Mobil Kebanjiran, Hati-Hati Mesin Kena Water Hammer
JAKARTA, 3 Januari 2020 – Belakangan ini beberapa wilayah di Indonesia terkena musibah banjir akibat hujan yang terus menerus, bersamaan dengan pergantian tahun ke 2020. Hati-hati berkendara atau menyalakan kendaraan saat banjir, karena water hammer siap terjadi seketika jika salah langkah.
Water hammer bisa menjadi kemungkinan terburuk terjadi pada mesin mobil, khususnya saat dinyalakan dalam kondisi yang salah, atau bahkan dikemudikan melintas banjir yang dalam. Dengan seketika, water hammer dapat berefek menghancurkan mesin mobil.
Apa itu water hammer? Dijelaskan oleh Budi Kurniawan, Aftersales Manager BMW Astra, water hammer adalah kondisi saat air terhisap ke mesin melalui saluran intake udara ke dalam ruang bakar. Air tersebut kemudian terkompresi oleh langkah piston sehingga terjadi tekanan berlawanan karena sifat benda cair di dalam ruangan tertutup.
Foto: nbcnews.com
Tekanan tersebut akan lebih kuat, sehingga bisa merusak komponen-komponen penting di dalam mesin. Maka dari itu, water hammer menjadi salah satu gejala yang berakibat sangat fatal pada mesin mobil saat terjadi banjir.
“Efek buruknya akan menimbulkan kerusakan pada conrod / setang piston, bahkan sampai patah sehingga kerusakan tersebut akan merusak komponen lain saat masih terjadi sisa putaran mesin,” terang Budi saat dihubungi Carvaganza, hari Kamis (2/1/2020).
Saat mesin dipaksa menyala dan air masuk ke dalam ruang bakar, conrod atau setang piston akan mengalami kerusakan kebengkokan bahkan sampai patah dan merusak komponen lainnya saat terjadi putaran.
Seandainya sudah terjadi water hammer, kedua komponen internal mesin di atas tersebut perlu diganti. “Karena dikhawatirkan kebengkokan pada conrod tidak terdeteksi secara visual, sehingga saat mesin dalam putara tinggi akan terjadi patah dan kerusakan. Apalagi bagian liner cylinder telah tergores, dan crankshaft harus diganti,” tambah Budi.
Lebih lanjut, Budi mengingatkan pencegahan water hammer dapat dilakukan dengan tidak langsung menyalakan mesin mobil, untuk memastikan bahwa air yang masuk ke dalam ruang intake dan ruang bakar telah dikeluarkan dan dikeringkan. Sebelum dihidupkan, mesin dapat dicoba putar manual sampai putarannya terasa ringan, dianjurkan oleh mekanik / teknisi berpengalaman.
Jadi, daripada harus gelontorkan dana besar membongkar dan mengganti komponen mesin yang rusak karena water hammer, lebih baik tunggu sejenak sampai kondisi ideal untuk menyalakan mesin mobil.
WAHYU HARIANTONO
Water hammer bisa menjadi kemungkinan terburuk terjadi pada mesin mobil, khususnya saat dinyalakan dalam kondisi yang salah, atau bahkan dikemudikan melintas banjir yang dalam. Dengan seketika, water hammer dapat berefek menghancurkan mesin mobil.
Apa itu water hammer? Dijelaskan oleh Budi Kurniawan, Aftersales Manager BMW Astra, water hammer adalah kondisi saat air terhisap ke mesin melalui saluran intake udara ke dalam ruang bakar. Air tersebut kemudian terkompresi oleh langkah piston sehingga terjadi tekanan berlawanan karena sifat benda cair di dalam ruangan tertutup.
Tekanan tersebut akan lebih kuat, sehingga bisa merusak komponen-komponen penting di dalam mesin. Maka dari itu, water hammer menjadi salah satu gejala yang berakibat sangat fatal pada mesin mobil saat terjadi banjir.
“Efek buruknya akan menimbulkan kerusakan pada conrod / setang piston, bahkan sampai patah sehingga kerusakan tersebut akan merusak komponen lain saat masih terjadi sisa putaran mesin,” terang Budi saat dihubungi Carvaganza, hari Kamis (2/1/2020).
Saat mesin dipaksa menyala dan air masuk ke dalam ruang bakar, conrod atau setang piston akan mengalami kerusakan kebengkokan bahkan sampai patah dan merusak komponen lainnya saat terjadi putaran.
Seandainya sudah terjadi water hammer, kedua komponen internal mesin di atas tersebut perlu diganti. “Karena dikhawatirkan kebengkokan pada conrod tidak terdeteksi secara visual, sehingga saat mesin dalam putara tinggi akan terjadi patah dan kerusakan. Apalagi bagian liner cylinder telah tergores, dan crankshaft harus diganti,” tambah Budi.
Lebih lanjut, Budi mengingatkan pencegahan water hammer dapat dilakukan dengan tidak langsung menyalakan mesin mobil, untuk memastikan bahwa air yang masuk ke dalam ruang intake dan ruang bakar telah dikeluarkan dan dikeringkan. Sebelum dihidupkan, mesin dapat dicoba putar manual sampai putarannya terasa ringan, dianjurkan oleh mekanik / teknisi berpengalaman.
Jadi, daripada harus gelontorkan dana besar membongkar dan mengganti komponen mesin yang rusak karena water hammer, lebih baik tunggu sejenak sampai kondisi ideal untuk menyalakan mesin mobil.
WAHYU HARIANTONO
Featured Articles
- Latest
- Popular
Artikel yang mungkin menarik untuk Anda
Mobil Pilihan
- Latest
- Upcoming
- Popular
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature