Ini Perbedaan Mobil Hybrid, PHEV, FCEV dan EV

JAKARTA, 28 Oktober 2019 – Langkah Auto2000 mengajak konsumen untuk mencoba line-up mobil hybrid yang dimiliki oleh Toyota di Indonesia weekend kemarin di kawasan Kuningan, Jakarta, merupakan sebuah langkah yang pas. Pasalnya, tak lama lagi Indonesia bakal memasuki era otomotif baru yakni era kendaraan elektrifikasi.
Peraturan Presiden No 55 Tahun 2019 Tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik sudah keluar dan tinggal menunggu aturan detailnya. Dengan aturan yang baru ini harga mobil hybrid akan lebih terjangkau dan efeknya jika penjualannya meningkat secara otomatis akan membuat Indonesia lebih ‘hijau’ terutama di daerah-daerah perkotaan.
Lantas apa itu electrified vehicles atau kendaraan elektrifikasi? Yaitu kendaraan yang menggunakan teknologi listrik untuk menjalankan mesin baik itu mengombinasikan mesin bakar konvensional dengan listrik atau pun murni baterei dengan tujuan meningkatkan efisiensi bahan bakar dan memiliki emisi gas buang yang rendah yang memiliki efek lebih ramah lingkungan.
Ada beberapa macam electrified vehicle yang telah diperkenalkan di dunia otomotif, salah satunya adalah mesin hybrid yang dipakai oleh mobil Toyota yang telah dijual di Indonesia yakni Toyota Camry Hybrid, Toyota Altis Hybrid, Toyota C-HR Hybrid dan Alphard Hybrid.
Berikut ini adalah macam-macam kendaraan elektrifikasi.
HEV (Hybrid Electric Vehicle)
Seluruh energi bakarnya berasal dari bahan bakar fosil tapi menggunakan sistem listrik untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar dan mengurangi kadar emisi gas buang yang berbahaya bagi lingkungan.
Kedua mesin ini bekerjasama menghasilkan efisiensi bahan bakar terbaik dan bahkan pada beberapa kondisi jika mesin bensin mati, mobil hanya mengandalkan listrik dari baterei. Baterei tersebut diisi baik dari pasokan listrik langsung dari mesin bakar maupun dari energi kinetik dari proses pengereman.
Toyota Altis Hybrid. Foto: www.topgear.com.ph
PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicles)
Kendaraan ini memakai mesin bakar konvensional dan juga baterei untuk menghasilkan listrik. Perbedaannya dengan hybrid adalah batereinya bisa diambil dari sumber listrik di rumah maupun kantor atau stasiun-stasiun pengisian khusus.
Pada saat mobil melaju bisa menggunakan energi dari mesin bakar atau pun mesin listrik dan jika mesin konvensionalnya mati, bisa digantikan oleh tenaga listrik.
BEV
Dilengkapi oleh baterei dalam ukuran besar untuk menyimpan energi listrik baik dari sumber listrik rumah, kantor atau stasiun pengisian untuk kebutuhan perjalanan jarak jauh. Mobil ini tidak dilengkapi mesin bakar konvensional . Mobil BEV juga biasanya disebut “mobil listrik murni”.
Toyota Ultra Compact BEV
FCEV (Fuel Cell Electric Vehicle)
Berbahan bakar hidrogen dan menggunakan fuel cell untuk menghasilkan listrik agar kendaraan berjalan. FCEV juga iasa disebut sebagai kendaraan fuel cell atau FCV.
EKA ZULKARNAIN
Peraturan Presiden No 55 Tahun 2019 Tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik sudah keluar dan tinggal menunggu aturan detailnya. Dengan aturan yang baru ini harga mobil hybrid akan lebih terjangkau dan efeknya jika penjualannya meningkat secara otomatis akan membuat Indonesia lebih ‘hijau’ terutama di daerah-daerah perkotaan.
Lantas apa itu electrified vehicles atau kendaraan elektrifikasi? Yaitu kendaraan yang menggunakan teknologi listrik untuk menjalankan mesin baik itu mengombinasikan mesin bakar konvensional dengan listrik atau pun murni baterei dengan tujuan meningkatkan efisiensi bahan bakar dan memiliki emisi gas buang yang rendah yang memiliki efek lebih ramah lingkungan.
Ada beberapa macam electrified vehicle yang telah diperkenalkan di dunia otomotif, salah satunya adalah mesin hybrid yang dipakai oleh mobil Toyota yang telah dijual di Indonesia yakni Toyota Camry Hybrid, Toyota Altis Hybrid, Toyota C-HR Hybrid dan Alphard Hybrid.
Berikut ini adalah macam-macam kendaraan elektrifikasi.
HEV (Hybrid Electric Vehicle)
Seluruh energi bakarnya berasal dari bahan bakar fosil tapi menggunakan sistem listrik untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar dan mengurangi kadar emisi gas buang yang berbahaya bagi lingkungan.
Kedua mesin ini bekerjasama menghasilkan efisiensi bahan bakar terbaik dan bahkan pada beberapa kondisi jika mesin bensin mati, mobil hanya mengandalkan listrik dari baterei. Baterei tersebut diisi baik dari pasokan listrik langsung dari mesin bakar maupun dari energi kinetik dari proses pengereman.

PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicles)
Kendaraan ini memakai mesin bakar konvensional dan juga baterei untuk menghasilkan listrik. Perbedaannya dengan hybrid adalah batereinya bisa diambil dari sumber listrik di rumah maupun kantor atau stasiun-stasiun pengisian khusus.
Pada saat mobil melaju bisa menggunakan energi dari mesin bakar atau pun mesin listrik dan jika mesin konvensionalnya mati, bisa digantikan oleh tenaga listrik.
BEV
Dilengkapi oleh baterei dalam ukuran besar untuk menyimpan energi listrik baik dari sumber listrik rumah, kantor atau stasiun pengisian untuk kebutuhan perjalanan jarak jauh. Mobil ini tidak dilengkapi mesin bakar konvensional . Mobil BEV juga biasanya disebut “mobil listrik murni”.

FCEV (Fuel Cell Electric Vehicle)
Berbahan bakar hidrogen dan menggunakan fuel cell untuk menghasilkan listrik agar kendaraan berjalan. FCEV juga iasa disebut sebagai kendaraan fuel cell atau FCV.
EKA ZULKARNAIN
Featured Articles
- Latest
- Popular
Mobil Pilihan
- Latest
- Upcoming
- Popular
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature