Melewati Genangan Air dengan Mobil? Perhatikan 8 Hal Ini

JAKARTA, 15 Desember 2017 -- Hujan deras yang turun beberapa hari terakhir membuat beberapa lokasi Jakarta maupun beberapa wilayah lain tergenang air cukup tinggi. Jika Anda menggunakan mobil bagaimana menghadapinya? Tetap menerjang genangan atau memilih memutar balik?
Pilihan tentu ada di tangan Anda. Jika Anda memutuskan untuk menerjang genangan air tentu harus dipikirkan masak-masak resikonya. Anda mungkin bisa melewati genangan ini, tapi bagaimana dampak air pada kendaraan Anda?
Nah, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum Anda memutuskan “nekat” menerjang genangan air. Apa saja yang harus diperhatikan? Ini beberapa tipsnya:
Perhatikan Ketinggian Air
Semakin tinggi genangan air, artinya semakin besar pula risikonya. Intinya, jangan sampai genangan air yang akan dilalui mendekati atau bahkan lebih tinggi dari lubang masuk udara di mesin. Perhatikan mobil lain, tentukan jalur yang akan Anda ambil. Pilih jalur dengan genangan air paling rendah dan bebas hambatan atau jalanan yang rusak dan berlobang. Karena kecepatan mobil yang konstan memegang peranan penting dalam meminimalkan risiko.
Jaga Jarak
Kecepatan konstan sangat penting saat melewati genangan air. Pastikan mobil di depan memiliki jarak cukup jauh. Bila masih terlalu dekat, tunggu saja sebelum Anda melaju. Jalankan mobil Anda setelah cukup yakin mobil di depan tak akan menghalangi laju mobil Anda.
Putaran Mesin Rendah
Jangan percaya mitos yang bilang saat menerjang banjir putaran mesin harus tinggi supaya mesin tak mudah mati atau untuk melawan air yang masuk lewat knalpot. Aksi ini justru memperbesar daya isap udara dari mesin dan makin memungkinkan air masuk ke dalam mesin. Jalankan mobil dengan putaran rendah di kisaran 1.500-2.000 rpm.
Jangan Setengah Kopling
Lepaskan injakan kopling – jika mobil manual -- ketika melewati banjir. Biarkan plat kopling saling menempel erat dan melajukan mobil secara konstan. Terlalu sering menggunakan setengah kopling hanya memperbesar kemungkinan kopling terbakar dan menaikkan putaran mesin. Kedua hal itu akan sangat merugikan di tengah banjir.
Matikan Mesin Segera Saat Darurat
Jika ketinggian air sudah melampaui saluran masuk udara ke mesin atau bahkan kap mesin, langsung matikan mesin Anda segera. Begitu pula ketika terasa ada tanda-tanda mesin kemasukan air dan sudah mbrebet hendak mati. Dengan mematikan mesin lebih awal, Anda akan menghilangkan risiko terjadinya water hammer.
Keringkan Rem
Setelah melewati genangan, piringan rem akan basah dan tahanannya berkurang. Hal ini secara serius berdampak pada penurunan daya pengereman. Hindari langsung menambah kecepatan usai melewati genangan air. Keringkan rem dengan cara menginjak pedal rem sedikit diiringi pedal gas bersamaan. Lakukan ini sekitar 20 detik, lantas cek daya pengereman dengan mengerem normal. Bila belum, injak pedal bersamaan 20 detik lagi. Ulangi terus langkah ini sampai pengereman kembali normal.
Cek Fluida
Banjir yang menyentuh bagian bawah mesin dan girboks bisa membuat air merasuk ke dalam dan bercampur dengan pelumas. Begitu keadaan memungkinkan, segera cek oli mesin, transmisi dan minyak rem. Anda bisa lakukan sendiri atau minta bantuan bengkel. Bila warna oli berubah menjadi muda atau keruh seperti susu, berarti sudah terkontaminasi air. Segera ganti fluida yang terkontaminasi itu.
RAJU FEBRIAN
Pilihan tentu ada di tangan Anda. Jika Anda memutuskan untuk menerjang genangan air tentu harus dipikirkan masak-masak resikonya. Anda mungkin bisa melewati genangan ini, tapi bagaimana dampak air pada kendaraan Anda?
Nah, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum Anda memutuskan “nekat” menerjang genangan air. Apa saja yang harus diperhatikan? Ini beberapa tipsnya:
Perhatikan Ketinggian Air
Semakin tinggi genangan air, artinya semakin besar pula risikonya. Intinya, jangan sampai genangan air yang akan dilalui mendekati atau bahkan lebih tinggi dari lubang masuk udara di mesin. Perhatikan mobil lain, tentukan jalur yang akan Anda ambil. Pilih jalur dengan genangan air paling rendah dan bebas hambatan atau jalanan yang rusak dan berlobang. Karena kecepatan mobil yang konstan memegang peranan penting dalam meminimalkan risiko.
Jaga Jarak
Kecepatan konstan sangat penting saat melewati genangan air. Pastikan mobil di depan memiliki jarak cukup jauh. Bila masih terlalu dekat, tunggu saja sebelum Anda melaju. Jalankan mobil Anda setelah cukup yakin mobil di depan tak akan menghalangi laju mobil Anda.
Putaran Mesin Rendah
Jangan percaya mitos yang bilang saat menerjang banjir putaran mesin harus tinggi supaya mesin tak mudah mati atau untuk melawan air yang masuk lewat knalpot. Aksi ini justru memperbesar daya isap udara dari mesin dan makin memungkinkan air masuk ke dalam mesin. Jalankan mobil dengan putaran rendah di kisaran 1.500-2.000 rpm.
Jangan Setengah Kopling
Lepaskan injakan kopling – jika mobil manual -- ketika melewati banjir. Biarkan plat kopling saling menempel erat dan melajukan mobil secara konstan. Terlalu sering menggunakan setengah kopling hanya memperbesar kemungkinan kopling terbakar dan menaikkan putaran mesin. Kedua hal itu akan sangat merugikan di tengah banjir.
Matikan Mesin Segera Saat Darurat
Jika ketinggian air sudah melampaui saluran masuk udara ke mesin atau bahkan kap mesin, langsung matikan mesin Anda segera. Begitu pula ketika terasa ada tanda-tanda mesin kemasukan air dan sudah mbrebet hendak mati. Dengan mematikan mesin lebih awal, Anda akan menghilangkan risiko terjadinya water hammer.
Keringkan Rem
Setelah melewati genangan, piringan rem akan basah dan tahanannya berkurang. Hal ini secara serius berdampak pada penurunan daya pengereman. Hindari langsung menambah kecepatan usai melewati genangan air. Keringkan rem dengan cara menginjak pedal rem sedikit diiringi pedal gas bersamaan. Lakukan ini sekitar 20 detik, lantas cek daya pengereman dengan mengerem normal. Bila belum, injak pedal bersamaan 20 detik lagi. Ulangi terus langkah ini sampai pengereman kembali normal.
Cek Fluida
Banjir yang menyentuh bagian bawah mesin dan girboks bisa membuat air merasuk ke dalam dan bercampur dengan pelumas. Begitu keadaan memungkinkan, segera cek oli mesin, transmisi dan minyak rem. Anda bisa lakukan sendiri atau minta bantuan bengkel. Bila warna oli berubah menjadi muda atau keruh seperti susu, berarti sudah terkontaminasi air. Segera ganti fluida yang terkontaminasi itu.
RAJU FEBRIAN
Featured Articles
- Latest
- Popular
Artikel yang mungkin menarik untuk Anda
Mobil Pilihan
- Latest
- Upcoming
- Popular
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature