Mercedes-Benz Indonesia Buka Dealer di 8 Kota Baru
JAKARTA, 7 Februari 2017 – Memasuki tahun 2018 ini, PT Mercedes-Benz Indonesia (MBI) akan melakukan penetrasi pasar nasional lebih dalam lagi dengan memperluas jaringan dealership ke delapan kota baru yang ada di Indonesia antara lain Solo, Makassar, Palembang, Lampung dan Pekanbaru. Kedelapan kota tersebut tergolong kota-kota baru yang belum pernah dirambah oleh Mercedes-Benz kecuali Palembang.
Presiden & CEO PT Mercedes-Benz Indonesia Roelof Lambert kepada Carvaganza di Jakarta, Selasa (6/2/2018) mengatakan bahwa perluasan jaringan dealership itu sudah akan disiapkan mulai tahun 2018 dan pihaknya akan mengundang sejumlah investor untuk berinvestasi pada jaringan dealership tersebut.
“Kami sudah mengajak para investor yang sudah ada yang sudah memiliki dealer Mercedes-Benz di Indonesia untuk membangun dealer-dealer baru di delapan kota tersebut. Kami juga mengundang para pengusaha lokal untuk berinvestasi,” ujarnya.
Roelof mengatakan bahwa persyaratan untuk mendirikan dealership 3S di kota-kota tersebut juga lebih mudah dan enteng dibandingkan dengan dealer Mercedes-Benz yang sudah ada sehingga biaya investasinya pun lebih murah. “Kami menamakan dealer di kota-kota itu dengan nama Upcountry Dealer,” imbuhnya.
Keringanan-keringanan persyaratan yang diberikan oleh APM itu antara lain adalah mensubsidi peralatan workshop, tidak mewajibkan jumlah mobil yang dipamerkan di showroom dan layout showroom tidak harus 100 persen seperti dealer-dealer Mercedes-Benz lain yang ada di kota besar. “Mereka misalnya boleh memajang hanya 2 unit mobil saja, tapi selain menjual mereka juga harus memiliki workshop untuk pelayanan purna jualnya.”
Menurutnya, Upcountry Dealer itu juga tidak sebagai dedicated dealership untuk Mercy karena dapat digabungkan dengan brand-brand lain. Namun, tentunya memiliki ruang pamer atau gedung yang terpisah.
“Misalnya, ada investor yang sudah memiliki beberapa brand dealer, bisa mengambil brand kami di dalam satu komplek gedung atau lokasi yang sama, namun tentu dengan ruang yang berbeda. Kami menamakannya undedicated dealership.”
Keringanan persyaratan itu diterapkan karena kedelapan kota tersebut merupakan market baru dan pihak pabrikan belum mengetahui sampai seberapa jauh angka penjualannya, namun yang pasti kota-kota tersebut memiliki potensi sangat baik
“Kami juga harus memikirkan profitability investor jika ingin mendirikan dealership. Kalau ternyata persyaratannya sama dengan dealer Mercy di Jakarta, tentu mereka tidak mau karena marketnya tidak sama,” tutup dia.
EKA ZULKARNAIN
Presiden & CEO PT Mercedes-Benz Indonesia Roelof Lambert kepada Carvaganza di Jakarta, Selasa (6/2/2018) mengatakan bahwa perluasan jaringan dealership itu sudah akan disiapkan mulai tahun 2018 dan pihaknya akan mengundang sejumlah investor untuk berinvestasi pada jaringan dealership tersebut.
“Kami sudah mengajak para investor yang sudah ada yang sudah memiliki dealer Mercedes-Benz di Indonesia untuk membangun dealer-dealer baru di delapan kota tersebut. Kami juga mengundang para pengusaha lokal untuk berinvestasi,” ujarnya.
Roelof mengatakan bahwa persyaratan untuk mendirikan dealership 3S di kota-kota tersebut juga lebih mudah dan enteng dibandingkan dengan dealer Mercedes-Benz yang sudah ada sehingga biaya investasinya pun lebih murah. “Kami menamakan dealer di kota-kota itu dengan nama Upcountry Dealer,” imbuhnya.
Keringanan-keringanan persyaratan yang diberikan oleh APM itu antara lain adalah mensubsidi peralatan workshop, tidak mewajibkan jumlah mobil yang dipamerkan di showroom dan layout showroom tidak harus 100 persen seperti dealer-dealer Mercedes-Benz lain yang ada di kota besar. “Mereka misalnya boleh memajang hanya 2 unit mobil saja, tapi selain menjual mereka juga harus memiliki workshop untuk pelayanan purna jualnya.”
Menurutnya, Upcountry Dealer itu juga tidak sebagai dedicated dealership untuk Mercy karena dapat digabungkan dengan brand-brand lain. Namun, tentunya memiliki ruang pamer atau gedung yang terpisah.
“Misalnya, ada investor yang sudah memiliki beberapa brand dealer, bisa mengambil brand kami di dalam satu komplek gedung atau lokasi yang sama, namun tentu dengan ruang yang berbeda. Kami menamakannya undedicated dealership.”
Keringanan persyaratan itu diterapkan karena kedelapan kota tersebut merupakan market baru dan pihak pabrikan belum mengetahui sampai seberapa jauh angka penjualannya, namun yang pasti kota-kota tersebut memiliki potensi sangat baik
“Kami juga harus memikirkan profitability investor jika ingin mendirikan dealership. Kalau ternyata persyaratannya sama dengan dealer Mercy di Jakarta, tentu mereka tidak mau karena marketnya tidak sama,” tutup dia.
EKA ZULKARNAIN
Featured Articles
- Latest
- Popular
Artikel yang mungkin menarik untuk Anda
Mobil Pilihan
- Latest
- Upcoming
- Popular
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature