Jalan-jalan Melihat Seren Taun Kasepuhan Cisungsang, Banten

BANTEN, 8 Agustus 2018 – Kasepuhan Cisungsang mungkin nama yang asing bagi banyak orang. Namun bagi para penyuka adventure, Cisungsang adalah tempat yang indah. Cisungsang adalah sebuah dusun kecil yang terletak di Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten. Dusun ini populer sampai mancanegara karena menjadi bagian dari perkampungan adat Nusantara yang mempertahankan adat dan tradisinya selama berabad-abad.

Untuk mencapai dusun, perjalanan yang ditempuh dari Jakarta lumayan jauh.  Anda harus melewati jalanan berliku menuju Pelabuhan Ratu, Sukabumi, sejauh 160 km setelah itu melanjutkan lagi ke Cibeber, Banten yang jaraknya sekitar 30 km dari Pelabuhan Ratu.

Carvaganza sendiri sudah mendengar rencana Seren Taun ini sejak sebulan sebelum keberangkatan dan tadinya berencana ke sana dengan motor trail. Namun karena salah satu peserta kurang sehat, kami sepakat untuk bawa mobil. Mobil yang kami pakai adalah Toyota Avanza Veloz 2016.

Mungkin Anda sudah familiar dengan perjalanan dari Jakarta menuju Pelabuhan Ratu. Anda bisa lewat Ciawi – Sukabumi atau Bogor – Cihideung – Cikidang – Pelabuhan Ratu maupun lewat Leuwiliang – Halimun Salak. Jika sudah sampai Pelabuhan Ratu, Anda tinggal ambil jalan menuju Cisolok. Sampai di Jalan Cagak, Cimaja (sekitar 10 km dari Pelabuhan Ratu), Anda belok kanan menuju Cikotok.



Dari Cimaja ke Cisungsang, jalanannya beraspal mulus, berkelok-kelok dan cukup lebar. Melewati perkampungan-perkampungan kecil penduduk. Sepanjang jalan terhampar pemandangan indah pegunungan. Ketika kami sudah sampai di pertigaan Pasir Kuray, kami membelokkan Toyota Veloz ke kanan menuju Cisungsang yang terletak di kawasan Taman Nasional Halimun Salak.

Jalanan dari pertigaan ini juga berliku, beraspal rusak dan berdebu. Malah semakin mendekati Kasepuhan Cisungsang, jalanan aspalnya semakin rusak berupa batu-batu lepasan. Debu-debu beterbangan. Namun, kondisi jalan tidak menyiksa mobil MPV yang kami pakai. Kira-kira 5 km dari pertigaan, Anda akan menemukan lembah kecil di mana terdapat kampung adat sederhana Cisungsang dengan bangunan rumahnya terbuat dari kayu dan bambu beratapkan ijuk. Di sinilah Seren Taun diadakan.



Seren Taun adalah pesta adat yang diselenggarakan sebagai ungkapan rasa syukur masyarakat Cisungsang atas hasil pertanian, perikanan dan hasil-hasil bumi lainnya. Acara ini diselenggarakan setiap setahun sekali dan diikuti oleh seluruh warga Cisungsang. Bahkan yang menariknya lagi, hampir seluruh keturunan warga Cisungsang dan saudara-saudaranya dari luar daerah berdatangan ke tempat kelahiran leluhurnya.

Pada Seren Taun ini, Anda akan menemukan ragam pertunjukan kesenian daerah yang telah diwariskan berabad-abad di antaranya Tari Jaipongan, Seni Debus, Angklung, Calung, Bodoran dan lain-lain. Inilah puncak dari Seren Taun di mana warga terlibat di dalam pertunjukkan seni dan budaya yang telah dijaga, dipelihara dan dipertahankan selama ratusan tahun.



Acara Seren Taun ini tidak berlangsung sehari, melainkan selama lima hari dari mulai hari Kamis (2/8) berakhir hari Senin (6/8). Selama kurun itu, masyarakat bergotong royong menyajikan juga makanan buat para tamu undangan dan hadirin. Mereka memasak makanan tradisional di dapur-dapur umum, di mana salah satu makanan khasnya adalah gulai dan sate daging kerbau yang lezat.

Bagi Anda para pecinta petualangan dan menyukai seni dan budaya leluhur Indonesia, Seren Taun Kasepuhan Banten Kidul bisa menjadi agenda wisata tahunan. Kegiatan ini bisa memperkaya wawasan kita tentang budaya kuno di Indonesia yang enak ditonton.



EKA ZULKARNAIN