel yang mungkin menarik untuk Anda
Mobil Pilihan
- Latest
- Upcoming
- Popular
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature