Innova dan Fortuner Direcall lagi, Konsumen Diharap Datangi Bengkel Resmi

JAKARTA, Carvaganza.com – PT Toyota-Astra Motor (TAM) kembali merecall Kijang Innova dan Fortuner. Yang terbaru karena ada kendala pengereman dan model yang ditarik adalah khusus tahun produksi Agustus 2019. Penarikan terbaru ini dilakukan setelah bulan kemarin juga melakukan recall dengan isu soal pompa bensin. Inisiasi ini dilakukan secara global oleh Toyota Motor Corp., kemudian diikuti distributor resmi termasuk TAM. Konsumen diimbau untuk segera mendatangi bengkel lalu mengecek brake vacuum hose pada kendaraan terdampak. Untuk diketahui, Brake vacuum hose ialah selang elastis yang menghubungkan antara brake booster dan pompa vakum. Ia bertugas menarik udara pada brake booster sehingga tekanan pada pedal rem lebih enteng. Perangkat yang terpasang pada Fortuner juga Innova itu disinyalir dapat berubah bentuk seiring waktu. Jadi kinerja tekanan bisa terkendala, atau malah menambah potensi risiko penghela laju kendaraan. Rem bisa terhambat, tidak berfungsi normal. Baca juga: Toyota Indonesia Mulai ‘Kode’ Soal Luncurkan Fortuner Facelift “Kami mempunyai komitmen kuat dalam menghadirkan Peace of Mind dan Total Ownership Experince bagi pelanggan. Perusahaan memberikan layanan aftersales terbaik dan memastikan kendaraan milik pelanggan dalam kondisi prima. Untuk itu, kami sangat anjurkan agar pemilik Kijang Innova dan Fortuner dengan produksi Agustus 2019. Segera mengecek kendaraannya demi kenyamanan serta keselamatan berkendara,” ujar Henry Tanoto Wakil Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM), dalam rilis resmi. Henry berharap, para pemilik Kijang Innova dan Fortuner mengindahkan recall ini, serta memberikan atensi besar pada program penarikan ulang kendaraan. Sebab, problem yang muncul pada brake vacuum hose agak sulit untuk dideteksi sendiri. Apalagi rem merupakan komponen utama yang tergolong riskan. Sehingga, pelanggan disarankan segera melakukan pengecekan. Baca juga: Lika-Liku Toyota Hilux, Kelahiran Dan Kemunculannya Di Indonesia (Bagian 1) Baca juga: Lika-Liku Toyota Hilux, Kelahiran Dan Kemunculannya Di Indonesia (Bagian 2) Itu dapat dilakukan melalui berbagai saluran komunikasi. Baik secara digital melalui situs resmi. Bisa pula mendatangi secara langsung ke bengkel resmi Toyota terdekat. Lazimnya recall, seluruh proses pengecekan maupun penggantian komponen dilakukan tanpa biaya sama sekali. Toyota mengaku sudah berkirim kepada pelanggan melalui surat resmi maupun melalui saluran komunikasi seperti di laman resmi. Seluruh jaringan juga dilibatkan untuk memastikan kelancaran penggantian brake vacuum hose pada Kijang Innova dan Fortuner. Anda bisa mengakses Toyota Customer Care (24 jam) di nomor telpon 1-500-315. Selain itu, pelanggan dapat juga melakukan pengecekan dengan mengunjungi website resmi Toyota di www.toyota.astra.co.id/ssc. Caranya masukkan nomor rangka, selanjutnya muncul informasi apakah kendaraannya masuk dalam program penggantian brake vacuum hose ini. Selama masa pandemi COVID-19. Pemeriksaan kendaraan dapat dilakukan melalui beberapa metode sesuai protokol berlaku. Hal ini dilakukan untuk memastikan keselamatan teknisi maupun pelanggan tetap menjadi fokus utama. Lantas itu bisa dikerjakan melalui layanan Toyota Mobile Service yang datang langsung ke tempat pelanggan. Baca juga: Toyota Fortuner Facelift Semakin Canggih, Dapat Varian dan Mesin Baru Namun pengguna diwajibkan melakukan booking terlebih dahulu untuk mengecek ketersediaan layanan ini. Sementara untuk pelanggan yang melakukan proses penggantian di bengkel juga sama. Pesan dulu, agar bengkel dapat mempersiapkan stall, teknisi dan parts yang hendak diganti. Prosesnya berlangsung sekitar 2 jam pengerjaan secara cuma-cuma. Kasus Sebelumnya Recall sebetulnya terjadi pula pada awal Agustus 2020. Pelanggan Toyota diminta untuk mengganti fuel pump kendaraannya. Itu tertuju pada pemilik Alphard tahun produksi 2017—2018, Corolla lansiran 2018, FJ Cruiser buatan 2013—2014. Lalu Kijang Innova, Fortuner dan Hilux keluaran 2017—2019. Artinya ada dua kasus yang berbeda masalah. Sebelumnya ditemukan probabilitas fuel pump di dalam tangki dapat berhenti beroperasi. Akibatnya mesin tidak dapat dinyalakan atau berhenti bekerja. ANJAR LEKSANA