Pantaskah Mitsubishi All New Pajero Sport 4x4 Dijuluki King Of Off Road?
JAKARTA, 1 Februari 2016 -- Mitsubishi Pajero Sport generasi terakhir diluncurkan Krama Yudha Tiga Berlian Motors, Jumat pekan lalu. Mobil ini digadang-gadangkan Mitsubishi memiliki DNA dari saudara tuanya Mitsubishi Pajero. Benarkah?
Seperti kita ketahui bersama, Pajero Sport dan Pajero adalah dua produk yang berbeda. Pajero yang dijuluki oleh Mitsubishi sebagai “King of Off-Road” yang telah malang melintang di kejuaraan dunia seperti Rally Dakar memiliki platform yang berbeda dengan Pajero Sport. Pajero Sport sendiri dulunya dikenal sebagai Pajero Challanger -- namun setelah generasi terakhir diseragamkan untuk pasar dunia menjadi Pajero Sport -- dibangun di atas sasis yang sama dengan double cabin Mitsubishi yakni Triton.
Lalu di manakah aliran DNA itu berada? Pertanyaan inilah yang Carvaganza tanyakan kepada Koichi Namiki, Executive Officers of Mitsubishi Motors Corporation pada sesi tanya jawab di sela-sela peluncuran All New Pajero Sport. “Meski berbeda, namun ada beberapa bagian dari Pajero yang kami implementasikan kepada Pajero Sport. Seperti pada bagian sistem penggerak dan beberapa part lainnya. Dan yang terpenting kami memberikan spirit Pajero kepada Pajero Sport terutama sebagai King of Off-Road,” jawab Namiki.
Bagaimana kemampuan off-road dari All New Pajero Sport 4x4? Varian Dakar dipilih karena telah menggunakan mesin diesel baru berkode 4N15. Mesin ini memiliki keluaran tenaga sebesar 179 hp dan torsi maksimal 430 Nm pada 2.500 rpm.
Untuk melewati medan-medan off-road baik medium atau berat tidak cukup dengan modal mesin bertorsi besar dan juga sistem penggerak 4x4 saja. Anda harus mengetahui kemampuan “merayap” dari kendaraan atau yang di dunia off-road dikenal sebagai crawl ratio. Kemampuan ini memberikan nilai positif berupa keuntungan dalam melintasi halangan atau rintangan yang akan dihadapi seperti jalan licin berlumpur, tanjakan, merayap di bebatuan hingga menarik beban.
Seperti yang sudah Carvaganza contohkan, menghitung besaran crawl ratio sebuah kendaraan sangat mudah. Besaran ratio gear 1 dikali ratio transfer case dikali rasio final gear. Pada All New Pajero Sport didapatkan crawl ratio 44.7:1 hasil dari ratio gear 1 4.845 x 2.5 x 3.692. Angka ini cukup fenomenal karena angka crawl ratio All New Pajero Sport ini setara dengan jawara-jawara off-road seperti Land Rover Defender.
Menelisik lebih dalam, dengan crawl ratio ini berarti pembagian torsi pada masing-masing roda juga memiliki angka yang signifikan. Ini didapat dari perhitungan torsi maksimal dari mesin sebesar 430 Nm dikali crawl ratio 44.7 dibagi ke empat roda. Didapat hasil 4.805 Nm pada masing-masing roda, angka yang cukup superior.
Dari crawl ratio ini juga dapat diketahui seberapa lambat putaran roda per menit pada low gear. Semakin kecil putarannya semakin minim pula terjadi gejala spin akibat torsi besar yang disalurkan kepada masing-masing roda. Ini dapat dihitung berdasarkan rpm pada torsi puncak dibagi crawl ratio dan didapat hasil 55x per menit. Angka ini sejatinya masih tergolong besar, ini disebabkan torsi maksimal baru tergapai pada 2.500 rpm.
Pada mesin diesel torsi maksimal biasa digapai pada putaran mesin hingga 2.000 rpm. Namun sepertinya engineer-engineer Mitsubishi berusaha mencari toleransi terbaik agar tetap bisa menikmati medan off road namun tetap mantap saat melibas jalan-jalan on road dengan transmisi otomatis 8-kecepatannya.
Ini memang baru hitung-hitungan di atas kertas. Kemampuan off-road juga didukung oleh fitur-fitur seperti Active Stability Control (VSC), Active Traction Control (ATC), Hill Start Assist (HSA) dan Trailer Stability Assist (TSA) yang berguna saat menarik beban seperti trailer. Nantikan pengujian All New Pajero Sport sesungguhnya di Carvaganza karena di atas kertas layak jika Namiki menyebut All New Pajero Sport memiliki DNA Pajero dan menjulukinya sebagai “King of Off-Road”.
ARIE PRASTZ
Seperti kita ketahui bersama, Pajero Sport dan Pajero adalah dua produk yang berbeda. Pajero yang dijuluki oleh Mitsubishi sebagai “King of Off-Road” yang telah malang melintang di kejuaraan dunia seperti Rally Dakar memiliki platform yang berbeda dengan Pajero Sport. Pajero Sport sendiri dulunya dikenal sebagai Pajero Challanger -- namun setelah generasi terakhir diseragamkan untuk pasar dunia menjadi Pajero Sport -- dibangun di atas sasis yang sama dengan double cabin Mitsubishi yakni Triton.
Lalu di manakah aliran DNA itu berada? Pertanyaan inilah yang Carvaganza tanyakan kepada Koichi Namiki, Executive Officers of Mitsubishi Motors Corporation pada sesi tanya jawab di sela-sela peluncuran All New Pajero Sport. “Meski berbeda, namun ada beberapa bagian dari Pajero yang kami implementasikan kepada Pajero Sport. Seperti pada bagian sistem penggerak dan beberapa part lainnya. Dan yang terpenting kami memberikan spirit Pajero kepada Pajero Sport terutama sebagai King of Off-Road,” jawab Namiki.
Bagaimana kemampuan off-road dari All New Pajero Sport 4x4? Varian Dakar dipilih karena telah menggunakan mesin diesel baru berkode 4N15. Mesin ini memiliki keluaran tenaga sebesar 179 hp dan torsi maksimal 430 Nm pada 2.500 rpm.
Untuk melewati medan-medan off-road baik medium atau berat tidak cukup dengan modal mesin bertorsi besar dan juga sistem penggerak 4x4 saja. Anda harus mengetahui kemampuan “merayap” dari kendaraan atau yang di dunia off-road dikenal sebagai crawl ratio. Kemampuan ini memberikan nilai positif berupa keuntungan dalam melintasi halangan atau rintangan yang akan dihadapi seperti jalan licin berlumpur, tanjakan, merayap di bebatuan hingga menarik beban.
Seperti yang sudah Carvaganza contohkan, menghitung besaran crawl ratio sebuah kendaraan sangat mudah. Besaran ratio gear 1 dikali ratio transfer case dikali rasio final gear. Pada All New Pajero Sport didapatkan crawl ratio 44.7:1 hasil dari ratio gear 1 4.845 x 2.5 x 3.692. Angka ini cukup fenomenal karena angka crawl ratio All New Pajero Sport ini setara dengan jawara-jawara off-road seperti Land Rover Defender.
Menelisik lebih dalam, dengan crawl ratio ini berarti pembagian torsi pada masing-masing roda juga memiliki angka yang signifikan. Ini didapat dari perhitungan torsi maksimal dari mesin sebesar 430 Nm dikali crawl ratio 44.7 dibagi ke empat roda. Didapat hasil 4.805 Nm pada masing-masing roda, angka yang cukup superior.
Dari crawl ratio ini juga dapat diketahui seberapa lambat putaran roda per menit pada low gear. Semakin kecil putarannya semakin minim pula terjadi gejala spin akibat torsi besar yang disalurkan kepada masing-masing roda. Ini dapat dihitung berdasarkan rpm pada torsi puncak dibagi crawl ratio dan didapat hasil 55x per menit. Angka ini sejatinya masih tergolong besar, ini disebabkan torsi maksimal baru tergapai pada 2.500 rpm.
Pada mesin diesel torsi maksimal biasa digapai pada putaran mesin hingga 2.000 rpm. Namun sepertinya engineer-engineer Mitsubishi berusaha mencari toleransi terbaik agar tetap bisa menikmati medan off road namun tetap mantap saat melibas jalan-jalan on road dengan transmisi otomatis 8-kecepatannya.
Ini memang baru hitung-hitungan di atas kertas. Kemampuan off-road juga didukung oleh fitur-fitur seperti Active Stability Control (VSC), Active Traction Control (ATC), Hill Start Assist (HSA) dan Trailer Stability Assist (TSA) yang berguna saat menarik beban seperti trailer. Nantikan pengujian All New Pajero Sport sesungguhnya di Carvaganza karena di atas kertas layak jika Namiki menyebut All New Pajero Sport memiliki DNA Pajero dan menjulukinya sebagai “King of Off-Road”.
ARIE PRASTZ
Pelajari lebih lanjut tentang Mitsubishi Pajero Sport
Mitsubishi Pajero Sport
Rp 567,1 - 764,2 Juta
Cicilan mulai dari : Rp 12,94 Juta
Mobil Mitsubishi Lainnya
Don't Miss
Mitsubishi Pajero Sport Promos, DP & Monthly Installment
Featured Articles
- Latest
- Popular
Artikel yang mungkin menarik untuk Anda
Mobil Mitsubishi Pilihan
- Latest
- Upcoming
- Popular
Pilihan mobil untuk Anda
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Road Test
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Review
- Artikel Feature