Konsep Ban Goodyear ReCharge, Bisa Tumbuh dan Beradaptasi

Konsep Ban Goodyear ReCharge, Bisa Tumbuh dan Beradaptasi
BRUSSELS, Carvaganza.com -- Jika para ilmuwan Goodyear sukses dengan penelitiannya, maka mengganti ban setiap tahun atau dua tahun, akan jadi cerita lalu. Pabrikan yang bermarkas di Akron, Ohio, Amerika Serikat ini mengumumkan inovasi menarik. Mereka menguji konsep ban yang bisa otomatis tumbuh dan mengganti bagian yang menipis atau habis karena penggunaan. Disebut ‘reCharge’, ban konsep menjadi jawaban bagi pengguna kendaraan yang tidak perlu lagi mengganti bannya. Demikian juga menjawab limbah ban yang selama ini mengganggu. Laman wired.com menulis, pada 2017 ada sekitar 250 juta ban dibuang. “Ban adalah salah satu dari beberapa komponen yang tidak bertahan selama masa pakai kendaraan,” kata CTO Chris Helsel. "Ban cukup sering diganti. Jadi masalah pertama yang harus dipecahkan adalah membuat ban menjadi struktur yang lebih permanen, menjadi bagian dari kendaraan itu sendiri.” Para insinyur Goodyear merancang sesuatu yang bekerja sedikit seperti sebatang lip balm. Di tengah roda terdapat kartrid silinder bertekanan yang diisi dengan senyawa ban yang dapat terurai secara alami dan dapat diisu ulang. Saat ban sudah menempuh jarak jauh dan tapak aus, perbedaan tekanan antara bagian dalam kartrid dan permukaan ban menarik keluar kompon. Bagian ini keluar dari saluran yang memancar dari pusat ke permukaan tapak secara otomatis. Saat keluar dan bertemu jalan, kompon mengeras. Alhasil ban Anda takkan pernah menipis ata botak.

Usia Lebih Panjang

Kira-kira bahasa sederhananya begini; ban dan velg menyatu sebagai satu kesatuan. Bukan lagi sekedar karet bulat yang melekat pada velg logam. Jadi, alih-alih menukar ban lama setiap beberapa tahun, Anda akan mempertahankan sebagian besar struktur ban selama Anda menggunakan mobil. Kartrid utama perlu diganti beberapa kali selama umur roda yang diproyeksikan antara 160.000 km – 482.000 km. Artinya jauh lebih hemat. Sebagai perbandingkan, pabrikan biasanya merekomendasikan usia ban sekitar 40.000 km. Yang menarik lagi, sensor yang tertanam di dalam struktur reCharge dapat menganalisis pola keausan dan gaya mengemudi. Kemudian menyesuaikan jenis senyawa yang akan dipasang pengguna selanjutnya agar lebih cocok. Ban Goodyear ini juga dapat menyesuaikan diri dengan kualitas iklim dan jalan.

Kendaraan Listrik

Ban ini disebutkan juga cocok untuk kendaraan listrik. Karena mereka EV lebih berat dibandingkan mobil konvensional da menerapkan torsi lebih besar selama akselerasi. Dengan demikian dapat memakai ban 20 hingga 50 persen lebih cepat. "Jadi, Anda akan membutuhkan ban yang tahan lebih lama. Gagasan (recharge) ini akan memungkinkan masa pakai ban lebih lama dan penggantian yang lebih mudah. Mengganti kartrid hanya membutuhkan sepersepuluh dari jumlah suku cadang yang perlu diganti dibandingkan dengan ban konvensional," kata Hensel. Namun, konsep ban ini masih jauh mendekati produksi massal. Banyak yang harus dilakukan. Goodyear belum membuat senyawa dan berfungsi seperti yang dijelaskan. Namun idenya pantas diacungi jempol. Ban akan tahan lama dan lebih ramah lingkungan. “Goodyear berharap bahwa konsep ban reCharge ini dapat menjadi solusi dalam memenuhi kebutuhan konsumen di seluruh dunia. Kami akan terus berkomitmen dan  berinovasi menghadirkan konsep ban yang siap digunakan di masa depan dengan mobilitas yang nyaman,” kata Mike Rytokoski, Wakil Presiden dan Chief Marketing Officer Goodyear Eropa dalam keterangannya. RAJU FEBRIAN

Featured Articles

Read All

Artikel yang mungkin menarik untuk Anda

Mobil Pilihan

  • Upcoming

Updates

Artikel lainnya

New cars

Artikel lainnya

Drives

Artikel lainnya

Review

Artikel lainnya

Video

Artikel lainnya

Hot Topics

Artikel lainnya

Interview

Artikel lainnya

Modification

Artikel lainnya

Features

Artikel lainnya

Community

Artikel lainnya

Gear Up

Artikel lainnya

Artikel Mobil dari Oto

  • Berita
  • Artikel Feature
  • Advisory Stories
  • Road Test

Artikel Mobil dari Zigwheels

  • Motovaganza
  • Tips
  • Review
  • Artikel Feature